telah mengenal Kebenaran sebagaimana adanya;
Kendati Diri-Nya tak bernapas, Ia-lah yang
berkuasa atas segala-galanya, baik yang bernapas,
maupun yang tidak. Dia, Dia, hanyalah Dia...
(Atharva 13.5.14-21)
Hiduplah Sepenuhnya!
Maharishi Veda Vyasa
Maha – Vakya
Sabda Agung
Ayam Ātmā Brahmā
Diri inilah Ilahi
Mandukya Upanisad 1.2
(Atharva Veda)
1
Semoga kita tidak pernah melanggar petunjuk-Mu yang
terekam pada batin kita! (Atharva 1.1.4)
2
Semoga pikiran kita yang terdalam selaras dengan tindakan
kita di luar! (Atharva 2.30.4)
3
Wahai Raja (Pemimpin, Kepala Pemerintah/Negara)! Kau
dipilih oleh rakyat; Jadilah seorang raja sejati... Bersikaplah adil dan tegas,
dan berbagilah berkah dengan semua! (Atharva
3.24.5)
4
Ketika kau terlibat dalam pekerjaan mulia, kemampuanmu
untuk mencari rejeki bertambah seratus kali lipat. (Atharva 3.24.5)
5
Bersatupadulah, dan majulah bersama! (Atharva 3.30.6)
6
Surga manusia adalah bumi ini; hiduplah dengan semangat
cinta..... (Atharva 5.30.6)
7
Ingatlah, segala sesuatu yang lahir mesti mati, tapi
janganlah mati beribu kali sebelum ajalmu tiba. (Atharva 5.30.6)
8
Buanglah jauh-jauh amarah dari hatimu, sehingga kau dapat
berteman kembali dan hidup bersama dalam harmoni! (Atharva 6.42.1)
9
Semoga badan dan gugusan pikiran beserta perasaanmu
senantiasa selaras; semoga gugusan pikiran serta perasaanmu selaras dengan perbuatanmu!
Tuhan semesta alam, Hyang Maha Pemurah telah menciptakan keduanya untuk
bekerjasama, selaras, dan sebaik-baiknya. (Atharva
6.68.1)
10
Wahai manusia! Berkaryalah denga penuh semangat dan
energi! Usirlah iblis kemiskinan dan penyakit. (Atharva 6.81.1)
11
Hiduplah bebas dari hutang dalam bentuk apa pun sepanjang
usia dan dalam keadaan apa pun... (Atharva
6.117.3)
12
Semoga kita selalu saling memandang dengan penuh kasih
sayang... Semoga hidup kita bahagia tanpa saling menyakiti. Semoga jiwa kita
berdua, tergerakkan oleh semangat yang sama! (Atharva 7.36.1) [bagian dari Janji Perkawinan]
13
Berkahi kami, O Tuhan, supaya disayangi para Guru, para
Pemandu Jiwa! (Atharva 7.61.1)
14
Menyatulah dengan Hyang Maha Agung adalah kebebasan
mutlak. (Atharva 7.100.1)
15
O Tuhan, jauhkanlah dari diriku harta kekayaan yang
justru menyebabkan kejatuhan... Berkahilah diriku dengan harta kekayaan yang
membawa kedamaian dan kebahagiaan sejati. (Atharva
7.115.2)
16
Harta kekayaan hasil usaha yang tidak mulia – menguap...
Harta kekayaan hasil usaha yang mulia – bertambah terus... (Atharva 7.115.4)
17
Bangkitlah, wahai manusia! Kejatuhan bukanlah takdirmu.
Engkau telah dianugerahi intelijensi untuk menghindari kajatuhan. (Atharva 8.1.6)
18
Kebijakan Tuhan, bersama dengan energi kehidupan,
menghidupi alam semesta. (Atharva 9.9.14)
19
Dapatkanlah inspirasi dari hati, tapi bimbingan dari
otak, dan majulah dengan langkah yang pasti. (Atharva 10.2.26)
20
Ia yang memahami rahasia Jiwa Agung yang meliputi
segalanya meraih keseimbangan diri. (Atharva
10.2.29)
21
Dengan segala kerendahan hati, kami bersembah kepada-Mu,
wahai Hyang Maha Agung; Atas perintah-Mu, berputarlah roda Sang Kala; Engkau
Kekal Abadi, sekaligus melampaui keabadian. (Atharva
10.8.1)
22
Tuhan Yang Maha Agung adalah sangat dekat untuk diabaikan
maupun disaksikan. (Atharva 10.8.3)
23
Ia yang mengetahui Kebenaran melihat benang yang tak
terlihat di balik benang yang terlihat (yang mempersatukan segala perbedaan
yang tampak di permukaan). (Atharva
10.8.37)
24
Hanyalah ia yang memahami rahasia dari yang tampak,
pengetahuan tentang ciptaan, dapat melihat kilasan dari Hyang Tak Tampak, Sang
Pencipta di balik ciptaan-Nya. (Atharva
10.8.37)
25
Kebenaran, Keadilan/Hukum Alam, Kesucian, Tapa-brata (Laku Spiritual), Doa, dan
Pengorbanan; semua inilah yang menopang bumi... (Atharva 12.1.1)
26
Apa pun yang kuperoleh dari-Mu, wahai Bunda Pertiwi,
semoga segera tumbuh kembali, dan aku tak pernah melukai atau pun menyakiti-Mu! (Atharva 12.1.35)
27
Berkaryalah demi kejayaan bangsa dan sesama anak bangsa,
walau mereka berbeda bahasa. Hormatilah kepercayaan dan harapan mereka semua
secara sebanding. (Atharva 12.1.35)
28
Langit, bumi dan antariksa telah menganugerahiku dengan
alam raya; dan kekuatan-kekuatan kosmis telah memberkatiku dengan inteligensi. (Atharva 12.1.53)
29
Berkahilah kami supaya meraih kesucian, kemurnian, dan
Cahaya Ilahi! (Atharva 12.2.2)
30
(Sungguh banyak jumlah) Para bijak diantara kita, mereka
yang penuh cinta dan kesucian Ilahi; bagi merekalah dan bukan bagi orang lain
dataran tinggi ini dibangun... (Atharva
12.2.21)
31
Semoga setiap penerus tidak mengecewakan pendahulunya...
(Semoga) obor kemuliaan ini menyala terus! (Atharva
12.2.25)
32
Tiada cacat dalam Hukum Karma (sebab dan akibat); tiada
pengecualian; seseorang makan apa yang dimasknya; ia menuai apa yang ia tabur. (Atharva 12.3.48)
33
Alam semesta tercipta berkat kerja keras dengan penuh kesabaran
dan keteguhan; (dapat) dipahami lewat pengetahuan; ada pun ia bertahan karena
kebenaran. (Atharva 12.5.1)
34
Ingatlah bahwa engkau lahir dari keabadian, dan hidup
adalah sebuah persembahan. (Atharva
15.17.10)
35
Jalan menuju (keabadian) adalah lewat penyerahan diri
(ego) secara total dan panembahan; ingatlah, bahwa engkau lahir dari keabadian!
(Atharva 15.17.10)
36
Berkarya dan hiduplah dengan semangat manembah! (Atharva 15.17.10)
37
Ketenangan adalah sifatku yang sejati; semoga jiwaku
senantiasa haus akan pengetahuan sejati, namun tetap tenang dan tak pernah
gelisah! (Atharva 16.3.6)
38
Hayati dan ikutilah jalan kemuliaan yang mengantar pada
kebahagiaan kekal... (Atharva 18.4.3)
39
Tariklah dirimu dari segala kesibukan dan perjuangan
hidup, kau telah memasuki masa akhir hidupmu... Janganlah menyimpan rasa dendam
terhadap siapa pun... Janganlah takut pada apa pun; semoga hari-hari akhir
hidupmu dapat kau lewati dalam kedamaian sejati! (Atharva 19.14.1) [bagian dari doa sesaat sebelum tibanya ajal]
40
Wahai Tuhan Hyang Maha Bijak! Tuntunlah kami ke dunia
bebas... di mana matahari kebijaksanaan senantiasa bercahaya dan kedamaian
sejati berdaulat... (Atharva 19.15.4)
41
O Tuhan, pada-Mu kami memohon perlindungan dari segala
yang menakutkan; singkirkanlah para musuh, para lawan kami; pada-Mu saja, kami
memohon perlindungan. (Atharva 19.15.4)
42
(Para bijak) senantiasa menginspirasi awam untuk
menunaikan tugas kewajibannya dengan penuh dedikasi. Dengan cara inilah, bangsa
dan masyarakat berkembang. (Atharva
19.41.1)
43
Berilah diriku pencerahan batin, supaya aku dapat
menempuh jalan kebajikan, seperti yang pernah ditempuh para bijak di masa lalu.(Atharva 19.43.1)
44
Tuhan berada persis di belakang kita saat kita merintih
untuk bantuan-Nya... (Atharva 19.52.3)
45
Seantero alam ini berada di dalam Hyang Maha Ada dan Maha
Esa, Maha Kuasa. Kita melihat-Nya dalam beragam wujud. (Atharva 19.53.3)
(Buku
“Pustaka Suci Hindu, Sanatana Dharma – Ajaran luhur yang Langgeng & Abadi
bagi Warga Bumi Lintas Zaman”, Agustus 2018;
Terjemahan Baru oleh Anand Krishna, hal 41-49)
![Hasil gambar untuk Pustaka Suci Hindu, Sanatana Dharma – Ajaran luhur yang Langgeng & Abadi bagi Warga Bumi Lintas Zaman](https://anandkrishna.guru/wp-content/uploads/2019/11/Buku-Anand-Krishna-Pustaka-suci-Hindu.jpg)
(Sumber: https://anandkrishna.guru/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar