Rabu, 17 Juli 2024

TEKNIK KEDUAPULUH

 

(Sumber: https://id.pinterest.com/pin/21462535708748828/)



 20. (IN A MOVING VEHICLE, BY RHYTHMICALLY SWAYING, EXPERIENCE. OR IN A STILL VEHICLE, BY LETTING YOURSELF SWING IN SLOWING INVISIBLE CIRCLES)

DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA, PENGALAMAN (ALAMI atau RASAKAN). ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM, BIARKAN DIRIMU  BERGOYANG DALAM LINGKARAN LAMBAT YANG TAK TERLIHAT.

 

 

Ini adalah sama dengan cara yang berbeda. DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK ... engkau sedang bepergian dengan kereta api atau dalam gerobak sapi - ketika teknik ini dikembangkan hanya ada gerobak sapi. Engkau bergerak di dalam sebuah gerobak sapi di atas sebuah jalan di India - bahkan hari ini jalan itu adalah sama. Tapi ketika engkau sedang bergerak, seluruh tubuhmu bergerak. Maka itu sia-sia.

DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA... bergoyanglah dengan berirama. Cobalah untuk mengerti, ini sangat terperinci. Setiap kali engkau berada di sebuah gerobak sapi atau kendaraan apapun, engkau menahan. Gerobak sapi bergoyang ke kiri, tapi engkau menahannya. Engkau bergoyang ke kanan untuk menyeimbangkan; kalau tidak engkau akan jatuh. Jadi engkau terus-menerus menahan. Duduk dalam sebuah gerobak sapi, engkau melawan gerakannya. Ia bergerak ke sisi ini, dan engkau harus berpindah ke sana.

Itulah sebabnya ketika duduk dalam kereta api engkau menjadi lelah. Engkau belum melakukan apa-apa. Mengapa engkau menjadi begitu lelah? Engkau telah melakukan banyak hal tanpa menyadarinya. Engkau melawan kereta terus menerus; di sana ada perlawanan. Janganlah menolak - ini adalah hal pertama. Jika engkau ingin melakukan teknik ini, jangan menahan/melawan. Sebaliknya, bergeraklah dengan gerakan kereta, bergoyanglah dengan gerakan kereta. Jadilah bagian dari gerobak sapi, jangan menolak atau menahannya. Apa pun yang dilakukan gerobak sapi, jadilah bagian dari itu. Itulah mengapa anak-anak kecil tidak pernah lelah dalam melakukan perjalanan.

Poonam, seorang murid, baru saja tiba dari London dengan dua anaknya, dan dia takut bahwa mereka mungkin menjadi sakit, bahwa mereka mungkin lelah karena perjalanan yang begitu panjang. Dia menjadi lelah, dan mereka datang dengan tertawa. Dia menjadi benar-benar lelah ketika dia sampai ke sini. Saat ia memasuki ruanganku, dia sudah benar-benar kelelahan, dan dua anaknya mulai bermain saat itu juga. Delapan belas jam perjalanan dari London ke Bombay dan mereka tidak sedikit pun lelah. Mengapa? Karena mereka belum tahu bagaimana untuk menolak/ menahan.

Jadi seorang pemabuk bisa duduk di dalam sebuah gerobak sapi sepanjang malam, dan di pagi hari dia akan menjadi segar seperti sebelumnya, tapi engkau tidak akan bisa. Hal ini karena pemabuk itu tidak dapat menolak. Dia bergerak dengan gerobak; di sana tidak ada perlawanan. Perlawanan itu tidak ada, dia adalah satu. DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA... Jadi lakukanlah satu hal: jangan menahan/menolak. Dan yang kedua, ciptakanlah satu irama. Ciptakanlah satu irama dalam gerakanmu. Jadikanlah itu harmoni yang indah. Lupakanlah tentang jalanan; jangan mengutuk jalanan dan pemerintah – lupakanlah mereka. Jangan mengutuk sapi dan gerobaknya, atau pengemudinya – lupakanlah mereka. Tutuplah matamu, jangan menolak. Bergeraklah berirama dan ciptakanlah musik dalam gerakanmu. Jadikan itu seolah-olah itu adalah sebuah tarian. DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA, PENGALAMAN. Sutra itu mengatakan bahwa pengalaman akan datang kepadamu.

ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM ... Jangan tanya di mana untuk mendapatkan gerobak sapi; jangan menipu dirimu sendiri, karena sutra mengatakan, ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM, BIARKAN DIRIMU BERGOYANG DALAM LINGKARAN LAMBAT YANG TAK TERLIHAT. Duduk saja di sini, bergoyang dalam lingkaran. Pertama ambillah lingkaran yang besar, kemudian teruslah memperlambat itu ... melambat, melambat, buatlah itu menjadi lebih kecil dan lebih kecil dan lebih kecil, sampai tubuhmu tidak terlihat bergerak, tapi di dalam engkau merasakan satu gerakan yang halus.

Mulailah dengan lingkaran yang lebih besar, dengan mata tertutup. Jika tidak, ketika tubuh akan berhenti engkau akan berhenti. Dengan mata tertutup buatlah lingkaran besar; duduklah saja, ayunkan badanmu dalam lingkaran. Terus berayun, buatlah lingkaran lebih kecil dan lebih kecil dan lebih kecil. Itu terlihat engkau akan berhenti; tidak ada orang yang akan dapat mendeteksi bahwa engkau masih bergerak. Tetapi di dalam engkau akan merasakan gerakan yang halus. Sekarang tubuh tidak bergerak, hanya pikiran. Teruslah membuat itu lebih lambat dan semakin lambat, dan mengalami. Itu akan menjadi pemusatan. Di dalam kendaraan, dalam kendaraan yang bergerak, sebuah gerakan ritmis tanpa penolakan akan membuat satu pemusatan di dalam dirimu.

Gurdjieff menciptakan banyak tarian untuk teknik-teknik tersebut. Dia bekerja pada teknik ini. Semua tarian yang ia gunakan di sekolahnya benar-benar bergoyang dalam lingkaran. Semua tarian berada dalam lingkaran - hanya berputar-putar tapi tetap sadar di dalam, demikian seterusnya membuat lingkaran semakin kecil dan lebih kecil. Akan tiba masanya ketika tubuh berhenti, tapi pikiran di dalam terus bergerak, bergerak, bergerak.

Jika engkau telah bepergian dengan kereta api selama dua puluh jam, setelah engkau pulang ke rumah, setelah engkau meninggalkan kereta, jika engkau menutup matamu, engkau akan merasa bahwa engkau masih bepergian. Engkau masih bepergian. Tubuh telah berhenti, tapi pikiran masih merasakan kendaraan itu. Jadi lakukan saja teknik ini.

Gurdjieff menciptakan tarian-tarian yang fenomenal, sangat indah. Dalam abad ini ia membuat keajaiban. Dia menyiapkan satu kelompok dari seratus orang untuk meditasi menari, dan ia menunjukkan tarian itu ke pemirsa di New York untuk pertama kalinya. Seratus penari sedang berputar di atas panggung. Mereka yang menonton, bahkan pikiran mereka mulai berputar-putar. Ada seratus penari berjubah putih yang hanya berputar-putar.

Ketika ia menunjuk dengan tangannya, mereka akan berputar, dan saat ia akan mengatakan, "Berhenti," akan ada keheningan mencekam. Itu adalah satu perhentian untuk penonton, tapi tidak untuk para penari - karena tubuh bisa berhenti segera, tapi pikiran kemudian mengambil gerakan itu ke dalam; ia berjalan terus dan terus. Itu sangat indah bahkan untuk dilihat, karena seratus orang tiba-tiba menjadi patung mati. Ini menciptakan keterkejutan yang tiba-tiba untuk penonton juga, karena seratus gerakan - gerakan yang indah, gerakan berirama - tiba-tiba berhenti. Engkau akan melihat mereka bergerak, berputar, menari, and tiba-tiba para penari berhenti. Maka pikiranmu juga akan berhenti.

Banyak orang di New York telah merasa bahwa itu adalah fenomena yang aneh: pikiran mereka berhenti segera. Tapi untuk para penari, tarian berlanjut terus di dalam, dan lingkaran yang berputar di dalam menjadi lebih kecil dan semakin kecil hingga mereka menjadi terpusat.

Suatu hari itu terjadi bahwa mereka sampai hampir ke tepi panggung, menari. Itu diharapkan, seharusnya, bahwa Gurdjieff akan menghentikan mereka sebelum mereka menari turun dari panggung menuju penonton. Seratus penari berada hampir di tepi panggung. Satu langkah lagi dan mereka semua akan jatuh ke aula. Seluruh aula mengharapkan bahwa tiba-tiba Gurdjieff akan berkata berhenti, tapi ia berbalik punggung untuk menyalakan cerutunya. Dia memunggungi para penari untuk menyalakan cerutunya, dan seluruh kelompok seratus penari jatuh dari panggung ke lantai - di atas lantai batu tanpa alas.

Seluruh penonton berdiri. Mereka berteriak, menjerit, dan mereka berpikir bahwa banyak penari pasti telah mematahkan tulang mereka - itu adalah kecelakaan yang sedemikian. Tapi tidak satu pun yang terluka; bahkan tidak ada satu luka memar pun ada.

Mereka bertanya kepada Gurdjieff apa yang telah terjadi. Tidak ada seorang pun yang terluka, dan kecelakaan itu sedemikian sehingga itu tampaknya mustahil. Alasannya hanya ini: mereka benar-benar tidak berada di dalam tubuh mereka pada saat itu. Mereka sedang memperlambat lingkaran dalam batin mereka. Dan ketika Gurdjieff melihat bahwa sekarang mereka benar-benar melupakan tubuh mereka, ia membiarkan mereka jatuh ke bawah.

Jika engkau benar-benar melupakan tubuhmu, maka tidak ada perlawanan. Satu tulang patah karena penolakan. Jika engkau jatuh ke bawah, engkau menolak: engkau melawan tarikan gravitasi. Perlawanan itu, penolakan itu, adalah masalah - bukan gravitasi. Jika engkau bisa jatuh ke bawah dengan gravitasi, jika engkau dapat bekerja sama dengannya, maka tidak ada kemungkinan disakiti akan muncul.

Sutra ini DALAM KENDARAAN YANG BERGERAK, DENGAN GOYANG YANG BERIRAMA, PENGALAMAN (ALAMI atau RASAKAN) . ATAU DI KENDARAAN YANG DIAM, BIARKAN DIRIMU BERGOYANG DALAM LINGKARAN LAMBAT YANG TAK TERLIHAT. Engkau bisa melakukannya. Tidak perlu kendaraan, berputarlah seperti anak-anak. Ketika pikiranmu menjadi gila, dan engkau merasa bahwa sekarang engkau akan jatuh ke bawah, jangan berhenti - teruskan! Bahkan jika engkau jatuh, jangan khawatir tentang hal itu, tutuplah matamu dan berputar. Pikiranmu akan terputar, dan engkau akan jatuh. Ketika tubuhmu telah jatuh, di dalam, rasakan! Putaran itu akan berlanjut. Dan itu akan datang lebih dekat dan lebih dekat dan lebih dekat, dan tiba-tiba engkau akan terpusat.

Anak-anak sangat menikmati ini karena mereka mendapatkan sensasi yang besar. Orang tua tidak pernah membiarkan anak-anak mereka untuk berputar-putar. Ini tidak baik: mereka harus diizinkan – sebaiknya, didorong. Dan jika engkau dapat membuat mereka sadar akan putaran di dalam juga, engkau dapat mengajarkan mereka meditasi melalui berputarnya mereka. Mereka menikmatinya karena mereka memiliki perasaan yang tanpa tubuh. Ketika mereka berputar, tiba-tiba anak-anak menjadi sadar bahwa tubuh mereka sedang berputar tetapi mereka tidak. Di dalam mereka merasa pemusatan yang tidak bisa kita rasakan begitu mudahnya, karena tubuh dan jiwa mereka masih sedikit terpisah; ada celah di antaranya.

Ketika engkau datang ke dalam rahim ibumu, engkau tidak bisa segera masuk sepenuhnya ke dalam tubuh; ini membutuhkan waktu. Ketika anak lahir, kemudian juga dia tidak benar-benar terikat tetap, jiwanya tidak benar-benar terikat dengan tubuhnya; ada jarak. Itulah mengapa ada banyak hal yang ia tidak bisa lakukan. Tubuhnya siap untuk melakukan itu, tapi dia tidak bisa melakukannya.

Jika engkau telah mengamati, engkau mungkin telah memperhatikan bahwa anak-anak yang baru lahir tidak bisa melihat dengan dua mata, mereka selalu melihat dengan satu mata. Jika engkau amati, maka engkau akan melihat bahwa ketika mereka mengamati dan melihat apa-apa, mereka tidak dapat melihat dengan dua mata. Mereka selalu melihat dengan satu mata – satu mata akan menjadi lebih besar. Pupil dari satu mata akan menjadi lebih besar, dan pupil lainnya akan tetap kecil. Kesadaran anak yang baru lahir itu belum terikat, ia longgar. Semakin lama itu menjadi tetap, dan kemudian mereka akan melihat dengan dua mata.

Mereka belum bisa merasakan tubuh mereka sendiri dan tubuh orang lain sebagai yang berbeda. Hal ini sulit. Mereka belum terikat, tapi pengikatan akan datang, lama kelamaan.

Meditasi sekali lagi mencoba untuk membuat satu celah. Engkau telah menjadi tetap, terikat kuat dalam tubuhmu. Itulah mengapa engkau merasa, "Aku adalah tubuh." Jika satu jarak atau celah dapat dibuat, maka hanya dengan itulah engkau dapat merasa bahwa engkau bukanlah tubuh tapi sesuatu di luar tubuh. Bergoyang dan berputar sangat membantu. Bergoyang dan berputar menciptakan celah itu.

 

 

Berkah Shakti Om,

Rabu Kliwon, 17 Juli 2024

Selamat Hari Pagerwesi. Hari Pagerwesi dirayakan empat hari setelah Hari Saraswati-sebagai perayaan turunnya Weda, memuliakan Ilmu Pengetahuan yang Sejati. Pengetahuan tetang Diri Sejati inilah merupakan sarana sekaligus pelindung dalam perjalanan menuju Kesempurnaan.

 

 



Sabtu, 06 Juli 2024

Jatuh, Bangun, Jatuh Lagi dan Bangun Kembali

 

(Dok. Anand Ashram)



"A true teacher would never tell you what to do.
but he would give you the knowledge with which
you could decide what would be best for you to do."

Seorang Guru Sejati tak akan pernah
memberitahumu apa yang mesti kau lakukan.
tapi dia akan memberimu pengetahuan
yang dapat kau gunakan untuk memutuskan
apa yang terbaik bagimu untuk dilakukan.

Christopher Pike
Penulis




Apa arti 50 tahun dalam sejarah umat manusia? Apalagi, jika ditambah prasejarah yang tidak tercatat? Namun, dalam satu episode kehidupan manusia - yang bagi Manusia Indonesia rata-ratanya adalah 70-an tahun – 50 tahun sungguh sangat berarti, lebih dari dua pertiga ekspektasi hidupnya!

Tahun 2022 ini, penulis merayakan kebersamaannya dengan seorang Guru Sejati selama setengah abad. Baginya, ini adalah Perayaan Besar, Golden Jubilee, pengalaman Jatuh, Bangun, Jatuh Lagi dan Bangun Kembali selama 50 tahun. Namun, di saat yang sama setiap pengalaman itu mengajarkan sesuatu yang sangat berharga.

Seorang saudara seperguruan penulis mengaku, “Pengalaman bersama Guru di depan umum bagaikan sinar matahari yang diperuntukkan bagi semua. Pengalaman-pengalaman pribadi di dalam kompilasi ini bagaikan cahaya pelita yang menerangi rumah jiwa dan hati kita terdalam. Terima kasih telah berbagi pengalaman-pengalaman yang bersifat sangat personal sekaligus mencerahkan, menjelaskan sisi lain dari seorang Guru yang senantiasa mengikuti perkembangan jiwa setiap siswanya.”

Setiap kisah dalam buku ini ibarat permata yang tak terhingga nilainya. Kita butuh sepasang mata Jauhari-Batin untuk mengapresiasinya. Semoga kita semua dianugerahi dengan sepasang mata seperti itu.

Mari kita lihat sekilas kilau di dalamnya,

Bersama Sang Guru Sejati, seorang sadhguru..

Mata batin yang tertutup selama berabad-abad, selama sekian masa kehidupan – terbuka dalam sekejap!

Hubungan saya dengan orang tua, pasangan, anak, saudara, sahabat - apakah hubungan secara Fisik, hubungan darah, emosi - semuanya berubah-ubah. Yang pernah menjad pasangan bisa menjadi orang tua dan sebaliknya. Kecuali peran seorang Guru, hubungan antara seorang Sadhguru atau Guru Sejati dan seorang shishya, seorang siswa yang adalah hubungan atma, hubungan jiwa – tak ada satupun peran lain yang tidak berubah. Adalah hubungan atma yang kekal dan abdi, sebab atma itu sendiri kekal dan abadi adanya.

Persahabatan Sejati antara Guru dan Siswa tidak mengandung sedikitpun kepentingan diri, atau kepentingan lain yang terselubung. Seorang siswa yang berjalan bersama Sang Guru Sejati tengah mengalami lompatan kuantum di setiap langkah. Lompatan-lompatan itulah yang membuat seorang siswa menyadari ke-Guru-an di dalam dirinya. Lompatan-lompatan itulah yang membuatnya sadar akan kehadiran Sang Sadhguru di dalam dirinya.

 Peran Seorang Sadhguru..

Sebagai Brahma atau Pencipta untuk menciptakan samskar atau kualitas-kualitas, sifat baik di dalam diri kita.

Seorang Guru adalah Pemberi, dia tidak pernah meminta, bahkan mengharapkan sesuatu dari kita. Kedatangan dia, kehadiran dia dalam hidup kita adalah untuk memberi. Ia memberi kita kesempatan untuk melayani sesama. Ia menganugerahi kita dengan Pelita Pengetahuan Sejati untuk mengenal diri. Atau, lebih tepatnya, ia menunjukkan adanya pelita itu di dalam diri kita, walau cahayanya sudah mulai meredup.

Kemudian, sebagai Visnu atau Pemelihara, ia mengajar kita untuk mempertahankan cahaya pelita Pengetahuan Sejati – pengetahuan tentang Jati Diri, pengetahuan tentang kemampuan serta keterbatasan kita, sekaligus tentang cara-cara untuk menembus batas.

Terakhir, sebagai Maheshvara atau Hyang Maha Mendaur Ulang, ia pun selalu sibuk mengubah sifat-sifat dan kecendrungan-kecendrungan kita yang tidak baik, dalam arti kata, yang tidak menunjang peran kita dalam hidup ini.

Demikian, banyak pembelajaran yang dapat kita petik dari pengalaman jatuh-bangun seorang murid bersama Sang Guru Sejati dalam kumpulan kisah-kisah dalam buku ini, sehingga kita tidak perlu lagi mengulangi kesalahan yang sama. 



Berkah Shakti Om,

Sabtu Wage, 06 Juli 2024