Selasa, 03 September 2024

VIGYANA BHAIRAVA TANTRA - JALAN YOGA DAN JALAN TANTRA #part1

OSHO
(Sumber: Pinterest)


APA PERBEDAAN ANTARA YOGA TRADISIONAL DAN TANTRA? APAKAH MEREKA SAMA?

Tantra dan yoga pada dasarnya berbeda. Mereka mencapai tujuan yang sama; Namun, jalan mereka tidak hanya berbeda, tapi juga bertentangan. Oleh karenanya hal ini harus dipahami dengan jelas.

Proses yoga adalah juga merupakan metodologi; yoga juga merupakan teknik. Yoga bukanlah filsafat, sama seperti tantra – yoga bergantung dan mengandalkan tindakan, praktek, metode, teknik. Dengan jalan melakukan itu juga mengarah ke yoga, namun prosesnya berbeda. Dalam yoga kita harus berjuang, melawan dan bertarung; itu adalah jalan para pejuang. Di jalan tantra seseorang tidak harus berjuang sama sekali. Sebaliknya, kita harus mengumbarnya – tapi dengan kesadaran.

Yoga adalah menekan atau pengekangan dengan kesadaran (suppression with awareness), keinginan dan nafsu ditekan; tantra adalah mengumbar dengan kesadaran. Tantra mengatakan bahwa apapun dirimu, tujuan yang paling akhir adalah tidak berlawanan, tidak bertentangan dengan dirimu itu. Ini adalah pertumbuhan; engkau dapat tumbuh sampai menjadi tujuan akhirmu. Tidak ada pertentangan antara dirimu dan realitas. Engkau adalah bagian dari realita, jadi tidak ada perjuangan dan perlawanan, tidak ada konflik, tidak diperlukan pertentangan terhadap hal-hal yang bersifat alami. Engkau harus menggunakan hal-hal yang alami pada dirimu; Engkau harus menggunakan apapun yang secara alami ada padamu untuk mencapai keadaan yang melampaui segala sesuatu.

Dalam yoga engkau harus berjuang melawan diri sendiri untuk mencapai keadaan yang melampaui segala sesuatu itu. Di dalam yoga, dunia dan MOKHSA, pembebasan – engkau sebagai dirimu saat ini dan engkau sebagai yang nanti dapat engkau capai – adalah dua hal yang berlawanan. Dengan menekan, melawan, melenyapkan semua yang merupakan dirimu engkau dapat mencapai yang tertinggi yang dapat dicapai. Di Jalan yoga untuk mencapai yang melampaui itu artinya kematian. Engkau harus mati, diri yang lama harus mati, agar dirimu yang baru, agar dirimu yang sejati dapat terlahir.

Dari sudut pandang tantra, yoga adalah bunuh diri di dalam dirimu (deep suicide). Engkau harus menentang dan membunuh dirimu yang alami – tubuhmu, nalurimu, keinginanmu, semuanya. Tantra mengatakan terima dirimu apa adanya. Tantra adalah penerimaan yang mendalam. Jangan membuat jarak antara engkau dan yang nyata, antara dunia dan NIRVANA. Jangan membuat jarak. Tidak ada jarak untuk tantra; tidak ada kematian yang dibutuhkan. Untuk kelahiran kembalimu, kematian tidak diperlukan – tetapi, bergerak melewati dan melampaui. Untuk dapat bergerak melewati dan melampaui, gunakan dirimu sendiri, gunakan yang ada pada dirimu.

Misalnya, seks ada dalam dirimu, sebagai energi dasar – energi dasar dimana engkau lahir melaluinya, lahir dengannya. Sel-sel dasar dari ada-nya dirimu dan tubuhmu adalah seksual, sehingga pikiran manusia berputar di sekitar seks. Dengan yoga engkau harus melawan energy sex ini. Melalui pertarungan ini engkau membuat sebuah pusat yang berbeda pada dirimu sendiri. Semakin engkau melawan, semakin engkau menjadi terintegrasi di titik pusat yang berbeda. Maka seks tidak menjadi pusatmu. Melawan seks – tentu saja, secara sadar – akan menciptakan pusat yang baru dalam dirimu, penekanan baru, kristalisasi baru. Maka seks tidak akan menjadi energimu. Engkau akan membuat energi untuk bertarung dengan seks. Sebuah energi dan pusat yang berbeda dari ke-ada-anmu akan terwujud.

Untuk tantra engkau harus menggunakan energi seks. Jangan bertarung dengannya, tapi transformasi-kan. Jangan melihat sex dengan mata permusuhan, bersikap ramah dengannya. Ini adalah energimu. ia tidak jahat, tidak buruk. Setiap energi adalah alami. Energi itu dapat berguna untukmu, dan dapat juga digunakan untuk melawanmu. Engkau dapat membuatnya sebagai batu hambatan, atau engkau dapat membuatnya sebagai batu pijakan untuk engkau gunakan melangkah di atasnya. Energy seks ini dapat digunakan. Digunakan dengan benar, ia menjadi ramah; digunakan dengan salah, ia menjadi musuhmu. Energi itu bukan teman dan bukan juga musuh. Energi adalah sesuatu yang alami. Kebanyakan manusia yang menggunakan seks, membuat seks menjadi musuh, dan seks menghancurkan dia; ia menjadi tak berdaya melawan seks.

Yoga memiliki pandangan yang berbeda – berlawanan dengan pikiran umum. Pikiran umum dihancurkan oleh keinginannya sendiri, sehingga yoga mengatakan berhenti menginginkan, jadilah tanpa keinginan. Lawan keinginan dan ciptakan keterpaduan di dalam dirimu yang mana adalah tanpa keinginan.

Tantra mengatakan sadari keinginan; jangan membuat perlawanan apapun. Bergerak dalam keinginan dengan penuh kesadaran, dan ketika engkau bergerak ke dalam keinginanmu dengan penuh kesadaran maka engkau melampauinya. Engkau di dalamnya dan masih tetap tidak berada di dalamnya. Engkau melewati itu, tapi engkau tetap di luar.

Yoga lebih terlihat menarik karena yoga hanyalah kebalikan dari pemikiran yang umum, sehingga pemikiran yang umum dapat memahami bahasa yoga. Engkau tahu bagaimana seks menghancurkanmu – bagaimana ia telah menghancurkanmu, bagaimana engkau selalu berputar di sekitar seks seperti budak, seperti boneka. Engkau mengetahui ini dari pengalamanmu. Jadi ketika yoga mengatakan untuk melawannya, engkau segera memahami bahasanya. Itulah daya tariknya, daya tarik yoga yang mudah ditangkap.

Tantra tidak dapat dengan mudah menjadi begitu menarik. Terlihat sulit: bagaimana untuk bergerak dalam keinginan tanpa menjadi dikuasai oleh keinginan? Bagaimana melakukan hubungan seks secara sadar, dengan penuh kesadaran? Pemikiran yang biasa menjadi takut. Ini terlihat berbahaya. Bukan berarti itu berbahaya; apapun yang engkau tahu tentang seks menciptakan bahaya bagimu. Engkau mengenal dirimu, Engkau tahu bagaimana engkau dapat menipu diri sendiri. Engkau tahu betul bahwa pikiranmu licik. Engkau dapat bergerak dalam keinginan, dalam seks, dalam segala hal, dan engkau dapat menipu diri sendiri bahwa engkau sedang bergerak dengan penuh kesadaran. Itulah mengapa engkau merasakan bahayanya.

Bahayanya tidak berada di dalam tantra; bahayanya adalah di dalam dirimu. Dan daya tarik yoga adalah karena dirimu, karena pemikiranmu yang biasa, seks-mu ditekan, dikekang, dan engkau menjadi haus-seks. Karena pemikiran umum tidak memiliki pemikiran yang sehat tentang seks, yoga menjadi menarik. Dengan masyarakat yang lebih mapan, dengan seks yang sehat – alami, normal – kasusnya akan berbeda. Kita tidak normal dan alami. Kita benar-benar tidak normal, tidak sehat, benar-benar gila. Tapi karena semua orang lain juga seperti kita, kita tidak pernah merasakannya bahwa ini tidak normal.

Kegilaan menjadi hal yang begitu biasa sehingga tidak menjadi gila adalah tidak normal. Seorang Buddha adalah tidak normal, Seorang Yesus adalah tidak normal bagi kita. Mereka bukan bagian dari kita. Hal “normal” ini adalah penyakit. Pemikiran “normal” ini telah menciptakan daya tarik yoga. Jika engkau memandang seks secara alami – tanpa filosofi di sekitarnya, tanpa filosofi yang mendukung sex atau pun menentang sex – jika engkau menerima seks sama seperti engkau menerima tanganmu, matamu; jika itu diterima sebagai hal yang benar-benar alami, maka tantra akan memiliki daya tarik. Dan hanya ketika itu tantra dapat berguna bagi banyak orang.

Tapi era tantra akan datang. Cepat atau lambat tantra akan meledak untuk pertama kalinya di masyarakat, karena untuk pertama kali waktunya akan menjadi matang, – matang untuk kita menerima seks secara alami. Mungkin ledakan itu dimulai dari Barat, karena Freud, Jung, Reich, mereka telah mempersiapkan landasannya. Mereka tidak mengetahui apa-apa tentang tantra, tapi mereka telah membuat dasar untuk tantra dapat berkembang. Psikologi Barat telah sampai pada kesimpulan bahwa dasar dari penyakit manusia adalah di sekitar seks, kegilaan dasar manusia adalah berorientasi seks.

Jadi, kecuali orientasi seks disingkirkan, manusia tidak bisa menjadi alami, normal. Kesalahan manusia adalah karena sikap-nya tentang seks. Tidak ada sikap yang dibutuhkan. Hanya setelah itu engkau menjadi alami. Apa sikap yang telah engkau miliki terhadap matamu? Apakah mereka iblis atau ilahi? Apakah engkau mendukung atau menentang mereka? Tidak ada sikap! Itulah mengapa matamu normal.

Coba ambil beberapa sikap – pikirkan bahwa mata itu jahat. Kemudian melihat akan menjadi sulit. Kemudian melihat akan menjadi bermasalah sama seperti seks. Kemudian engkau akan ingin melihat, engkau akan berhasrat untuk melihat. Tapi ketika engkau melihat engkau akan merasa bersalah. Setiap kali engkau melihat engkau akan merasa bahwa engkau telah melakukan sesuatu yang salah, bahwa engkau telah berdosa. Engkau menjadi sangat ingin membunuh alat pengelihatanmu; engkau ingin menghancurkan matamu. Dan semakin engkau ingin menghancurkan matamu, semakin engkau akan menjadi berfokus padanya. Kemudian engkau akan memulai kegiatan yang sangat tidak masuk akal. Engkau akan ingin melihat lebih banyak dan lebih lagi, dan selanjutnya engkau akan merasa lebih bersalah lagi. Hal yang sama telah terjadi dengan pusat seks.

Tantra mengatakan, terima apapun dirimu. Ini adalah catatan dasar – penerimaan total. Dan hanya melalui penerimaan total engkau dapat tumbuh. Kemudian gunakan setiap energi yang engkau miliki. Bagaimana engkau dapat menggunakannya? Terima mereka, kemudian cari tahu apakah energi ini – apakah seks itu, apakah fenomena ini. Kita tidak mengenal hal ini. Kita tahu banyak tentang seks, diajarkan oleh orang lain. Kita mungkin telah melalui hubungan seks, tetapi dengan pikiran bersalah, dengan sikap represif, dengan tergesa-gesa, terburu-buru, melihat sex sebagai sesuatu yang harus dilakukan untuk melepaskan kepenatan. Aktivitas seks tidak menjadi aktivitas yang penuh kasih. Engkau tidak bahagia di dalamnya, tetapi engkau tidak dapat meninggalkannya. Semakin engkau mencoba untuk meninggalkannya, semakin sex menjadi menarik bagimu. Semakin engkau ingin menghapuskan seks, semakin engkau merasa ditarik ke arah sex.

Engkau tidak dapat meniadakan sex, tapi sikap untuk meniadakan ini, menghancurkan, sangat menghancurkan pikiran, menghancurkan kesadaran terdalam, sensitivitas terdalam yang dapat engkau gunakan untuk memahami sex. Jadi seks yang tanpa ada sensitivitas di dalamnya. Maka engkau tidak dapat memahaminya. Hanya kepekaan yang dapat memahami segala sesuatu; hanya perasaan yang mendalam, yang bergerak jauh ke dalam, yang dapat memahami segala sesuatu. Engkau hanya dapat memahami seks jika engkau bergerak di dalamnya seperti seorang penyair yang bergerak di tengah bunga-bunga, hanya dengan cara yang seperti itu engkau dapat memahami sex! Jika engkau merasa bersalah tentang bunga, engkau mungkin melewati taman, tetapi engkau akan melewatinya dengan mata tertutup. Dan engkau akan terburu-buru, tergesa-gesa, seperti sedang marah. Entah bagaimana pokoknya engkau merasa harus keluar dari kebun itu. Lalu bagaimana engkau dapat berada dalam kesadaran?

Jadi tantra mengatakan, terima apapun dirimu. Engkau adalah misteri besar dari begitu banyak perwujudan berbagai energy (multidimensional enegries). Terimalah dirimu apa adanya, dan bergerak dengan setiap energi dengan kepekaan, dengan kesadaran, dengan cinta, dengan pengertian. Bergerak dengan itu! Kemudian setiap keinginan akan menjadi kendaraan untuk melampauinya. Kemudian setiap energi ada untuk membantu. Dan kemudian dunia ini adalah nirwana, tubuh ini adalah kuil – kuil suci, tempat suci.

Yoga adalah penolakan, penyangkalan; tantra adalah penerimaan, penguatan. Yoga berpikir dalam hal dualitas – Itulah alasan untuk kata ‘yoga’. Yoga artinya ‘untuk menempatkan dua hal menjadi satu’, untuk ‘menggabungkan’ dua hal menjadi satu. Tapi ada dua hal; dualitas ada disana. Tantra mengatakan tidak ada dualitas. Jika ada dualitas, maka engkau tidak bisa menyatukan mereka. Dan bagaimanapun engkau mencoba mereka akan tetap ada dua. Bagaimanapun engkau mencoba untuk menyatukan, menggabungkan, mereka akan tetap dua, dan perlawanan akan terus berlanjut, dualisme akan tetap ada.

Jika duniawi dan ilahi adalah dua, kemudian mereka tidak akan bisa disatukan. Jika mereka tidak benar-benar dua, jika mereka hanya terlihat sebagai dua, maka mereka dapat menjadi yang satu. Jika tubuh dan jiwamu adalah dua, kemudian mereka tidak bisa disatukan. Jika engkau dan Tuhan adalah dua, maka tidak ada kemungkinan menyatukan atau menggabungkan mereka. Mereka akan tetap dua.

Tantra mengatakan tidak ada dualitas; itu hanya penampakan saja. Jadi mengapa membantu penampakan untuk tumbuh lebih kuat? Tantra bertanya, mengapa membantu penampakan dualitas untuk tumbuh lebih kuat? Lenyapkan saja sekarang! Menjadi satu! Melalui penerimaan engkau menjadi satu, bukan melalui pertarungan. Terima dunia, terima tubuh, terima segala sesuatu yang melekat di dalamnya. Jangan membuat pusat yang berbeda pada dirimu sendiri, karena pusat yang berbeda itu menurut tantra hanyalah ego. Jangan menciptakan ego. Hanya sadari dirimu. Jika engkau melawan, maka ego akan berada di sana.

Jadi sulit untuk menemukan seorang yogi yang tidak egois. Dan para yogi dapat terus berbicara tentang tanpa ego, tetapi mereka tidak bisa tanpa ego. Proses pertama yang mereka lalui menciptakan ego. Pertarungan adalah proses. Jika engkau melawan, engkau terikat untuk membuat ego. Dan semakin engkau melawan, egomu akan semakin diperkuat. Dan jika engkau memenangkan pertarunganmu, maka engkau akan mencapai ego tertinggi.

Tantra mengatakan, jangan melawan! Maka tidak ada kemungkinan bagi ego. Jika kita memahami tantra akan ada banyak masalah, karena bagi kita, jika tidak ada pertarungan hanya akan ada pengumbaran diri. Tidak berjuang bagi kita adalah mengumbar. Lalu kita menjadi takut. Kita telah melakukan pengumbaran dalam hidup ini dan kita tidak mencapai kemana-mana. Tapi untuk tantra mengumbar itu tidak berarti mengumbar seperti yang kita pahami. Tantra mengatakan mengumbar, tapi dengan kesadaran.

Engkau marah … tantra tidak akan mengatakan jangan marah. Tantra akan mengatakan marahlah dengan sepenuh hati, tapi dengan kesadaran. Tantra tidak menentang kemarahan, tantra hanya menentang ketidakterjagaan spiritual, ketidaksadaran spiritual. Jadilah sadar dan marahlah. Dan ini adalah rahasia dari metode ini – maka jika engkau menyadari kemarahan itu akan di-transformasi-kan: itu akan menjadi kasih sayang. Jadi tantra mengatakan kemarahan bukan musuhmu; itu adalah kasih sayang dalam bentuk biji atau benih. Kemarahan yang sama, energi yang sama, akan menjadi kasih sayang.

Jika engkau melawannya, lalu tidak akan ada kemungkinan untuk kasih sayang. Jadi, jika engkau berhasil dalam pertempuran, dalam penekanan atau pengekangan, engkau akan menjadi orang yang sudah mati. Tidak akan ada kemarahan karena engkau telah menekannya, tapi juga tidak akan ada welas asih karena hanya kemarahan yang dapat berubah menjadi kasih sayang. Jika engkau berhasil dalam penekanan atau pengekanganmu – yang mana hal itu mungkin saja – Kemudian tidak akan ada seks, tapi juga tidak akan ada cinta, karena dengan matinya seks maka tidak ada energi yang dapat tumbuh menjadi cinta. Jadi, engkau akan menjadi tanpa seks, tetapi engkau juga tanpa cinta. Dan kemudian seluruh point nya terlewatkan, karena tanpa cinta tidak ada keilahian, tanpa cinta tidak ada pembebasan, dan tanpa cinta tidak akan ada kebebasan.

Tantra mengatakan energi yang sama ini harus di transformasi-kan. Hal ini dapat dikatakan dengan cara begini: jika engkau melawan dunia, maka tidak akan ada nirwana – karena dunia ini sendiri adalah untuk di transformasi-kan menjadi nirwana. Maka engkau melawan energi dasar yang mana adalah sang sumber.

Jadi formula tantra mengatakan, jangan melawan, jadilah bersahabat dengan semua energi yang diberikan kepadamu. Sambut mereka. Merasa bersyukurlah bahwa engkau memiliki kemarahan, bahwa engkau memiliki seks, bahwa engkau memiliki keserakahan. Merasa bersyukurlah bahwa ini adalah sumber tersembunyi, dan mereka dapat di transformasi-kan, mereka dapat dibuka kuncinya. Dan jika seks bertransformasi itu akan menjadi cinta. Racunnya hilang, keburukannya hilang.

Benih itu tidak indah bentuknya, tetapi ketika ia tumbuh dan berbunga. Maka ada keindahan. Jangan membuang benih, karena kemudian engkau juga sama saja dengan membuang bunga yang ada di dalamnya. Mereka belum ada di sana, belum terwujud sehingga engkau dapat melihatnya. Mereka belum bermanifestasi, tapi mereka ada. Gunakan benih ini sehingga engkau dapat mencapai bunga. Jadi yang pertama biarlah ada penerimaan, pemahaman dari sebuah kesensitifan dan kesadaran. Kemudian mengumbarnya diperbolehkan.

Satu hal lagi yang benar-benar sangat aneh, tapi merupakan salah satu penemuan terdalam dari tantra, dan itu adalah: apapun yang engkau pandang sebagai musuhmu – keserakahan, kemarahan, kebencian, seks, apapun itu – sikapmu bahwa mereka semua adalah musuh yang membuat mereka menjadi musuhmu. Terima mereka sebagai hadiah ilahi dan dekati mereka dengan hati yang penuh rasa syukur. Misalnya, tantra telah mengembangkan banyak teknik untuk transformasi energi seksual. Lakukan pendekatan dengan hubungan seks seolah-olah engkau sedang mendekati kuil Tuhan. Masuki hubungan seks seolah-olah itu adalah doa, seolah-olah itu adalah meditasi. Rasakan kesuciannya.

Itulah sebabnya di Khajuraho, di Puri, di Konark, setiap kuil memiliki MAITHUNA, patung hubungan seksual. Hubungan seks di dinding kuil sepertinya tidak logis, khususnya untuk Kristen, Islam, untuk Jainisme. Ini sepertinya tak terbayangkan, bertentangan. Bagaimana sebuah kuil dapat terhubung dengan gambaran maithuna? Pada dinding luar kuil Khajuraho, setiap jenis aktivitas seks digambarkan pada batu. Mengapa? Dalam sebuah kuil hal ini tidak memiliki tempat di manapun, setidaknya demikian dalam pikiran kita. Kekristenan tidak dapat membayangkan dinding gereja dengan gambar Khajuraho. Mustahil!

Hindu modern juga merasa bersalah karena pikiran Hindu modern telah diciptakan oleh Kristen. Mereka adalah “Hindu-Kristen” – dan mereka lebih buruk, karena untuk menjadi seorang Kristen itu baik, tetapi untuk menjadi seorang Hindu-Kristen adalah hal yang aneh. Mereka merasa bersalah. Salah satu pemimpin Hindu, Purshottamdas Tandon, bahkan mengusulkan bahwa kuil ini harus dihancurkan, karena itu bukan milik kita. Sungguh, sepertinya semua itu bukan milik kita karena tantra belum berkunjung lagi di dalam hati kita untuk waktu yang lama, setelah berabad-abad. Ini belum menjadi arus utama. Yoga sudah menjadi arus utama, dan untuk yoga Khajuraho itu tidak dapat dibayangkan – itu harus dihancurkan.

Tantra mengatakan; masuki hubungan seks seolah-olah engkau sedang memasuki kuil suci. Itulah sebabnya mereka memiliki gambaran hubungan seks di kuil-kuil suci mereka. Mereka berkata, lakukan pendekatan seks seperti ketika engkau akan memasuki kuil suci. Jadi, saat engkau memasuki kuil suci seks harus berada di sana dalam rangka yang dua menjadi satu dalam pikiranmu, berasosiasi. Kemudian engkau bisa merasakan bahwa dunia dan unsur-unsur ilahi bukan dua dan saling bertentangan, tapi adalah satu. Mereka tidak bertentangan, mereka hanya kutub-kutub berlawanan yang saling menopang. Dan mereka bisa eksis hanya karena ada polaritas ini. Jika polaritas ini hilang, seluruh dunia hilang. Jadi lihatlah kesatuan yang berjalan melalui segala sesuatu. Jangan hanya melihat kutub yang berlawanan, lihat apa yag berada di kedalamannya yang saat ini berjalan yang membuat mereka satu.

Untuk Tantra semuanya suci. Ingat ini, untuk tantra SEMUANYA adalah suci; tidak ada yang tidak suci. Lihatlah dengan cara ini: untuk orang tak beragama, semuanya tidak suci; untuk yang disebut umat beragama ada sesuatu yang suci, dan sesuatu yang tidak suci. Untuk tantra, semuanya suci.

Salah satu misionaris Kristen bersama dengan saya beberapa hari yang lalu dan ia berkata, “Tuhan menciptakan dunia.” Jadi saya bertanya kepadanya, “Siapa yang menciptakan dosa?” Dia berkata, “Sang Iblis.” Lalu saya bertanya kepadanya, “Siapa yang menciptakan iblis?” Kemudian ia menjadi bingung. Dan berkata, “Tentu saja, Tuhan menciptakan iblis.”

Iblis menciptakan dosa dan Tuhan menciptakan si iblis. Kemudian siapa yang berdosa sebenarnya – iblis atau Tuhan? Tapi konsep dualis selalu mengarah ke absurditas tersebut. Untuk tantra Tuhan dan iblis bukan dua. Sungguh, untuk tantra tidak ada yang bisa disebut “Iblis”, semuanya ilahi, semuanya suci. Dan ini tampaknya dapat menjadi sudut pandang yang tepat, yang terdalam. Jika ada sesuatu yang tidak suci di dunia ini, dari mana asalnya dan bagaimana bisa?

Jadi hanya ada dua alternative: Pertama, alternatif atheist yang mengatakan semuanya tidak suci. Sikap ini tidak apa-apa. Ia adalah juga non-dualis; ia melihat tidak ada kesucian dalam dunia. Lalu ada alternatif tantra – yang mengatakan semuanya suci. Tantra adalah juga non-dualis. Tapi antara kedua ini ada yang disebut umat beragama, yang tidak benar-benar religius. Mereka tidak religius atau religius karena mereka selalu ada di dalam konflik. Seluruh teologi mereka hanya untuk sampai keujungnya, dan ujung itu tidak dapat bertemu.

Jika satu sel, atom tunggal di dunia ini tidak suci, maka seluruh dunia menjadi tidak suci, karena bagaimana mungkin atom tunggal tersebut dapat eksis dalam dunia yang suci? Bagaimana bisa begitu? Adalah didukung oleh segala sesuatu; untuk menjadi, itu harus didukung oleh segala sesuatu. Dan jika elemen yang tidak suci didukung oleh semua elemen suci, lalu apa perbedaan di antara mereka? Jadi apakah dunia ini suci secara total, tanpa syarat, atau tidak suci sama sekali; tidak ada yang setengah-setengah.

Tantra mengatakan semuanya suci, Itulah sebabnya kita tidak bisa memahami itu. Ini adalah sudut pandang non-dual terdalam – jika kita bisa menyebutnya sebagai sudut pandang. Tapi tidak demikian, karena setiap sudut pandang terikat untuk menjadi ganda. Tantra tidak berlawanan dengan apa-apa, sehingga tidak ada sudut pandang. Ia merupakan rasa kesatuan, kesatuan yang hidup.

Ada dua jalur, yoga dan tantra. Tantra tidak bisa terlihat begitu menarik karena pikiran kita yang lumpuh. Tapi ketika ada seseorang yang sehat di dalam dirinya, tidak kacau, tantra memiliki keindahan baginya. Hanya ia yang dapat memahami apa itu tantra. Yoga memiliki daya tarik, daya tarik yang mudah terlihat, karena pikiran kita yang terganggu. Ingat, itu adalah pikiranmu yang pada akhirnya membuat sesuatu menjadi menarik atau tidak menarik. Ini adalah engkau sendiri yang merupakan faktor penentu.

Pendekatan ini berbeda. Saya tidak mengatakan bahwa seseorang tidak bisa mencapainya melalui yoga. Seseorang juga dapat mencapainya melalui yoga, tapi tidak melalui yoga yang lazim. Yoga yang lazim adalah bukan benar-benar yoga, tetapi itu adalah interpretasi pikiranmu yang sakit. Yoga bisa menjadi pendekatan yang otentik sampai ke tujuan akhir, tapi itu juga hanya menjadi mungkin jika pikiranmu sehat, ketika pikiranmu tidak sakit. Kemudian yoga akan memberikan bentuk yang berbeda.

Misalnya, Mahavira ada di jalan yoga, tapi ia tidak benar-benar menekan seks. Dia tahu itu, dia sudah hidup dengan itu, dia sangat mengenalnya. Tapi akhirnya seks menjadi tidak berguna lagi baginya, sehingga seks jatuh. Buddha ada di jalan yoga, tapi ia sudah hidup melalui dunia, dia sangat mengenalnya. Dia tidak melawannya.

Setelah engkau mengetahui sesuatu engkau menjadi bebas darinya. Itu hanya akan jatuh seperti daun-daun kering jatuh dari pohon. Ini bukan penolakan; tidak ada pertarungan sama sekali. Lihatlah wajah Buddha – tidak terlihat seperti wajah seorang petarung. Dia tidak bertarung. Dia begitu santai; wajahnya adalah lambang relaksasi … tidak ada pertarungan.

Lihatlah para yogi-mu. Pertarungan jelas nampak di wajah mereka. Dalam hati ada banyak gejolak – mereka sekarang duduk di gunung berapi. Engkau dapat melihat di mata mereka, di wajah mereka, dan engkau akan merasakannya. Jauh di suatu tempat mereka menekan semua penyakit mereka; mereka belum melampaui.

Dalam dunia yang sehat, dimana setiap orang hidup secara otentik, secara individual, tidak meniru orang lain, tetapi menjalani hidupnya sendiri dengan caranya sendiri, keduanya mungkin. Mereka dapat mempelajari kepekaan yang akan melampaui keinginan; mereka mungkin sampai ke titik di mana semua keinginan jatuh dan menjadi sia-sia. Yoga juga dapat membawa kesini, tetapi bagiku yoga akan mengarah ke dunia yang sama dimana tantra bisa mengarah ke sana – ingat ini. Kita membutuhkan pikiran yang sehat, manusia yang alami. Dalam dunia dimana ada manusia yang alami, tantra, dan juga yoga, akan membawa kita melampaui keinginan.

Dalam masyarakat kita yang sakit, baik yoga maupun tantra tidak dapat melakukan hal ini, jika kita memilih yoga kita memilihnya bukan dikarenakan keinginan kita yang telah menjadi tak berguna – bukan! Mereka masih bermakna; mereka belum jatuh dengan sendirinya. Kita harus memaksa mereka. Jika kita memilih yoga, kita memilihnya sebagai teknik penekanan. Jika kita memilih tantra, kita memilih tantra karena kelicikan, sebagai penipuan yang halus – alasan untuk mengumbar dan memanjakan.

Dengan pikiran yang tidak sehat baik yoga maupun tantra tidak bisa bekerja. Mereka hanya akan mengakibatkan penipuan. Pikiran yang sehat, terutama pikiran seksual yang sehat, diperlukan untuk memulainya. Kemudian tidak terlalu sulit untuk memilih jalanmu. Engkau dapat memilih yoga, engkau dapat memilih tantra.

Pada dasarnya ada dua jenis manusia, pria dan wanita. Yang kumaksudkan bukanlah biologis, namun secara psikologis. Untuk mereka yang secara psikologis dasarnya laki-laki – yang agresif, dengan kekerasan, ekstrovert – yoga adalah jalan mereka. Untuk mereka yang dasarnya feminin, menerima, pasif, non-kekerasan, tantra adalah jalan mereka. Jadi engkau dapat memperhatikan itu: untuk tantra, Ibu Kali, Tara, dan begitu banyak DEVIS, BHAIRAVIS – dewi perempuan – adalah sangat bermakna. Dalam yoga engkau tidak akan pernah mendengar nama dari dewi feminin. Tantra memiliki dewi feminin; yoga memiliki dewa laki-laki. Yoga adalah energi keluar; energi tantra bergerak ke dalam. Jadi engkau bisa mengatakan dalam terminologi psikologi modern yoga adalah ekstrovert dan tantra adalah introvert. Jadi itu tergantung pada kepribadian. Jika engkau memiliki kepribadian introvert, maka perlawanan bukan untukmu. Jika engkau memiliki kepribadian ekstrovert, maka perlawanan adalah untukmu.

Tapi kita bingung, kita kacau balau; itu sebabnya tidak ada yang dapat membantu. Pada yang bertentangan, semuanya mengganggu. Yoga akan mengganggumu, tantra akan mengganggumu. Setiap obat akan membuat penyakit baru untukmu karena orang yang memilih itu sendiri yang sakit, penyakitan; sehingga hasil dari pilihannya akan menjadi penyakit. Jadi aku tidak bermaksud bahwa melalui yoga engkau tidak dapat mencapainya. Aku menekankan pada tantra hanya karena kita akan mencoba untuk memahami apakah tantra itu.

 

Berkah Shakti Om,

Tilem Selasa Pon, 3 September 2024


(Sumber: www.OshoIndonesia.com artikel Vigyana Bhairava Tantra Vol.1 - Jalan Yoga dan Jalan Tantra)