![Gambar terkait](https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fd/Shiv_lingam_Tripundra.jpg/330px-Shiv_lingam_Tripundra.jpg)
Shiva Lingam
10. KETIKA BERADA DALAM BELAIAN, PUTRI
YANG MANIS, MASUKILAH SANG PEMBELAI SEBAGAI KEHIDUPAN YANG ABADI.
Shiva memulai dengan cinta. Teknik ini
adalah tentang cinta, karena cinta adalah hal yang terdekat dalam pengalamanmu
di mana engkau dapat rileks/santai. Jika engkau tidak dapat mencintai, tidak
mungkin bagimu untuk bersantai. Jika engkau dapat bersantai, hidupmu akan
menjadi hidup yang penuh cinta.
Pikiran yang selalu berpikir dalam
hal tujuan akan selalu tegang, karena tujuan hanya dapat dipenuhi di masa
depan, tidak pernah berada di sini dan saat ini. Cinta selalu disini; tidak ada
masa depan untuk itu. Itulah mengapa cinta begitu dekat dengan meditasi. Itulah
mengapa kematian juga sangat dekat dengan meditasi – karena kematian juga
selalu disini dan sekarang, tidak pernah bisa terjadi di masa depan. Kematian
selalu terjadi di masa sekarang. Kematian, cinta, meditasi - mereka semua terjadi
pada saat ini.
Jadi jika engkau dapat masuk ke
dalam salah satunya, engkau dapat masuk ke dalam dua yang lainnya.
KETIKA DALAM BELAIAN, PUTRI YANG MANIS,
MASUKILAH KEHIDUPAN YANG ABADI. Apa artinya? Banyak hal! Satu: saat engkau
sedang dalam cinta masa lalu telah berhenti, masa depan tidak ada. Engkau bergerak
dalam dimensi masa kini. Engkau bergerak di saat SEKARANG. Apakah engkau pernah
mencintai seseorang? Jika engkau pernah mencintai, maka engkau tahu bahwa pikiran
sudah tidak ada lagi.
Jika tidak ada masa lalu dan masa depan,
apa artinya menyebut saat ini sekarang? Hal ini menjadi tidak berarti. Itulah sebabnya
Shiva tidak menggunakan kata ‘saat ini'. Dia mengatakan, kehidupan abadi. Itu berarti
keabadian ... masuk ke keabadian.
Saat ini, adalah bukan waktu karena
itu tidak pernah berlalu - itu selalu di sini. Saat ini adalah selalu di sini.
Hal ini SELALU di sini! Saat ini adalah keabadian.
Jika engkau bergerak dari masa lalu,
engkau tidak pernah bergerak ke masa kini. Dari masa lalu selalu bergerak ke
masa depan; tidak akan menuju saat ini. Dari masa lalu engkau selalu bergerak
ke masa depan. Dari saat sekarang engkau tidak pernah bisa bergerak ke masa
depan. Dari saat ini engkau akan masuk lebih dalam dan lebih dalam, ke dalam
kehadiran saat ini. Ini adalah kehidupan yang kekal.
Kita
dapat mengatakan dengan cara ini: dari masa lalu ke masa depan adalah waktu. Dalam
waktu engkau bergerak pada garis lurus. Atau kita dapat menyebutnya horisontal.
Pada saat engkau berada di saat ini terjadi perubahan dimensi: Engkau bergerak
secara vertikal - atas atau bawah, ke arah ketinggian atau ke arah kedalaman.
Tapi kemudian engkau tidak pernah bergerak secara horizontal. Seorang Buddha,
Shiva, hidup dalam kekekalan, tidak dalam waktu.
Jadi cinta adalah pintu pertama.
Melalui itu, engkau dapat menjauh dari waktu. Itulah sebabnya semua orang ingin
dicintai, semua orang ingin mencintai. Dan tidak ada yang tahu mengapa begitu
banyak signifikansi diberikan untuk mencintai, mengapa ada semacam kerinduan
yang mendalam untuk cinta. Dan kecuali engkau tahu itu benar, engkau tidak akan
dapat mencintai atau dicintai, karena cinta adalah salah satu fenomena yang
paling dalam di bumi ini.
Cinta membuka yang tak terbatas, keberadaan
yang abadi. Jadi sungguh, jika engkau pernah mencintai, cinta dapat menjadi sebuah
teknik meditasi. Ini adalah tekniknya: KETIKA MENCINTAI, PUTRI YANG MANIS, MASUKILAH
CINTA SEBAGAI HIDUP YANG ABADI.
Ketika berada di dalam cinta, Engkau
harus menjadi tiada - hanya cinta, hanya mencintai. Menjadi cinta itu sendiri.
Ketika membelai kekasihmu jadilah belaian itu sendiri. Saat mencium, jangan
menjadi pencium atau yang dicium - jadilah ciuman itu sendiri. Lupakan ego
sepenuhnya, larutkan ke dalam tindakan. Bergeraklan ke dalam tindakanmu lebih dalam
sehingga sang aktor (yang bertindak) menjadi tiada lagi.
Jadilah cinta dan masuki kehidupan
yang abadi. Cinta akan secara tiba-tiba merubah dimensi-mu. Engkau dilempar
keluar dari waktu dan engkau kini mengalami keabadian. Cinta dapat menjadi
sebuah meditasi yang mendalam - yang terdalam yang dimungkinkan. Pecinta telah
mengetahui terlebih dahulu apa yang bahkan belum diketahui oleh orang-orang
suci. Dan para pecinta telah menyentuh pusat dimana para yogi mungkin telah
melewatkannya.
Lihatlah Shiva dengan permasuri-Nya,
Devi. Lihat mereka! Mereka tidak tampak sebagai yang dua - mereka adalah satu.
Kesatuan yang begitu mendalam sehingga bahkan telah menjadi sebuah simbol. Kita
semua telah melihat Shivalinga.
Seks tidak harus menjadi tetap seks;
itu adalah ajaran tantra. Ini harus di-transformasi-kan menjadi cinta. Dan
cinta juga tidak harus tetap menjadi cinta. Ini harus di-transformasi-kan menjadi
cahaya, menjadi pengalaman meditasi, menjadi yang terakhir, puncak mistik tertinggi.
Bagaimana men-transformasi-kan cinta? Jadilah tindakan dan lupakan aktor (pelaku)
nya. Ketika mencintai, jadilah cinta - hanya cinta. Maka itu bukan cintamu atau
cintaku atau cinta orang lain - itu hanya CINTA. Bila engkau disana, ketika
engkau berada di tangan sang sumber utama, atau saat ini, ketika engkau sedang
jatuh cinta, itu bukanlah engkau yang jatuh cinta. Ketika cinta telah
menelanmu, maka engkau lenyap; engkau telah menjadi sebuah aliran energi.
Seks adalah energi yang polos dan
murni - kehidupan yang mengalir di dalam dirimu, keberadaanyang hidup di dalam
dirimu. Jangan melumpuhkan itu! Ijinkan ia untuk bergerak ke arah yang lebih
tinggi. Artinya, seks harus menjadi cinta. engkau berdua menyatu dalam
pengalaman yang mendalam. Engkau membantu satu sama lain untuk pindah ke dunia
yang berbeda dari cinta. Cinta adalah bergerak bersama-sama ke dunia yang
berbeda.
Jika pergerakan ini bukan hanya
sesaat dan jika pergerakan ini menjadi meditatif - yaitu, jika engkau dapat
melupakan dirimu sepenuhnya kemudian pecinta dan sang kekasih lenyap, dan hanya
ada cinta yang mengalir - maka, kata Shiva, kedihidupan yang kekal adalah
milikmu.
Rahayu,
Berkah
Dalem Gusti.
![Hasil gambar untuk shiva parvati](https://cdn.substack.com/image/fetch/c_limit,f_auto,q_auto:good/https%3A%2F%2Fbucketeer-e05bbc84-baa3-437e-9518-adb32be77984.s3.amazonaws.com%2Fpublic%2Fimages%2Fcfcfdc2a-2126-4885-b578-3197308b83d3_1024x1024.jpeg)
Shiva-Parvati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar