Wujud manusia…
Menerima
wujud sebagai manusia merupakan berkah dari keberadaan, karena tubuh manusia
sendiri khususnya bagian otak dari sudut pandang sains modern merupakan
mekanisme yang luar biasa canggih, untuk mengungkap misteri penuhnya perlu
studi jangka panjang. Dari perbandingan otak manusia dan otak mamalia, bagian
neo-kortek dari otak manusia seolah ditambahkan begitu saja. Dengan kata lain,
evolusi sampai pada wujud manusia merupakan sebuah lompatan kuantum dari proses
evolusi.
Disinilah
letak misterinya, bagaimana Keberadaan sendiri melalui mekanisme alam ‘begitu
perhatian’ ketika wujud manusia terlahir. Mari kita perhatikan bagaimana ketika
pribadi-pribadi luar biasa, ia yang telah menggapai kesadaran yang sangat tinggi
seperti Sang Buddha, Yesus Kristus, Krishna saat kelahirannya, bagaimana alam
semesta dan semua makhluk menyambut dengan sangat antusias kelahiran-Nya, karena
hanya dengan kehadirannya saja semua makhluk seolah dapat melihat kehadiran
Sang keberadaan sendiri.
Demikianlah
keluarbiasaan kelahiran sebagai manusia yang merupakan cikal-bakal kehadiran seorang
pribadi sempurna yang merupakan citra atau cerminan dari Sang Keberadaan. Ini
merupakan puncak dari evolusi manusia.
Bagaimana evolusi manusia berjalan…
Kita melihat
bagaimana peradaban berkembang seiring peningkatan inteligensia manusia. Perkembangan
Inteligensia menjadi fokus utama kehidupan manusia. Kita dengan dukungan iptek
dalam seggala aspek kehidupan mengupayakan bagaimana agar inteliensia terus
berkembang untuk tetap eksis.
Dan kita
menemukan bagaimana inteligensia terkait erat dengan keadaan mind dan perkembangan otak manusia. Otak
merupakan media bagi mind, pikiran
dan perasaan untuk berekspresi. Makin berkembang otak atau semakin banyak kita
bisa mengunakan kapasitas otak, mind
dapat lebih luas untuk mengekpresikan dirinya.
Secara umum dikatakan
kita hanya menggunakan kapasitas otak sekitar 10 persen, sesungguhnya kita menggunakan
seluruh bagian otak, tapi hanya 10 persen aktif yang kita gunakan untuk segala
aktifitas kehidupan dan selebihnya 90 persen tersisa ‘hanya sebagai gudang
penyimpanan’ yang dipenuhi dengan hal-hal tidak penting.
Kita
bertanya bagaimana mengaktifkan otak secara keseluruhan? Mungkinkah itu
terjadi?
Ketika sains
modern sedang berlari kencang untuk berusaha menjawabnya, para suci, para
siddha telah menemukan jauh sebelumnya bahwa alam mempunyai ‘mekanisme alami’ untuk
setiap 12 tahun sekali akan ‘memicu’ terjadinya perubahan sedikit pada bagian otak.
Proses perubahan itu terjadi secara alami, keberadaan akan mendorong manusia
untuk maju dan berkembang melalui mekanisme alam. Ketika manusia tidak maju dengan
kesadarannya sendiri maka alam akan mendesak maju dengan konsekuensi sedikit lebih
menderita.
Perubahan alami…
Dengan
mekanisme yang rumit dan indah alam memicu terjadinya perubahan melalui keadaan
pribadi kita dan keterkaitannya. Dan pengalaman yang akan kita alami sangat
berbeda, kadang pemicunya melalui pertengkaran antara anak dan orang tua hingga
perasan kita hancur-lebur, kadang pemicunya kebangkrutan usaha yang tiba-tiba
hingga pikiran kita terguncang dan tidak bisa berpikir lagi, kadang melalui
serangan virus menyebabkan kita sakit parah hingga tubuh hampir runtuh, tapi
masih hidup.
Dengan
sedemikian banyak cara alam mendesak kita untuk berubah. Ketika perasaan
hancur-lebur, ketika pikiran runtuh dan saat penderitaan fisik tinggi saat itu
terjadi perubahan sedikit pada otak, ketika ia berubah kita melihat diri dan
lingkungan dengan sudut pandang yang baru.
Sebenarnya
kita tidak harus menderita untuk dapat melihat dengan sudut pandang yang baru,
dengan instropeksi kedalam diri secara sungguh-sungguh, dengan mengakui dengan
jujur segala kesalaha-kesalahan kita dan tidak mengulang lagi, dengan memaafkan
orang lain dan mau berbagi kepada yang benar-benar membutuhkan itu sudah cukup.
Terkadang karena keegoisan kita dan rasa iri yang tertanam menutupi kewarasan
kita membuat kita nekat berbuat kesalahan yang sama lagi dan kita menderita
karenanya.
Mengaktifkan otak sepenuhnya…
Jika terjadi
secara alami dengan perhitungan berubah sedikit setiap 12 tahun, para siddha menemukan
bahwa kita membutuhkan waktu selama 1 juta tahun, sangat-sangat lama sekali.
Apa yang
harus kulakukan? Apakah perubahan full,
perubahan sepenuhnya merupakan suatu kemustahilan?
Jika semakin
banyak orang mulai sadar dan menanyakan hal yang sama, alam pun merespon dengan
menghadirkan para Master, para Guru Suci untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kapan
pun murid siap maka kehadiran sang Guru menjadi keniscayaan.
Dalam
peperangan dahsyat umat manusia terakhir sekitar 5.000 tahun yang lalu ketika
perang Mahabharata terjadi, banyak pengetahuan penting - tentang tubuh-jiwa-roh
serta para saintis yang menguasainya musnah. Kehadiran para master, para guru
untuk mengajarkan kita bagaimana mengakses kembali ‘kolam inteligensia’ semesta
atau perpustakaan akasic semesta.
Dalam perpustakaan
akasic semesta tersimpan semua
pengetahuan dan kebijakan yang pernah dimiliki ‘umat manusia’ dari awal-mula
hingga sekarang.
Otak Manusia
yang Berkembang akan memperluas sekaligus memperdalam kemampuannya untuk
berpikir dan merasakan, dan manusia hanya dapat mengakses Kolam Inteligensia
itu sebatas kemapuannya. Ketika kemampuannya berkembang maka ia mengakses lebih
banyak.
Para master,
para guru akan memberikan pengajaran, pelatihan, meditasi, pelayanan apa pun digunakan
untuk mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Metode para master menyeluruh
dalam pengertian menyentuh setiap lapisan kesadaran. Fisik menjadi rileks dan
nyaman, pikiran jernih, emosi tidak bergejolak. Pikiran menjadi makin murni dan
perasaan makin lembut demikian inteligensia pun berkembang.
Inteligensia
merupakan tahap berikutnya dari mind.
Dalam bahasa sanskerta disebut budhi,
ketika pikiran menjadi murni dan perasaan sangat halus sesungguhnya mind telah bertransformasi, berubah
menjadi budhi. Ketika berubah menjadi
budhi akses dengan Kolam
Inteligensiia terjadi. Dengan lahan budhi
yang makin luas dan subur, benih-benih spiritual mulai bertumbuh.
Trus
bagaimana dengan otak ketika spiritual mulai tumbuh? Otak berubah dengan sangat
halus bahkan kadang tidak kita sadari. Saat itu kita tidak perlu berubah
mengikuti mekanisme alam yang menyakitkan tapi kita tumbuh dengan kesadaran kita
sendiri, diatas semuanya itu terutama karena berkah keberadaan lewat para guru
dan para master.
Dengan sentuhan seorang master atau
seorang guru berapa lama waktu dibutuhkan untuk mengaktifkan otak secara
keseluruhan?
“…….”
Seorang
master atau seorang guru adalah wakil Allah, perubahan menyeluruh dapat terjadi
kapan saja itu semua tergantung kita, sejauh mana kesuburan ladang hati kita.
Dengan hanya kehadiranNya saja perubahan dapat terjadi, dihadapan Hyang Gusti
Pangeran tidak ada yang mustahil.
Ada kisah tentang
Krishna dan Arjuna, “Arjuna, menurutmu sekarang jam berapa?” saat itu siang,
dan Arjuna menjawab, “Siang hari, sahabatku, Sakha-ku.” Dan, Krishna melihat ke langit, dengan segera langit berubah,
“Arjuna, melihat posisi matahari, Aku pikir sekarang sudah sore, matahari
hampir terbenam. “ Arjuna mendapatkan pelajarannya.
Lain kesempatan,
Krishna bertanya kepada Arjuna, “Arjuna, sahabatku, sakha, menurutmu burung itu
koyal atau gagak?” Keduanya hitam, tapi koyal menjadi burung yang berharga karena
kicauannya yang manis sedangkan gagak mempunyai kicauan yang jelek. Arjuna
menjawab, “Tergantung pada KehendakMu, Tuanku. Jika Kau menghendaki koyal, maka
ia koyal, jika tidak maka ia adalah gagak.”
Kita harus
mengembangkan iman semacam itu. Tanpa iman semacam itu pada guru kita, master
kita – kita tidak dapat melangkah satu inchi pun lebih jauh dalam perjalanan
kita menuju Hyang Maha Tinggi. Iman pada master, sesungguhnya, hanyalah pemicu.
Iman pada master – pada tindakannya, pemikirannya, perasaannya – adalah seperti
menyulut lilin dalam diri kita. Sekali lilin tersebut – lilin iman tersebut –
menyala, kita memiliki iman pada diri kita sendiri, kita memperoleh kepercayaan
diri pada diri sendiri.
Berkah
Shakti Om.
Selasa Pon, 16 April 2024