Selasa, 03 September 2024

VIGYANA BHAIRAVA TANTRA - JALAN YOGA DAN JALAN TANTRA #part1

OSHO
(Sumber: Pinterest)


APA PERBEDAAN ANTARA YOGA TRADISIONAL DAN TANTRA? APAKAH MEREKA SAMA?

Tantra dan yoga pada dasarnya berbeda. Mereka mencapai tujuan yang sama; Namun, jalan mereka tidak hanya berbeda, tapi juga bertentangan. Oleh karenanya hal ini harus dipahami dengan jelas.

Proses yoga adalah juga merupakan metodologi; yoga juga merupakan teknik. Yoga bukanlah filsafat, sama seperti tantra – yoga bergantung dan mengandalkan tindakan, praktek, metode, teknik. Dengan jalan melakukan itu juga mengarah ke yoga, namun prosesnya berbeda. Dalam yoga kita harus berjuang, melawan dan bertarung; itu adalah jalan para pejuang. Di jalan tantra seseorang tidak harus berjuang sama sekali. Sebaliknya, kita harus mengumbarnya – tapi dengan kesadaran.

Yoga adalah menekan atau pengekangan dengan kesadaran (suppression with awareness), keinginan dan nafsu ditekan; tantra adalah mengumbar dengan kesadaran. Tantra mengatakan bahwa apapun dirimu, tujuan yang paling akhir adalah tidak berlawanan, tidak bertentangan dengan dirimu itu. Ini adalah pertumbuhan; engkau dapat tumbuh sampai menjadi tujuan akhirmu. Tidak ada pertentangan antara dirimu dan realitas. Engkau adalah bagian dari realita, jadi tidak ada perjuangan dan perlawanan, tidak ada konflik, tidak diperlukan pertentangan terhadap hal-hal yang bersifat alami. Engkau harus menggunakan hal-hal yang alami pada dirimu; Engkau harus menggunakan apapun yang secara alami ada padamu untuk mencapai keadaan yang melampaui segala sesuatu.

Dalam yoga engkau harus berjuang melawan diri sendiri untuk mencapai keadaan yang melampaui segala sesuatu itu. Di dalam yoga, dunia dan MOKHSA, pembebasan – engkau sebagai dirimu saat ini dan engkau sebagai yang nanti dapat engkau capai – adalah dua hal yang berlawanan. Dengan menekan, melawan, melenyapkan semua yang merupakan dirimu engkau dapat mencapai yang tertinggi yang dapat dicapai. Di Jalan yoga untuk mencapai yang melampaui itu artinya kematian. Engkau harus mati, diri yang lama harus mati, agar dirimu yang baru, agar dirimu yang sejati dapat terlahir.

Dari sudut pandang tantra, yoga adalah bunuh diri di dalam dirimu (deep suicide). Engkau harus menentang dan membunuh dirimu yang alami – tubuhmu, nalurimu, keinginanmu, semuanya. Tantra mengatakan terima dirimu apa adanya. Tantra adalah penerimaan yang mendalam. Jangan membuat jarak antara engkau dan yang nyata, antara dunia dan NIRVANA. Jangan membuat jarak. Tidak ada jarak untuk tantra; tidak ada kematian yang dibutuhkan. Untuk kelahiran kembalimu, kematian tidak diperlukan – tetapi, bergerak melewati dan melampaui. Untuk dapat bergerak melewati dan melampaui, gunakan dirimu sendiri, gunakan yang ada pada dirimu.

Misalnya, seks ada dalam dirimu, sebagai energi dasar – energi dasar dimana engkau lahir melaluinya, lahir dengannya. Sel-sel dasar dari ada-nya dirimu dan tubuhmu adalah seksual, sehingga pikiran manusia berputar di sekitar seks. Dengan yoga engkau harus melawan energy sex ini. Melalui pertarungan ini engkau membuat sebuah pusat yang berbeda pada dirimu sendiri. Semakin engkau melawan, semakin engkau menjadi terintegrasi di titik pusat yang berbeda. Maka seks tidak menjadi pusatmu. Melawan seks – tentu saja, secara sadar – akan menciptakan pusat yang baru dalam dirimu, penekanan baru, kristalisasi baru. Maka seks tidak akan menjadi energimu. Engkau akan membuat energi untuk bertarung dengan seks. Sebuah energi dan pusat yang berbeda dari ke-ada-anmu akan terwujud.

Untuk tantra engkau harus menggunakan energi seks. Jangan bertarung dengannya, tapi transformasi-kan. Jangan melihat sex dengan mata permusuhan, bersikap ramah dengannya. Ini adalah energimu. ia tidak jahat, tidak buruk. Setiap energi adalah alami. Energi itu dapat berguna untukmu, dan dapat juga digunakan untuk melawanmu. Engkau dapat membuatnya sebagai batu hambatan, atau engkau dapat membuatnya sebagai batu pijakan untuk engkau gunakan melangkah di atasnya. Energy seks ini dapat digunakan. Digunakan dengan benar, ia menjadi ramah; digunakan dengan salah, ia menjadi musuhmu. Energi itu bukan teman dan bukan juga musuh. Energi adalah sesuatu yang alami. Kebanyakan manusia yang menggunakan seks, membuat seks menjadi musuh, dan seks menghancurkan dia; ia menjadi tak berdaya melawan seks.

Yoga memiliki pandangan yang berbeda – berlawanan dengan pikiran umum. Pikiran umum dihancurkan oleh keinginannya sendiri, sehingga yoga mengatakan berhenti menginginkan, jadilah tanpa keinginan. Lawan keinginan dan ciptakan keterpaduan di dalam dirimu yang mana adalah tanpa keinginan.

Tantra mengatakan sadari keinginan; jangan membuat perlawanan apapun. Bergerak dalam keinginan dengan penuh kesadaran, dan ketika engkau bergerak ke dalam keinginanmu dengan penuh kesadaran maka engkau melampauinya. Engkau di dalamnya dan masih tetap tidak berada di dalamnya. Engkau melewati itu, tapi engkau tetap di luar.

Yoga lebih terlihat menarik karena yoga hanyalah kebalikan dari pemikiran yang umum, sehingga pemikiran yang umum dapat memahami bahasa yoga. Engkau tahu bagaimana seks menghancurkanmu – bagaimana ia telah menghancurkanmu, bagaimana engkau selalu berputar di sekitar seks seperti budak, seperti boneka. Engkau mengetahui ini dari pengalamanmu. Jadi ketika yoga mengatakan untuk melawannya, engkau segera memahami bahasanya. Itulah daya tariknya, daya tarik yoga yang mudah ditangkap.

Tantra tidak dapat dengan mudah menjadi begitu menarik. Terlihat sulit: bagaimana untuk bergerak dalam keinginan tanpa menjadi dikuasai oleh keinginan? Bagaimana melakukan hubungan seks secara sadar, dengan penuh kesadaran? Pemikiran yang biasa menjadi takut. Ini terlihat berbahaya. Bukan berarti itu berbahaya; apapun yang engkau tahu tentang seks menciptakan bahaya bagimu. Engkau mengenal dirimu, Engkau tahu bagaimana engkau dapat menipu diri sendiri. Engkau tahu betul bahwa pikiranmu licik. Engkau dapat bergerak dalam keinginan, dalam seks, dalam segala hal, dan engkau dapat menipu diri sendiri bahwa engkau sedang bergerak dengan penuh kesadaran. Itulah mengapa engkau merasakan bahayanya.

Bahayanya tidak berada di dalam tantra; bahayanya adalah di dalam dirimu. Dan daya tarik yoga adalah karena dirimu, karena pemikiranmu yang biasa, seks-mu ditekan, dikekang, dan engkau menjadi haus-seks. Karena pemikiran umum tidak memiliki pemikiran yang sehat tentang seks, yoga menjadi menarik. Dengan masyarakat yang lebih mapan, dengan seks yang sehat – alami, normal – kasusnya akan berbeda. Kita tidak normal dan alami. Kita benar-benar tidak normal, tidak sehat, benar-benar gila. Tapi karena semua orang lain juga seperti kita, kita tidak pernah merasakannya bahwa ini tidak normal.

Kegilaan menjadi hal yang begitu biasa sehingga tidak menjadi gila adalah tidak normal. Seorang Buddha adalah tidak normal, Seorang Yesus adalah tidak normal bagi kita. Mereka bukan bagian dari kita. Hal “normal” ini adalah penyakit. Pemikiran “normal” ini telah menciptakan daya tarik yoga. Jika engkau memandang seks secara alami – tanpa filosofi di sekitarnya, tanpa filosofi yang mendukung sex atau pun menentang sex – jika engkau menerima seks sama seperti engkau menerima tanganmu, matamu; jika itu diterima sebagai hal yang benar-benar alami, maka tantra akan memiliki daya tarik. Dan hanya ketika itu tantra dapat berguna bagi banyak orang.

Tapi era tantra akan datang. Cepat atau lambat tantra akan meledak untuk pertama kalinya di masyarakat, karena untuk pertama kali waktunya akan menjadi matang, – matang untuk kita menerima seks secara alami. Mungkin ledakan itu dimulai dari Barat, karena Freud, Jung, Reich, mereka telah mempersiapkan landasannya. Mereka tidak mengetahui apa-apa tentang tantra, tapi mereka telah membuat dasar untuk tantra dapat berkembang. Psikologi Barat telah sampai pada kesimpulan bahwa dasar dari penyakit manusia adalah di sekitar seks, kegilaan dasar manusia adalah berorientasi seks.

Jadi, kecuali orientasi seks disingkirkan, manusia tidak bisa menjadi alami, normal. Kesalahan manusia adalah karena sikap-nya tentang seks. Tidak ada sikap yang dibutuhkan. Hanya setelah itu engkau menjadi alami. Apa sikap yang telah engkau miliki terhadap matamu? Apakah mereka iblis atau ilahi? Apakah engkau mendukung atau menentang mereka? Tidak ada sikap! Itulah mengapa matamu normal.

Coba ambil beberapa sikap – pikirkan bahwa mata itu jahat. Kemudian melihat akan menjadi sulit. Kemudian melihat akan menjadi bermasalah sama seperti seks. Kemudian engkau akan ingin melihat, engkau akan berhasrat untuk melihat. Tapi ketika engkau melihat engkau akan merasa bersalah. Setiap kali engkau melihat engkau akan merasa bahwa engkau telah melakukan sesuatu yang salah, bahwa engkau telah berdosa. Engkau menjadi sangat ingin membunuh alat pengelihatanmu; engkau ingin menghancurkan matamu. Dan semakin engkau ingin menghancurkan matamu, semakin engkau akan menjadi berfokus padanya. Kemudian engkau akan memulai kegiatan yang sangat tidak masuk akal. Engkau akan ingin melihat lebih banyak dan lebih lagi, dan selanjutnya engkau akan merasa lebih bersalah lagi. Hal yang sama telah terjadi dengan pusat seks.

Tantra mengatakan, terima apapun dirimu. Ini adalah catatan dasar – penerimaan total. Dan hanya melalui penerimaan total engkau dapat tumbuh. Kemudian gunakan setiap energi yang engkau miliki. Bagaimana engkau dapat menggunakannya? Terima mereka, kemudian cari tahu apakah energi ini – apakah seks itu, apakah fenomena ini. Kita tidak mengenal hal ini. Kita tahu banyak tentang seks, diajarkan oleh orang lain. Kita mungkin telah melalui hubungan seks, tetapi dengan pikiran bersalah, dengan sikap represif, dengan tergesa-gesa, terburu-buru, melihat sex sebagai sesuatu yang harus dilakukan untuk melepaskan kepenatan. Aktivitas seks tidak menjadi aktivitas yang penuh kasih. Engkau tidak bahagia di dalamnya, tetapi engkau tidak dapat meninggalkannya. Semakin engkau mencoba untuk meninggalkannya, semakin sex menjadi menarik bagimu. Semakin engkau ingin menghapuskan seks, semakin engkau merasa ditarik ke arah sex.

Engkau tidak dapat meniadakan sex, tapi sikap untuk meniadakan ini, menghancurkan, sangat menghancurkan pikiran, menghancurkan kesadaran terdalam, sensitivitas terdalam yang dapat engkau gunakan untuk memahami sex. Jadi seks yang tanpa ada sensitivitas di dalamnya. Maka engkau tidak dapat memahaminya. Hanya kepekaan yang dapat memahami segala sesuatu; hanya perasaan yang mendalam, yang bergerak jauh ke dalam, yang dapat memahami segala sesuatu. Engkau hanya dapat memahami seks jika engkau bergerak di dalamnya seperti seorang penyair yang bergerak di tengah bunga-bunga, hanya dengan cara yang seperti itu engkau dapat memahami sex! Jika engkau merasa bersalah tentang bunga, engkau mungkin melewati taman, tetapi engkau akan melewatinya dengan mata tertutup. Dan engkau akan terburu-buru, tergesa-gesa, seperti sedang marah. Entah bagaimana pokoknya engkau merasa harus keluar dari kebun itu. Lalu bagaimana engkau dapat berada dalam kesadaran?

Jadi tantra mengatakan, terima apapun dirimu. Engkau adalah misteri besar dari begitu banyak perwujudan berbagai energy (multidimensional enegries). Terimalah dirimu apa adanya, dan bergerak dengan setiap energi dengan kepekaan, dengan kesadaran, dengan cinta, dengan pengertian. Bergerak dengan itu! Kemudian setiap keinginan akan menjadi kendaraan untuk melampauinya. Kemudian setiap energi ada untuk membantu. Dan kemudian dunia ini adalah nirwana, tubuh ini adalah kuil – kuil suci, tempat suci.

Yoga adalah penolakan, penyangkalan; tantra adalah penerimaan, penguatan. Yoga berpikir dalam hal dualitas – Itulah alasan untuk kata ‘yoga’. Yoga artinya ‘untuk menempatkan dua hal menjadi satu’, untuk ‘menggabungkan’ dua hal menjadi satu. Tapi ada dua hal; dualitas ada disana. Tantra mengatakan tidak ada dualitas. Jika ada dualitas, maka engkau tidak bisa menyatukan mereka. Dan bagaimanapun engkau mencoba mereka akan tetap ada dua. Bagaimanapun engkau mencoba untuk menyatukan, menggabungkan, mereka akan tetap dua, dan perlawanan akan terus berlanjut, dualisme akan tetap ada.

Jika duniawi dan ilahi adalah dua, kemudian mereka tidak akan bisa disatukan. Jika mereka tidak benar-benar dua, jika mereka hanya terlihat sebagai dua, maka mereka dapat menjadi yang satu. Jika tubuh dan jiwamu adalah dua, kemudian mereka tidak bisa disatukan. Jika engkau dan Tuhan adalah dua, maka tidak ada kemungkinan menyatukan atau menggabungkan mereka. Mereka akan tetap dua.

Tantra mengatakan tidak ada dualitas; itu hanya penampakan saja. Jadi mengapa membantu penampakan untuk tumbuh lebih kuat? Tantra bertanya, mengapa membantu penampakan dualitas untuk tumbuh lebih kuat? Lenyapkan saja sekarang! Menjadi satu! Melalui penerimaan engkau menjadi satu, bukan melalui pertarungan. Terima dunia, terima tubuh, terima segala sesuatu yang melekat di dalamnya. Jangan membuat pusat yang berbeda pada dirimu sendiri, karena pusat yang berbeda itu menurut tantra hanyalah ego. Jangan menciptakan ego. Hanya sadari dirimu. Jika engkau melawan, maka ego akan berada di sana.

Jadi sulit untuk menemukan seorang yogi yang tidak egois. Dan para yogi dapat terus berbicara tentang tanpa ego, tetapi mereka tidak bisa tanpa ego. Proses pertama yang mereka lalui menciptakan ego. Pertarungan adalah proses. Jika engkau melawan, engkau terikat untuk membuat ego. Dan semakin engkau melawan, egomu akan semakin diperkuat. Dan jika engkau memenangkan pertarunganmu, maka engkau akan mencapai ego tertinggi.

Tantra mengatakan, jangan melawan! Maka tidak ada kemungkinan bagi ego. Jika kita memahami tantra akan ada banyak masalah, karena bagi kita, jika tidak ada pertarungan hanya akan ada pengumbaran diri. Tidak berjuang bagi kita adalah mengumbar. Lalu kita menjadi takut. Kita telah melakukan pengumbaran dalam hidup ini dan kita tidak mencapai kemana-mana. Tapi untuk tantra mengumbar itu tidak berarti mengumbar seperti yang kita pahami. Tantra mengatakan mengumbar, tapi dengan kesadaran.

Engkau marah … tantra tidak akan mengatakan jangan marah. Tantra akan mengatakan marahlah dengan sepenuh hati, tapi dengan kesadaran. Tantra tidak menentang kemarahan, tantra hanya menentang ketidakterjagaan spiritual, ketidaksadaran spiritual. Jadilah sadar dan marahlah. Dan ini adalah rahasia dari metode ini – maka jika engkau menyadari kemarahan itu akan di-transformasi-kan: itu akan menjadi kasih sayang. Jadi tantra mengatakan kemarahan bukan musuhmu; itu adalah kasih sayang dalam bentuk biji atau benih. Kemarahan yang sama, energi yang sama, akan menjadi kasih sayang.

Jika engkau melawannya, lalu tidak akan ada kemungkinan untuk kasih sayang. Jadi, jika engkau berhasil dalam pertempuran, dalam penekanan atau pengekangan, engkau akan menjadi orang yang sudah mati. Tidak akan ada kemarahan karena engkau telah menekannya, tapi juga tidak akan ada welas asih karena hanya kemarahan yang dapat berubah menjadi kasih sayang. Jika engkau berhasil dalam penekanan atau pengekanganmu – yang mana hal itu mungkin saja – Kemudian tidak akan ada seks, tapi juga tidak akan ada cinta, karena dengan matinya seks maka tidak ada energi yang dapat tumbuh menjadi cinta. Jadi, engkau akan menjadi tanpa seks, tetapi engkau juga tanpa cinta. Dan kemudian seluruh point nya terlewatkan, karena tanpa cinta tidak ada keilahian, tanpa cinta tidak ada pembebasan, dan tanpa cinta tidak akan ada kebebasan.

Tantra mengatakan energi yang sama ini harus di transformasi-kan. Hal ini dapat dikatakan dengan cara begini: jika engkau melawan dunia, maka tidak akan ada nirwana – karena dunia ini sendiri adalah untuk di transformasi-kan menjadi nirwana. Maka engkau melawan energi dasar yang mana adalah sang sumber.

Jadi formula tantra mengatakan, jangan melawan, jadilah bersahabat dengan semua energi yang diberikan kepadamu. Sambut mereka. Merasa bersyukurlah bahwa engkau memiliki kemarahan, bahwa engkau memiliki seks, bahwa engkau memiliki keserakahan. Merasa bersyukurlah bahwa ini adalah sumber tersembunyi, dan mereka dapat di transformasi-kan, mereka dapat dibuka kuncinya. Dan jika seks bertransformasi itu akan menjadi cinta. Racunnya hilang, keburukannya hilang.

Benih itu tidak indah bentuknya, tetapi ketika ia tumbuh dan berbunga. Maka ada keindahan. Jangan membuang benih, karena kemudian engkau juga sama saja dengan membuang bunga yang ada di dalamnya. Mereka belum ada di sana, belum terwujud sehingga engkau dapat melihatnya. Mereka belum bermanifestasi, tapi mereka ada. Gunakan benih ini sehingga engkau dapat mencapai bunga. Jadi yang pertama biarlah ada penerimaan, pemahaman dari sebuah kesensitifan dan kesadaran. Kemudian mengumbarnya diperbolehkan.

Satu hal lagi yang benar-benar sangat aneh, tapi merupakan salah satu penemuan terdalam dari tantra, dan itu adalah: apapun yang engkau pandang sebagai musuhmu – keserakahan, kemarahan, kebencian, seks, apapun itu – sikapmu bahwa mereka semua adalah musuh yang membuat mereka menjadi musuhmu. Terima mereka sebagai hadiah ilahi dan dekati mereka dengan hati yang penuh rasa syukur. Misalnya, tantra telah mengembangkan banyak teknik untuk transformasi energi seksual. Lakukan pendekatan dengan hubungan seks seolah-olah engkau sedang mendekati kuil Tuhan. Masuki hubungan seks seolah-olah itu adalah doa, seolah-olah itu adalah meditasi. Rasakan kesuciannya.

Itulah sebabnya di Khajuraho, di Puri, di Konark, setiap kuil memiliki MAITHUNA, patung hubungan seksual. Hubungan seks di dinding kuil sepertinya tidak logis, khususnya untuk Kristen, Islam, untuk Jainisme. Ini sepertinya tak terbayangkan, bertentangan. Bagaimana sebuah kuil dapat terhubung dengan gambaran maithuna? Pada dinding luar kuil Khajuraho, setiap jenis aktivitas seks digambarkan pada batu. Mengapa? Dalam sebuah kuil hal ini tidak memiliki tempat di manapun, setidaknya demikian dalam pikiran kita. Kekristenan tidak dapat membayangkan dinding gereja dengan gambar Khajuraho. Mustahil!

Hindu modern juga merasa bersalah karena pikiran Hindu modern telah diciptakan oleh Kristen. Mereka adalah “Hindu-Kristen” – dan mereka lebih buruk, karena untuk menjadi seorang Kristen itu baik, tetapi untuk menjadi seorang Hindu-Kristen adalah hal yang aneh. Mereka merasa bersalah. Salah satu pemimpin Hindu, Purshottamdas Tandon, bahkan mengusulkan bahwa kuil ini harus dihancurkan, karena itu bukan milik kita. Sungguh, sepertinya semua itu bukan milik kita karena tantra belum berkunjung lagi di dalam hati kita untuk waktu yang lama, setelah berabad-abad. Ini belum menjadi arus utama. Yoga sudah menjadi arus utama, dan untuk yoga Khajuraho itu tidak dapat dibayangkan – itu harus dihancurkan.

Tantra mengatakan; masuki hubungan seks seolah-olah engkau sedang memasuki kuil suci. Itulah sebabnya mereka memiliki gambaran hubungan seks di kuil-kuil suci mereka. Mereka berkata, lakukan pendekatan seks seperti ketika engkau akan memasuki kuil suci. Jadi, saat engkau memasuki kuil suci seks harus berada di sana dalam rangka yang dua menjadi satu dalam pikiranmu, berasosiasi. Kemudian engkau bisa merasakan bahwa dunia dan unsur-unsur ilahi bukan dua dan saling bertentangan, tapi adalah satu. Mereka tidak bertentangan, mereka hanya kutub-kutub berlawanan yang saling menopang. Dan mereka bisa eksis hanya karena ada polaritas ini. Jika polaritas ini hilang, seluruh dunia hilang. Jadi lihatlah kesatuan yang berjalan melalui segala sesuatu. Jangan hanya melihat kutub yang berlawanan, lihat apa yag berada di kedalamannya yang saat ini berjalan yang membuat mereka satu.

Untuk Tantra semuanya suci. Ingat ini, untuk tantra SEMUANYA adalah suci; tidak ada yang tidak suci. Lihatlah dengan cara ini: untuk orang tak beragama, semuanya tidak suci; untuk yang disebut umat beragama ada sesuatu yang suci, dan sesuatu yang tidak suci. Untuk tantra, semuanya suci.

Salah satu misionaris Kristen bersama dengan saya beberapa hari yang lalu dan ia berkata, “Tuhan menciptakan dunia.” Jadi saya bertanya kepadanya, “Siapa yang menciptakan dosa?” Dia berkata, “Sang Iblis.” Lalu saya bertanya kepadanya, “Siapa yang menciptakan iblis?” Kemudian ia menjadi bingung. Dan berkata, “Tentu saja, Tuhan menciptakan iblis.”

Iblis menciptakan dosa dan Tuhan menciptakan si iblis. Kemudian siapa yang berdosa sebenarnya – iblis atau Tuhan? Tapi konsep dualis selalu mengarah ke absurditas tersebut. Untuk tantra Tuhan dan iblis bukan dua. Sungguh, untuk tantra tidak ada yang bisa disebut “Iblis”, semuanya ilahi, semuanya suci. Dan ini tampaknya dapat menjadi sudut pandang yang tepat, yang terdalam. Jika ada sesuatu yang tidak suci di dunia ini, dari mana asalnya dan bagaimana bisa?

Jadi hanya ada dua alternative: Pertama, alternatif atheist yang mengatakan semuanya tidak suci. Sikap ini tidak apa-apa. Ia adalah juga non-dualis; ia melihat tidak ada kesucian dalam dunia. Lalu ada alternatif tantra – yang mengatakan semuanya suci. Tantra adalah juga non-dualis. Tapi antara kedua ini ada yang disebut umat beragama, yang tidak benar-benar religius. Mereka tidak religius atau religius karena mereka selalu ada di dalam konflik. Seluruh teologi mereka hanya untuk sampai keujungnya, dan ujung itu tidak dapat bertemu.

Jika satu sel, atom tunggal di dunia ini tidak suci, maka seluruh dunia menjadi tidak suci, karena bagaimana mungkin atom tunggal tersebut dapat eksis dalam dunia yang suci? Bagaimana bisa begitu? Adalah didukung oleh segala sesuatu; untuk menjadi, itu harus didukung oleh segala sesuatu. Dan jika elemen yang tidak suci didukung oleh semua elemen suci, lalu apa perbedaan di antara mereka? Jadi apakah dunia ini suci secara total, tanpa syarat, atau tidak suci sama sekali; tidak ada yang setengah-setengah.

Tantra mengatakan semuanya suci, Itulah sebabnya kita tidak bisa memahami itu. Ini adalah sudut pandang non-dual terdalam – jika kita bisa menyebutnya sebagai sudut pandang. Tapi tidak demikian, karena setiap sudut pandang terikat untuk menjadi ganda. Tantra tidak berlawanan dengan apa-apa, sehingga tidak ada sudut pandang. Ia merupakan rasa kesatuan, kesatuan yang hidup.

Ada dua jalur, yoga dan tantra. Tantra tidak bisa terlihat begitu menarik karena pikiran kita yang lumpuh. Tapi ketika ada seseorang yang sehat di dalam dirinya, tidak kacau, tantra memiliki keindahan baginya. Hanya ia yang dapat memahami apa itu tantra. Yoga memiliki daya tarik, daya tarik yang mudah terlihat, karena pikiran kita yang terganggu. Ingat, itu adalah pikiranmu yang pada akhirnya membuat sesuatu menjadi menarik atau tidak menarik. Ini adalah engkau sendiri yang merupakan faktor penentu.

Pendekatan ini berbeda. Saya tidak mengatakan bahwa seseorang tidak bisa mencapainya melalui yoga. Seseorang juga dapat mencapainya melalui yoga, tapi tidak melalui yoga yang lazim. Yoga yang lazim adalah bukan benar-benar yoga, tetapi itu adalah interpretasi pikiranmu yang sakit. Yoga bisa menjadi pendekatan yang otentik sampai ke tujuan akhir, tapi itu juga hanya menjadi mungkin jika pikiranmu sehat, ketika pikiranmu tidak sakit. Kemudian yoga akan memberikan bentuk yang berbeda.

Misalnya, Mahavira ada di jalan yoga, tapi ia tidak benar-benar menekan seks. Dia tahu itu, dia sudah hidup dengan itu, dia sangat mengenalnya. Tapi akhirnya seks menjadi tidak berguna lagi baginya, sehingga seks jatuh. Buddha ada di jalan yoga, tapi ia sudah hidup melalui dunia, dia sangat mengenalnya. Dia tidak melawannya.

Setelah engkau mengetahui sesuatu engkau menjadi bebas darinya. Itu hanya akan jatuh seperti daun-daun kering jatuh dari pohon. Ini bukan penolakan; tidak ada pertarungan sama sekali. Lihatlah wajah Buddha – tidak terlihat seperti wajah seorang petarung. Dia tidak bertarung. Dia begitu santai; wajahnya adalah lambang relaksasi … tidak ada pertarungan.

Lihatlah para yogi-mu. Pertarungan jelas nampak di wajah mereka. Dalam hati ada banyak gejolak – mereka sekarang duduk di gunung berapi. Engkau dapat melihat di mata mereka, di wajah mereka, dan engkau akan merasakannya. Jauh di suatu tempat mereka menekan semua penyakit mereka; mereka belum melampaui.

Dalam dunia yang sehat, dimana setiap orang hidup secara otentik, secara individual, tidak meniru orang lain, tetapi menjalani hidupnya sendiri dengan caranya sendiri, keduanya mungkin. Mereka dapat mempelajari kepekaan yang akan melampaui keinginan; mereka mungkin sampai ke titik di mana semua keinginan jatuh dan menjadi sia-sia. Yoga juga dapat membawa kesini, tetapi bagiku yoga akan mengarah ke dunia yang sama dimana tantra bisa mengarah ke sana – ingat ini. Kita membutuhkan pikiran yang sehat, manusia yang alami. Dalam dunia dimana ada manusia yang alami, tantra, dan juga yoga, akan membawa kita melampaui keinginan.

Dalam masyarakat kita yang sakit, baik yoga maupun tantra tidak dapat melakukan hal ini, jika kita memilih yoga kita memilihnya bukan dikarenakan keinginan kita yang telah menjadi tak berguna – bukan! Mereka masih bermakna; mereka belum jatuh dengan sendirinya. Kita harus memaksa mereka. Jika kita memilih yoga, kita memilihnya sebagai teknik penekanan. Jika kita memilih tantra, kita memilih tantra karena kelicikan, sebagai penipuan yang halus – alasan untuk mengumbar dan memanjakan.

Dengan pikiran yang tidak sehat baik yoga maupun tantra tidak bisa bekerja. Mereka hanya akan mengakibatkan penipuan. Pikiran yang sehat, terutama pikiran seksual yang sehat, diperlukan untuk memulainya. Kemudian tidak terlalu sulit untuk memilih jalanmu. Engkau dapat memilih yoga, engkau dapat memilih tantra.

Pada dasarnya ada dua jenis manusia, pria dan wanita. Yang kumaksudkan bukanlah biologis, namun secara psikologis. Untuk mereka yang secara psikologis dasarnya laki-laki – yang agresif, dengan kekerasan, ekstrovert – yoga adalah jalan mereka. Untuk mereka yang dasarnya feminin, menerima, pasif, non-kekerasan, tantra adalah jalan mereka. Jadi engkau dapat memperhatikan itu: untuk tantra, Ibu Kali, Tara, dan begitu banyak DEVIS, BHAIRAVIS – dewi perempuan – adalah sangat bermakna. Dalam yoga engkau tidak akan pernah mendengar nama dari dewi feminin. Tantra memiliki dewi feminin; yoga memiliki dewa laki-laki. Yoga adalah energi keluar; energi tantra bergerak ke dalam. Jadi engkau bisa mengatakan dalam terminologi psikologi modern yoga adalah ekstrovert dan tantra adalah introvert. Jadi itu tergantung pada kepribadian. Jika engkau memiliki kepribadian introvert, maka perlawanan bukan untukmu. Jika engkau memiliki kepribadian ekstrovert, maka perlawanan adalah untukmu.

Tapi kita bingung, kita kacau balau; itu sebabnya tidak ada yang dapat membantu. Pada yang bertentangan, semuanya mengganggu. Yoga akan mengganggumu, tantra akan mengganggumu. Setiap obat akan membuat penyakit baru untukmu karena orang yang memilih itu sendiri yang sakit, penyakitan; sehingga hasil dari pilihannya akan menjadi penyakit. Jadi aku tidak bermaksud bahwa melalui yoga engkau tidak dapat mencapainya. Aku menekankan pada tantra hanya karena kita akan mencoba untuk memahami apakah tantra itu.

 

Berkah Shakti Om,

Tilem Selasa Pon, 3 September 2024


(Sumber: www.OshoIndonesia.com artikel Vigyana Bhairava Tantra Vol.1 - Jalan Yoga dan Jalan Tantra)

 

 

 

 

Rabu, 14 Agustus 2024

TEKNIK KEDUA PULUH SATU

 

Sumber: Pinterest



21. (PIERCE SOME PART OF YOUR NECTAR-FILLED FORM WITH A PIN, AND GENTLY ENTER THE PIERCING AND ATTAIN TO THE INNER PURITY)

TUSUKLAH BEBERAPA BAGIAN DARI WUJUDMU YANG TERISI DENGAN NEKTAR DENGAN SEBATANG JARUM, LALU DENGAN LEMBUT MASUKLAH KE DALAM PENUSUKAN TERSEBUT  DAN MENCAPAI KEMURNIAN BATIN.

 (Nectar terjemahanya adalah: soma, inti sari, minuman para dewa, air suci keabadian)

 

Sutra ini mengatakan, TUSUKLAH BEBERAPA BAGIAN DARI WUJUDMU YANG TERISI DENGAN NEKTAR ... tubuhmu tidak hanya satu tubuh, tubuhmu terisi denganmu, dan dirimu itulah nektarnya. Tusuklah tubuhmu. Ketika engkau menusuk tubuhmu, engkau tidak tertusuk - hanya tubuhmu yang tertusuk. Tapi engkau merasa penusukan itu seolah-olah engkau telah ditusuk; itu sebabnya engkau merasa sakit. Jika engkau dapat menyadari bahwa hanya tubuh ini ditusuk, bahwa engkau tidak ditusuk, alih-alih rasa sakit, engkau akan merasakan kebahagiaan. Tidak perlu melakukannya dengan jarum. Banyak hal yang terjadi setiap hari; engkau dapat menggunakan situasi itu untuk meditasi. Atau engkau dapat membuat satu situasi.

Ada sebagian rasa sakit dalam tubuhmu. Lakukanlah satu hal: lupakan seluruh tubuh, pusatkan pikiran hanya pada bagian tubuh yang sakit. Dan kemudian hal yang aneh akan diamati. Ketika engkau memusatkan pikiran pada bagian tubuh yang sakit, engkau melihat bagian itu menyusut. Pertama engkau merasakan rasa sakit, rasa nyeri, ada di seluruh kakimu. Ketika engkau memusatkan pikiran, maka engkau merasa itu bukan di seluruh kaki. Itu berlebihan - itu hanya ada di lutut.

Pusatkan pikiran lebih jauh, dan engkau akan merasa itu bukan di seluruh lutut namun hanya pada satu titik. Pusatkan pikiran lebih jauh pada titik tersebut; lupakan seluruh tubuh. Tutup saja matamu dan terus memusatkan pikiran untuk menemukan di mana rasa sakit itu. Ia akan terus menyusut; daerahnya akan menjadi lebih kecil dan semakin kecil. Kemudian suatu saat akan datang ketika ia hanya menjadi sebuah titik. Teruslah menatap titik itu, dan tiba-tiba titik itu akan lenyap dan engkau akan terisi dengan kebahagiaan. Alih-alih rasa sakit engkau akan terisi dengan kebahagiaan.

Mengapa hal ini terjadi? Karena engkau dan tubuhmu adalah dua, mereka tidak lagi satu. Dia yang sedang memusatkan pikiran adalah engkau. Pemusatan pikiran sedang dilakukan pada tubuh – itulah objeknya. Ketika engkau memusatkan pikiran, jarak itu diperluas, identifikasi bahwa aku adalah tubuh terputus. Hanya untuk memusatkan perhatian engkau bergerak ke dalam, menjauh dari badan. Untuk membawa titik rasa sakit ke dalam pandanganmu, engkau harus menjauh. Gerakan menjauh itu menciptakan jaraknya. Dan ketika engkau sedang memusatkan perhatian pada rasa sakit, engkau melupakan identifikasi itu, engkau lupa bahwa "Aku sedang merasa sakit."

Sekarang engkau adalah pengamat dan rasa sakit ada di tempat lain. Engkau sedang mengamati rasa sakit, tidak merasakan sakit. Perubahan ini dari perasaan ke pengamatan menciptakan jaraknya. Dan ketika jaraknya lebih besar, tiba-tiba engkau melupakan tubuh sepenuhnya; engkau menyadari hanya kesadaran.

Engkau dapat mencoba teknik ini juga: TUSUKLAH BEBERAPA BAGIAN DARI WUJUDMU YANG TERISI DENGAN NEKTAR DENGAN SEBATANG JARUM, LALU DENGAN LEMBUT MASUKLAH KE DALAM TUSUKAN TERSEBUT. Jika ada rasa sakit, maka terlebih dahulu engkau harus memusatkan perhatian pada seluruh daerah; maka lama kelamaan itu akan sampai ke satu titik.

Tapi tidak perlu untuk menunggu. Engkau dapat menggunakan jarum. Gunakan jarum pada bagian yang sensitif. Pada tubuh banyak tempat yang tidak peka; mereka tidak akan berguna. Engkau mungkin tidak pernah mendengar tentang titik tidak peka pada tubuh. Lalu berikan jarum kepada siapa pun, ke temanmu, dan duduklah, dan beritahukan temanmu untuk menusuk punggungmu dengan jarum di banyak titik. Di banyak titik engkau tidak akan merasa sakit. Engkau akan berkata, "Tidak, engkau belum menusuk. Aku tidak merasa sakit." Mereka adalah titik tidak peka. Hanya di pipimu ada dua titik tidak peka yang bisa diuji.

Jika engkau pergi ke desa-desa India, berkali-kali dalam festival keagamaan mereka akan menusuk pipi mereka dengan anak panah. Ini terlihat seperti sebuah keajaiban, tetapi itu bukan. Pipi memiliki dua titik tidak peka. Jika engkau menusuk melalui titik-titik tidak peka ini, tidak ada darah yang akan keluar dan tidak akan ada rasa sakit. Di punggunmu ada ribuan titik tidak peka, di mana engkau tidak bisa merasakan sakit. Tubuhmu memiliki dua jenis tempat - sensitif, hidup, dan titik-titik lain yang mati. Jadi temukanlah tempat sensitif di mana engkau dapat merasa bahkan sentuhan yang halus. Lalu tusukan jarum dan MASUKI PENUSUKAN TERSEBUT. Itu adalah halnya; itu adalah meditasi. Dan DENGAN LEMBUT masuki penusukan itu. Begitu jarum bergerak ke dalam, ke dalam kulitmu, dan engkau merasa sakit, engkau juga masuk. Jangan merasa bahwa rasa sakit itu sedang memasuki engkau; jangan rasakan sakit, jangan teridentifikasi dengannya. Masuklah bersama dengan jarum. Tusuklah bersama dengan jarum.

Tutuplah matamu; amatilah rasa sakit. Ketika rasa sakit menusuk masuk, engkau juga menembus dirimu. Dan dengan jarum menembusmu, pikiranmu akan menjadi mudah untuk berkonsentrasi. Gunakan titik nyeri itu, nyeri yang kuat, dan amati. Itulah yang dimaksud dengan DENGAN LEMBUT MASUKI PENUSUKAN.

DAN MENCAPAI KEMURNIAN BATIN. Jika engkau dapat memasuki proses pengamatan, tak teridentifikasi, menyendiri, berdiri dari jauh, tidak merasa bahwa rasa sakit itu sedang menusuk engkau, tapi mengamati bahwa jarum tersebut menusuk tubuh and engkau adalah pengamat, engkau akan mencapai kemurnian batin; kepolosan batin akan terungkap kepadamu. Untuk pertama kalinya engkau akan menyadari bahwa engkau bukanlah tubuh. Dan begitu engkau tahu bahwa engkau bukan tubuh, hidupmu berubah sepenuhnya karena seluruh hidupmu adalah sekitar tubuh. Setelah engkau tahu bahwa engkau bukan tubuh, engkau tidak dapat melanjutkan kehidupan ini. Pusat ini menjadi hilang.

Ketika engkau bukan tubuh, maka engkau harus menciptakan kehidupan yang berbeda. Kehidupan itu adalah kehidupan milik Sannyasin. Ini adalah kehidupan yang berbeda; pusatnya berbeda sekarang. Sekarang engkau ada di dunia sebagai jiwa, sebagai atman, bukan sebagai tubuh. Jika engkau ada sebagai tubuh, maka engkau telah menciptakan dunia yang berbeda: dunia keuntungan materi, keserakahan, penyuapan, nafsu, seks. Engkau telah menciptakan sebuah dunia di sekitar engkau; ini adalah dunia yang berorientasi tubuh.

Begitu engkau tahu engkau bukan tubuh, seluruh duniamu menghilang. Engkau tidak dapat mendukungnya lagi. Sebuah dunia yang berbeda muncul yaitu di sekitar jiwa – dunia kasih sayang, cinta, keindahan, kebenaran, kebaikan, kemurnian. Pusatnya berpindah, dan itu bukan di dalam tubuh sekarang. Itu ada di dalam kesadaran.

 

Berkah Shakti Om,

Rabu Pon, 14 Agustus 2024

 

Rabu, 17 Juli 2024

TEKNIK KEDUAPULUH

 

(Sumber: https://id.pinterest.com/pin/21462535708748828/)



 20. (IN A MOVING VEHICLE, BY RHYTHMICALLY SWAYING, EXPERIENCE. OR IN A STILL VEHICLE, BY LETTING YOURSELF SWING IN SLOWING INVISIBLE CIRCLES)

DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA, PENGALAMAN (ALAMI atau RASAKAN). ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM, BIARKAN DIRIMU  BERGOYANG DALAM LINGKARAN LAMBAT YANG TAK TERLIHAT.

 

 

Ini adalah sama dengan cara yang berbeda. DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK ... engkau sedang bepergian dengan kereta api atau dalam gerobak sapi - ketika teknik ini dikembangkan hanya ada gerobak sapi. Engkau bergerak di dalam sebuah gerobak sapi di atas sebuah jalan di India - bahkan hari ini jalan itu adalah sama. Tapi ketika engkau sedang bergerak, seluruh tubuhmu bergerak. Maka itu sia-sia.

DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA... bergoyanglah dengan berirama. Cobalah untuk mengerti, ini sangat terperinci. Setiap kali engkau berada di sebuah gerobak sapi atau kendaraan apapun, engkau menahan. Gerobak sapi bergoyang ke kiri, tapi engkau menahannya. Engkau bergoyang ke kanan untuk menyeimbangkan; kalau tidak engkau akan jatuh. Jadi engkau terus-menerus menahan. Duduk dalam sebuah gerobak sapi, engkau melawan gerakannya. Ia bergerak ke sisi ini, dan engkau harus berpindah ke sana.

Itulah sebabnya ketika duduk dalam kereta api engkau menjadi lelah. Engkau belum melakukan apa-apa. Mengapa engkau menjadi begitu lelah? Engkau telah melakukan banyak hal tanpa menyadarinya. Engkau melawan kereta terus menerus; di sana ada perlawanan. Janganlah menolak - ini adalah hal pertama. Jika engkau ingin melakukan teknik ini, jangan menahan/melawan. Sebaliknya, bergeraklah dengan gerakan kereta, bergoyanglah dengan gerakan kereta. Jadilah bagian dari gerobak sapi, jangan menolak atau menahannya. Apa pun yang dilakukan gerobak sapi, jadilah bagian dari itu. Itulah mengapa anak-anak kecil tidak pernah lelah dalam melakukan perjalanan.

Poonam, seorang murid, baru saja tiba dari London dengan dua anaknya, dan dia takut bahwa mereka mungkin menjadi sakit, bahwa mereka mungkin lelah karena perjalanan yang begitu panjang. Dia menjadi lelah, dan mereka datang dengan tertawa. Dia menjadi benar-benar lelah ketika dia sampai ke sini. Saat ia memasuki ruanganku, dia sudah benar-benar kelelahan, dan dua anaknya mulai bermain saat itu juga. Delapan belas jam perjalanan dari London ke Bombay dan mereka tidak sedikit pun lelah. Mengapa? Karena mereka belum tahu bagaimana untuk menolak/ menahan.

Jadi seorang pemabuk bisa duduk di dalam sebuah gerobak sapi sepanjang malam, dan di pagi hari dia akan menjadi segar seperti sebelumnya, tapi engkau tidak akan bisa. Hal ini karena pemabuk itu tidak dapat menolak. Dia bergerak dengan gerobak; di sana tidak ada perlawanan. Perlawanan itu tidak ada, dia adalah satu. DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA... Jadi lakukanlah satu hal: jangan menahan/menolak. Dan yang kedua, ciptakanlah satu irama. Ciptakanlah satu irama dalam gerakanmu. Jadikanlah itu harmoni yang indah. Lupakanlah tentang jalanan; jangan mengutuk jalanan dan pemerintah – lupakanlah mereka. Jangan mengutuk sapi dan gerobaknya, atau pengemudinya – lupakanlah mereka. Tutuplah matamu, jangan menolak. Bergeraklah berirama dan ciptakanlah musik dalam gerakanmu. Jadikan itu seolah-olah itu adalah sebuah tarian. DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA, PENGALAMAN. Sutra itu mengatakan bahwa pengalaman akan datang kepadamu.

ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM ... Jangan tanya di mana untuk mendapatkan gerobak sapi; jangan menipu dirimu sendiri, karena sutra mengatakan, ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM, BIARKAN DIRIMU BERGOYANG DALAM LINGKARAN LAMBAT YANG TAK TERLIHAT. Duduk saja di sini, bergoyang dalam lingkaran. Pertama ambillah lingkaran yang besar, kemudian teruslah memperlambat itu ... melambat, melambat, buatlah itu menjadi lebih kecil dan lebih kecil dan lebih kecil, sampai tubuhmu tidak terlihat bergerak, tapi di dalam engkau merasakan satu gerakan yang halus.

Mulailah dengan lingkaran yang lebih besar, dengan mata tertutup. Jika tidak, ketika tubuh akan berhenti engkau akan berhenti. Dengan mata tertutup buatlah lingkaran besar; duduklah saja, ayunkan badanmu dalam lingkaran. Terus berayun, buatlah lingkaran lebih kecil dan lebih kecil dan lebih kecil. Itu terlihat engkau akan berhenti; tidak ada orang yang akan dapat mendeteksi bahwa engkau masih bergerak. Tetapi di dalam engkau akan merasakan gerakan yang halus. Sekarang tubuh tidak bergerak, hanya pikiran. Teruslah membuat itu lebih lambat dan semakin lambat, dan mengalami. Itu akan menjadi pemusatan. Di dalam kendaraan, dalam kendaraan yang bergerak, sebuah gerakan ritmis tanpa penolakan akan membuat satu pemusatan di dalam dirimu.

Gurdjieff menciptakan banyak tarian untuk teknik-teknik tersebut. Dia bekerja pada teknik ini. Semua tarian yang ia gunakan di sekolahnya benar-benar bergoyang dalam lingkaran. Semua tarian berada dalam lingkaran - hanya berputar-putar tapi tetap sadar di dalam, demikian seterusnya membuat lingkaran semakin kecil dan lebih kecil. Akan tiba masanya ketika tubuh berhenti, tapi pikiran di dalam terus bergerak, bergerak, bergerak.

Jika engkau telah bepergian dengan kereta api selama dua puluh jam, setelah engkau pulang ke rumah, setelah engkau meninggalkan kereta, jika engkau menutup matamu, engkau akan merasa bahwa engkau masih bepergian. Engkau masih bepergian. Tubuh telah berhenti, tapi pikiran masih merasakan kendaraan itu. Jadi lakukan saja teknik ini.

Gurdjieff menciptakan tarian-tarian yang fenomenal, sangat indah. Dalam abad ini ia membuat keajaiban. Dia menyiapkan satu kelompok dari seratus orang untuk meditasi menari, dan ia menunjukkan tarian itu ke pemirsa di New York untuk pertama kalinya. Seratus penari sedang berputar di atas panggung. Mereka yang menonton, bahkan pikiran mereka mulai berputar-putar. Ada seratus penari berjubah putih yang hanya berputar-putar.

Ketika ia menunjuk dengan tangannya, mereka akan berputar, dan saat ia akan mengatakan, "Berhenti," akan ada keheningan mencekam. Itu adalah satu perhentian untuk penonton, tapi tidak untuk para penari - karena tubuh bisa berhenti segera, tapi pikiran kemudian mengambil gerakan itu ke dalam; ia berjalan terus dan terus. Itu sangat indah bahkan untuk dilihat, karena seratus orang tiba-tiba menjadi patung mati. Ini menciptakan keterkejutan yang tiba-tiba untuk penonton juga, karena seratus gerakan - gerakan yang indah, gerakan berirama - tiba-tiba berhenti. Engkau akan melihat mereka bergerak, berputar, menari, and tiba-tiba para penari berhenti. Maka pikiranmu juga akan berhenti.

Banyak orang di New York telah merasa bahwa itu adalah fenomena yang aneh: pikiran mereka berhenti segera. Tapi untuk para penari, tarian berlanjut terus di dalam, dan lingkaran yang berputar di dalam menjadi lebih kecil dan semakin kecil hingga mereka menjadi terpusat.

Suatu hari itu terjadi bahwa mereka sampai hampir ke tepi panggung, menari. Itu diharapkan, seharusnya, bahwa Gurdjieff akan menghentikan mereka sebelum mereka menari turun dari panggung menuju penonton. Seratus penari berada hampir di tepi panggung. Satu langkah lagi dan mereka semua akan jatuh ke aula. Seluruh aula mengharapkan bahwa tiba-tiba Gurdjieff akan berkata berhenti, tapi ia berbalik punggung untuk menyalakan cerutunya. Dia memunggungi para penari untuk menyalakan cerutunya, dan seluruh kelompok seratus penari jatuh dari panggung ke lantai - di atas lantai batu tanpa alas.

Seluruh penonton berdiri. Mereka berteriak, menjerit, dan mereka berpikir bahwa banyak penari pasti telah mematahkan tulang mereka - itu adalah kecelakaan yang sedemikian. Tapi tidak satu pun yang terluka; bahkan tidak ada satu luka memar pun ada.

Mereka bertanya kepada Gurdjieff apa yang telah terjadi. Tidak ada seorang pun yang terluka, dan kecelakaan itu sedemikian sehingga itu tampaknya mustahil. Alasannya hanya ini: mereka benar-benar tidak berada di dalam tubuh mereka pada saat itu. Mereka sedang memperlambat lingkaran dalam batin mereka. Dan ketika Gurdjieff melihat bahwa sekarang mereka benar-benar melupakan tubuh mereka, ia membiarkan mereka jatuh ke bawah.

Jika engkau benar-benar melupakan tubuhmu, maka tidak ada perlawanan. Satu tulang patah karena penolakan. Jika engkau jatuh ke bawah, engkau menolak: engkau melawan tarikan gravitasi. Perlawanan itu, penolakan itu, adalah masalah - bukan gravitasi. Jika engkau bisa jatuh ke bawah dengan gravitasi, jika engkau dapat bekerja sama dengannya, maka tidak ada kemungkinan disakiti akan muncul.

Sutra ini DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA, PENGALAMAN (ALAMI atau RASAKAN) . ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM, BIARKAN DIRIMU BERGOYANG DALAM LINGKARAN LAMBAT YANG TAK TERLIHAT. Engkau bisa melakukannya. Tidak perlu kendaraan, berputarlah seperti anak-anak. Ketika pikiranmu menjadi gila, dan engkau merasa bahwa sekarang engkau akan jatuh ke bawah, jangan berhenti - teruskan! Bahkan jika engkau jatuh, jangan khawatir tentang hal itu, tutuplah matamu dan berputar. Pikiranmu akan terputar, dan engkau akan jatuh. Ketika tubuhmu telah jatuh, di dalam, rasakan! Putaran itu akan berlanjut. Dan itu akan datang lebih dekat dan lebih dekat dan lebih dekat, dan tiba-tiba engkau akan terpusat.

Anak-anak sangat menikmati ini karena mereka mendapatkan sensasi yang besar. Orang tua tidak pernah membiarkan anak-anak mereka untuk berputar-putar. Ini tidak baik: mereka harus diizinkan – sebaiknya, didorong. Dan jika engkau dapat membuat mereka sadar akan putaran di dalam juga, engkau dapat mengajarkan mereka meditasi melalui berputarnya mereka. Mereka menikmatinya karena mereka memiliki perasaan yang tanpa tubuh. Ketika mereka berputar, tiba-tiba anak-anak menjadi sadar bahwa tubuh mereka sedang berputar tetapi mereka tidak. Di dalam mereka merasa pemusatan yang tidak bisa kita rasakan begitu mudahnya, karena tubuh dan jiwa mereka masih sedikit terpisah; ada celah di antaranya.

Ketika engkau datang ke dalam rahim ibumu, engkau tidak bisa segera masuk sepenuhnya ke dalam tubuh; ini membutuhkan waktu. Ketika anak lahir, kemudian juga dia tidak benar-benar terikat tetap, jiwanya tidak benar-benar terikat dengan tubuhnya; ada jarak. Itulah mengapa ada banyak hal yang ia tidak bisa lakukan. Tubuhnya siap untuk melakukan itu, tapi dia tidak bisa melakukannya.

Jika engkau telah mengamati, engkau mungkin telah memperhatikan bahwa anak-anak yang baru lahir tidak bisa melihat dengan dua mata, mereka selalu melihat dengan satu mata. Jika engkau amati, maka engkau akan melihat bahwa ketika mereka mengamati dan melihat apa-apa, mereka tidak dapat melihat dengan dua mata. Mereka selalu melihat dengan satu mata – satu mata akan menjadi lebih besar. Pupil dari satu mata akan menjadi lebih besar, dan pupil lainnya akan tetap kecil. Kesadaran anak yang baru lahir itu belum terikat, ia longgar. Semakin lama itu menjadi tetap, dan kemudian mereka akan melihat dengan dua mata.

Mereka belum bisa merasakan tubuh mereka sendiri dan tubuh orang lain sebagai yang berbeda. Hal ini sulit. Mereka belum terikat, tapi pengikatan akan datang, lama kelamaan.

Meditasi sekali lagi mencoba untuk membuat satu celah. Engkau telah menjadi tetap, terikat kuat dalam tubuhmu. Itulah mengapa engkau merasa, "Aku adalah tubuh." Jika satu jarak atau celah dapat dibuat, maka hanya dengan itulah engkau dapat merasa bahwa engkau bukanlah tubuh tapi sesuatu di luar tubuh. Bergoyang dan berputar sangat membantu. Bergoyang dan berputar menciptakan celah itu.

 

 

Berkah Shakti Om,

Rabu Kliwon, 17 Juli 2024

Selamat Hari Pagerwesi. Hari Pagerwesi dirayakan empat hari setelah Hari Saraswati-sebagai perayaan turunnya Weda, memuliakan Ilmu Pengetahuan yang Sejati. Pengetahuan tetang Diri Sejati inilah merupakan sarana sekaligus pelindung dalam perjalanan menuju Kesempurnaan.

 

 



Sabtu, 06 Juli 2024

Jatuh, Bangun, Jatuh Lagi dan Bangun Kembali

 

(Dok. Anand Ashram)



"A true teacher would never tell you what to do.
but he would give you the knowledge with which
you could decide what would be best for you to do."

Seorang Guru Sejati tak akan pernah
memberitahumu apa yang mesti kau lakukan.
tapi dia akan memberimu pengetahuan
yang dapat kau gunakan untuk memutuskan
apa yang terbaik bagimu untuk dilakukan.

Christopher Pike
Penulis




Apa arti 50 tahun dalam sejarah umat manusia? Apalagi, jika ditambah prasejarah yang tidak tercatat? Namun, dalam satu episode kehidupan manusia - yang bagi Manusia Indonesia rata-ratanya adalah 70-an tahun – 50 tahun sungguh sangat berarti, lebih dari dua pertiga ekspektasi hidupnya!

Tahun 2022 ini, penulis merayakan kebersamaannya dengan seorang Guru Sejati selama setengah abad. Baginya, ini adalah Perayaan Besar, Golden Jubilee, pengalaman Jatuh, Bangun, Jatuh Lagi dan Bangun Kembali selama 50 tahun. Namun, di saat yang sama setiap pengalaman itu mengajarkan sesuatu yang sangat berharga.

Seorang saudara seperguruan penulis mengaku, “Pengalaman bersama Guru di depan umum bagaikan sinar matahari yang diperuntukkan bagi semua. Pengalaman-pengalaman pribadi di dalam kompilasi ini bagaikan cahaya pelita yang menerangi rumah jiwa dan hati kita terdalam. Terima kasih telah berbagi pengalaman-pengalaman yang bersifat sangat personal sekaligus mencerahkan, menjelaskan sisi lain dari seorang Guru yang senantiasa mengikuti perkembangan jiwa setiap siswanya.”

Setiap kisah dalam buku ini ibarat permata yang tak terhingga nilainya. Kita butuh sepasang mata Jauhari-Batin untuk mengapresiasinya. Semoga kita semua dianugerahi dengan sepasang mata seperti itu.

Mari kita lihat sekilas kilau di dalamnya,

Bersama Sang Guru Sejati, seorang sadhguru..

Mata batin yang tertutup selama berabad-abad, selama sekian masa kehidupan – terbuka dalam sekejap!

Hubungan saya dengan orang tua, pasangan, anak, saudara, sahabat - apakah hubungan secara Fisik, hubungan darah, emosi - semuanya berubah-ubah. Yang pernah menjad pasangan bisa menjadi orang tua dan sebaliknya. Kecuali peran seorang Guru, hubungan antara seorang Sadhguru atau Guru Sejati dan seorang shishya, seorang siswa yang adalah hubungan atma, hubungan jiwa – tak ada satupun peran lain yang tidak berubah. Adalah hubungan atma yang kekal dan abdi, sebab atma itu sendiri kekal dan abadi adanya.

Persahabatan Sejati antara Guru dan Siswa tidak mengandung sedikitpun kepentingan diri, atau kepentingan lain yang terselubung. Seorang siswa yang berjalan bersama Sang Guru Sejati tengah mengalami lompatan kuantum di setiap langkah. Lompatan-lompatan itulah yang membuat seorang siswa menyadari ke-Guru-an di dalam dirinya. Lompatan-lompatan itulah yang membuatnya sadar akan kehadiran Sang Sadhguru di dalam dirinya.

 Peran Seorang Sadhguru..

Sebagai Brahma atau Pencipta untuk menciptakan samskar atau kualitas-kualitas, sifat baik di dalam diri kita.

Seorang Guru adalah Pemberi, dia tidak pernah meminta, bahkan mengharapkan sesuatu dari kita. Kedatangan dia, kehadiran dia dalam hidup kita adalah untuk memberi. Ia memberi kita kesempatan untuk melayani sesama. Ia menganugerahi kita dengan Pelita Pengetahuan Sejati untuk mengenal diri. Atau, lebih tepatnya, ia menunjukkan adanya pelita itu di dalam diri kita, walau cahayanya sudah mulai meredup.

Kemudian, sebagai Visnu atau Pemelihara, ia mengajar kita untuk mempertahankan cahaya pelita Pengetahuan Sejati – pengetahuan tentang Jati Diri, pengetahuan tentang kemampuan serta keterbatasan kita, sekaligus tentang cara-cara untuk menembus batas.

Terakhir, sebagai Maheshvara atau Hyang Maha Mendaur Ulang, ia pun selalu sibuk mengubah sifat-sifat dan kecendrungan-kecendrungan kita yang tidak baik, dalam arti kata, yang tidak menunjang peran kita dalam hidup ini.

Demikian, banyak pembelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman jatuh-bangun seorang murid bersama Sang Guru Sejati dalam kumpulan kisah-kisah dalam buku ini, sehingga kita tidak perlu lagi mengulangi kesalahan yang sama. 



Berkah Shakti Om,

Sabtu Wage, 06 Juli 2024


Sabtu, 29 Juni 2024

"Berhati-hatilah membawa pikiran dan perasaanmu!"

 

Sumber: Internet

    Benih kebaikan dan kejahatan dua-duanya ada dalam diri kita. Ketika pikiranmu menjadi tak terkendali bahkan liar dan perasaanmu bergejolak, saat itulah engkau mengairi benih kejahatan dan membuatnya tumbuh subur. Masih ingat dengan Law of attraction, Hukum tarik-menarik, sesama jenis akan saling tarik-menarik. Demikian, ketika pikiranmu menjadi liar dan perasaanmu bergejolak saat itu engkau membuka pintu untuk mengundang semua pikiran liar dan perasaan yang kacau untuk berkumpul dan menjadi lebih kuat, then, menarik yang sama lagi dalam jangkauan yang lebih luas. Inilah muasal terbentuknya kejahatan dan bagaimana bunuh diri dapat terjadi.

Kebalikannya adalah ketika kita menjaga kejernihan pikiran dan kehalusan/kedamaian perasaan, itulah yang menjadi doa para leluhur kita, ketika itu terjadi maka kebenaran akan datang dari segala penjuru dan kedamaian akan selalu ada di hati, di dunia dan damai selamanya.


Vija Kesawur, Benih-benih kesadaran yang bertebaran