Rabu, 14 Agustus 2024

TEKNIK KEDUA PULUH SATU

 

Sumber: Pinterest



21. (PIERCE SOME PART OF YOUR NECTAR-FILLED FORM WITH A PIN, AND GENTLY ENTER THE PIERCING AND ATTAIN TO THE INNER PURITY)

TUSUKLAH BEBERAPA BAGIAN DARI WUJUDMU YANG TERISI DENGAN NEKTAR DENGAN SEBATANG JARUM, LALU DENGAN LEMBUT MASUKLAH KE DALAM PENUSUKAN TERSEBUT  DAN MENCAPAI KEMURNIAN BATIN.

 (Nectar terjemahanya adalah: soma, inti sari, minuman para dewa, air suci keabadian)

 

Sutra ini mengatakan, TUSUKLAH BEBERAPA BAGIAN DARI WUJUDMU YANG TERISI DENGAN NEKTAR ... tubuhmu tidak hanya satu tubuh, tubuhmu terisi denganmu, dan dirimu itulah nektarnya. Tusuklah tubuhmu. Ketika engkau menusuk tubuhmu, engkau tidak tertusuk - hanya tubuhmu yang tertusuk. Tapi engkau merasa penusukan itu seolah-olah engkau telah ditusuk; itu sebabnya engkau merasa sakit. Jika engkau dapat menyadari bahwa hanya tubuh ini ditusuk, bahwa engkau tidak ditusuk, alih-alih rasa sakit, engkau akan merasakan kebahagiaan. Tidak perlu melakukannya dengan jarum. Banyak hal yang terjadi setiap hari; engkau dapat menggunakan situasi itu untuk meditasi. Atau engkau dapat membuat satu situasi.

Ada sebagian rasa sakit dalam tubuhmu. Lakukanlah satu hal: lupakan seluruh tubuh, pusatkan pikiran hanya pada bagian tubuh yang sakit. Dan kemudian hal yang aneh akan diamati. Ketika engkau memusatkan pikiran pada bagian tubuh yang sakit, engkau melihat bagian itu menyusut. Pertama engkau merasakan rasa sakit, rasa nyeri, ada di seluruh kakimu. Ketika engkau memusatkan pikiran, maka engkau merasa itu bukan di seluruh kaki. Itu berlebihan - itu hanya ada di lutut.

Pusatkan pikiran lebih jauh, dan engkau akan merasa itu bukan di seluruh lutut namun hanya pada satu titik. Pusatkan pikiran lebih jauh pada titik tersebut; lupakan seluruh tubuh. Tutup saja matamu dan terus memusatkan pikiran untuk menemukan di mana rasa sakit itu. Ia akan terus menyusut; daerahnya akan menjadi lebih kecil dan semakin kecil. Kemudian suatu saat akan datang ketika ia hanya menjadi sebuah titik. Teruslah menatap titik itu, dan tiba-tiba titik itu akan lenyap dan engkau akan terisi dengan kebahagiaan. Alih-alih rasa sakit engkau akan terisi dengan kebahagiaan.

Mengapa hal ini terjadi? Karena engkau dan tubuhmu adalah dua, mereka tidak lagi satu. Dia yang sedang memusatkan pikiran adalah engkau. Pemusatan pikiran sedang dilakukan pada tubuh – itulah objeknya. Ketika engkau memusatkan pikiran, jarak itu diperluas, identifikasi bahwa aku adalah tubuh terputus. Hanya untuk memusatkan perhatian engkau bergerak ke dalam, menjauh dari badan. Untuk membawa titik rasa sakit ke dalam pandanganmu, engkau harus menjauh. Gerakan menjauh itu menciptakan jaraknya. Dan ketika engkau sedang memusatkan perhatian pada rasa sakit, engkau melupakan identifikasi itu, engkau lupa bahwa "Aku sedang merasa sakit."

Sekarang engkau adalah pengamat dan rasa sakit ada di tempat lain. Engkau sedang mengamati rasa sakit, tidak merasakan sakit. Perubahan ini dari perasaan ke pengamatan menciptakan jaraknya. Dan ketika jaraknya lebih besar, tiba-tiba engkau melupakan tubuh sepenuhnya; engkau menyadari hanya kesadaran.

Engkau dapat mencoba teknik ini juga: TUSUKLAH BEBERAPA BAGIAN DARI WUJUDMU YANG TERISI DENGAN NEKTAR DENGAN SEBATANG JARUM, LALU DENGAN LEMBUT MASUKLAH KE DALAM TUSUKAN TERSEBUT. Jika ada rasa sakit, maka terlebih dahulu engkau harus memusatkan perhatian pada seluruh daerah; maka lama kelamaan itu akan sampai ke satu titik.

Tapi tidak perlu untuk menunggu. Engkau dapat menggunakan jarum. Gunakan jarum pada bagian yang sensitif. Pada tubuh banyak tempat yang tidak peka; mereka tidak akan berguna. Engkau mungkin tidak pernah mendengar tentang titik tidak peka pada tubuh. Lalu berikan jarum kepada siapa pun, ke temanmu, dan duduklah, dan beritahukan temanmu untuk menusuk punggungmu dengan jarum di banyak titik. Di banyak titik engkau tidak akan merasa sakit. Engkau akan berkata, "Tidak, engkau belum menusuk. Aku tidak merasa sakit." Mereka adalah titik tidak peka. Hanya di pipimu ada dua titik tidak peka yang bisa diuji.

Jika engkau pergi ke desa-desa India, berkali-kali dalam festival keagamaan mereka akan menusuk pipi mereka dengan anak panah. Ini terlihat seperti sebuah keajaiban, tetapi itu bukan. Pipi memiliki dua titik tidak peka. Jika engkau menusuk melalui titik-titik tidak peka ini, tidak ada darah yang akan keluar dan tidak akan ada rasa sakit. Di punggunmu ada ribuan titik tidak peka, di mana engkau tidak bisa merasakan sakit. Tubuhmu memiliki dua jenis tempat - sensitif, hidup, dan titik-titik lain yang mati. Jadi temukanlah tempat sensitif di mana engkau dapat merasa bahkan sentuhan yang halus. Lalu tusukan jarum dan MASUKI PENUSUKAN TERSEBUT. Itu adalah halnya; itu adalah meditasi. Dan DENGAN LEMBUT masuki penusukan itu. Begitu jarum bergerak ke dalam, ke dalam kulitmu, dan engkau merasa sakit, engkau juga masuk. Jangan merasa bahwa rasa sakit itu sedang memasuki engkau; jangan rasakan sakit, jangan teridentifikasi dengannya. Masuklah bersama dengan jarum. Tusuklah bersama dengan jarum.

Tutuplah matamu; amatilah rasa sakit. Ketika rasa sakit menusuk masuk, engkau juga menembus dirimu. Dan dengan jarum menembusmu, pikiranmu akan menjadi mudah untuk berkonsentrasi. Gunakan titik nyeri itu, nyeri yang kuat, dan amati. Itulah yang dimaksud dengan DENGAN LEMBUT MASUKI PENUSUKAN.

DAN MENCAPAI KEMURNIAN BATIN. Jika engkau dapat memasuki proses pengamatan, tak teridentifikasi, menyendiri, berdiri dari jauh, tidak merasa bahwa rasa sakit itu sedang menusuk engkau, tapi mengamati bahwa jarum tersebut menusuk tubuh and engkau adalah pengamat, engkau akan mencapai kemurnian batin; kepolosan batin akan terungkap kepadamu. Untuk pertama kalinya engkau akan menyadari bahwa engkau bukanlah tubuh. Dan begitu engkau tahu bahwa engkau bukan tubuh, hidupmu berubah sepenuhnya karena seluruh hidupmu adalah sekitar tubuh. Setelah engkau tahu bahwa engkau bukan tubuh, engkau tidak dapat melanjutkan kehidupan ini. Pusat ini menjadi hilang.

Ketika engkau bukan tubuh, maka engkau harus menciptakan kehidupan yang berbeda. Kehidupan itu adalah kehidupan milik Sannyasin. Ini adalah kehidupan yang berbeda; pusatnya berbeda sekarang. Sekarang engkau ada di dunia sebagai jiwa, sebagai atman, bukan sebagai tubuh. Jika engkau ada sebagai tubuh, maka engkau telah menciptakan dunia yang berbeda: dunia keuntungan materi, keserakahan, penyuapan, nafsu, seks. Engkau telah menciptakan sebuah dunia di sekitar engkau; ini adalah dunia yang berorientasi tubuh.

Begitu engkau tahu engkau bukan tubuh, seluruh duniamu menghilang. Engkau tidak dapat mendukungnya lagi. Sebuah dunia yang berbeda muncul yaitu di sekitar jiwa – dunia kasih sayang, cinta, keindahan, kebenaran, kebaikan, kemurnian. Pusatnya berpindah, dan itu bukan di dalam tubuh sekarang. Itu ada di dalam kesadaran.

 

Berkah Shakti Om,

Rabu Pon, 14 Agustus 2024

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar