Rabu, 01 April 2020

Saundarya Lahari – Shloka 1: Kemanunggalan Shiva dan Shakti!


(Sumber:Internet)
Ardhanareshwari, Lambang kesatuan Shiva and Shakti

Shivah Shaktya yukto yadi bhavati Shaktah prabhavitum
Na chedevam devo na khalu kushalah spanditumapi |
Atah tvam aradhyam Hari-Hara-Virinchadibhir api
Pranantum stotum vaa katham akrita-punyah prabhavati ||


Artinya, dalam terjemahan bebas,

Ketika Shiva menyatu dengan Shakti maka Shiva menciptakan jagat raya, tanpa Shakti maka tidak ada penciptaan sama sekali. Engkau dipuja bahkan oleh Wisnu, Shiva, dan Brahma. Oleh karena itu, ya Dewi! Barangsiapa yang bisa mengagungkan Engkau, itu terjadi karena akumulasi dari karma baik mereka.

Penjelasan…

“Without Shakt-I (Energi), Sh-I-va is Shava (Mayat)”, tanpa Shakti atau energi, Shiva menjadi shava atau mayat. Seluruh alam semesta adalah proyeksi Shiva-Shakti. Semua adalah manifestasi shiva-Shakti. Shiva-Shakti ada dalam diri setiap orang.

Brahma, Wisnu dan Shiva semuanya itu muncul dari aspek Shakti.

Hanyalah orang-orang yang punya karma baik sekali sehingga ia dapat mengenal aspek feminin. Ia yang dapat menemukan aspek feminin dan dapat memuliakan-Nya, mengagungkan-Nya dan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak ada akumulasi dari karma baik sebelumnya.

Wujud Shakti…

1.     Ichha Shakti atau Kekuatan Kehendak. Tempatnya ada di tengah-tengah antara kedua puting susu.

Kemampuannya adalah imajinasi atau daya cipta, merencanakan sesuatu, memiliki visi. Mengungkapkannya dengan otak kanan. Buatlah kehendakmu menjadi kuat dan tak tergoyahkan.

2.     Gyaana Shakti atau Kekuatan Kebijaksanaan. Tempatnya adalah inteligensia.

Kemampuaanya adalah knowing, tidak puas hanya dengan membaca buku, harus tahu sendiri, melihat pengalaman yang lebih luas lagi, mengetahui sesuatu yang tidak tertulis dalam buku. Experiencing, mengalami sendiri. Contemplation, merenungkan. Analysing, melakukan analisa.

Menggunakan otak kanan, kiri dan tengah untuk berkarya. Perkembangan teknologi adalah perkembangan inteligensia, dan tidak berhenti disana, inteligensia berkembang terus. Inteligensia seperti memiliki koneksi dengan internet, terdapat refrensi yang begitu luas. Inteligensia memiliki informasi pengalaman seluruh umat manusia. Jika ada Buddha sekarang maka akan lebih hebat dari Buddha-buddha sebelumnya, karena punya refrensi dari buddha-buddha sebelumnya.

3.     Kriyaa Shakti atau Kekuatan Tindakan. Tempatnya ada di pure body, tubuh murni. Badan dibuat untuk berkegiatan, dan banyak hal atau pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan. Badan menjadi tidak murni karena badan melakukan pekerjan-pekerjaan yang tidak murni. Tidur maksimal 7 jam sehari, lebih dari itu badan menjadi tidak murni. Kebanyakan makan daging tubuh menjadi tidak murni.

All physical movement, action of all sense. Keseimbangan antara semua indera, sistem yang selaras.

Ichha-Gyaana-Kriyaa vs Head-Heart-Hand (Keadaan sekarang: berpikir, rasa, kerja). Kunci pendidikan adalah mengembangkan Iccha dulu melalui musicteam work, baru otak dikembangkan, baru kerja.

Modern Phsycology, “Emosi hanya bisa memperbaiki mood, tidak bisa memperkuat will power”. Hasilnya dari satvic trait outcome—tenang, nyaman, then initial enthusiasm—awalnya antusias, bersemangat  (rajas) tapi akhirnya menjadi inertia/laziness—ogah-ogahan, malas (tamas).

Otak kanan berkembang berlebihan menjadi was-was, otak kiri berkembang berlebihan menjadi antusias sekali, semua hal dilakukan, semuanya dikira baik-baik saja padahal tidak. Otak kanan, otak kiri, limbic section semuanya harus seimbang.

Emosi bisa berada di bhooh, bhvah dan shvah, puncaknya hanya sampai di shvah dan will power berawal di mahah dan berkembang terus—alam dari bawah ke atas, bhooh, bhvah, shvah, mahah, janah, tapah, dan satyam.

Will Power
Emotion
Tempat : Psychic heart
Physical brain
Partner : Intelijensia
Mental/emotional
Percaya pada keberadaan
Percaya pada keberadaan tapi dikaitkan pada diri sendiri
Percaya pada kapasitas tak terbatas
Percaya pada hal terbatas
Confident/Trust
Longing/Desires, keinginan-keinginan
Memiliki tujuan hidup yang luar biasa, mulia (shreya)
Kenikmatan-kenikmatan (phreya)
Rendah hati
Keangkuhan, menciptakan ego
Tiada pamrih
Mementingkan egoisnya
Love/compassion, joy and bliss related
Passion, excitement, fleeting, happiness


Penjelasan lain...

*    Diagram Mistik Sri-Chakra mewakili Sri Devi dan juga seluruh alam semesta. Lima segitiga Shakti dan empat segitiga Shiva bersama-sama membentuk bagian penting dalam Sri-Chakra. Jika Shiva dan Shakti bersatu terjadi penciptaan. Kesatuan Shiva dan Shakti berada di titik pusat atau bindu, dan dari bindu inilah awal-mula terbentuknya Sri Chakra.

 Gambar Sri Chakra (sumber: Internet)

*  Dunia Kata: Menurut Tantra, vokal dan konsonan dalam alfabet Sansekerta masing-masing mewakili kekuatan Shakti dan Shiva. Hanya dengan menggabungkan keduanya, kita dapat menciptakan sebuah kata. Tanpa menggabungkan vokal dan konsonan, sebuah kata tidak dapat diucapkan. Jadi, Shiva dan Sri Devi terhubung secara rumit dalam setiap kata. Existence come into being just by words, dunia ada hanya dengan kata-kata.

*     Prinsip Tantra Shiva dan Spanda: Menurut Kitab Suci Tantra, Shiva adalah bagian statis dari Diri Universal. Shakti adalah bagian dinamis yang memanifestasikan dirinya sebagai spanda (energi yang berdenyut). Hal ini tersirat dari kata spanditumapi (mengaduk rata). Dengan kata lain, Shiva adalah pemegang kekuasaan dan Shridevi adalah Shakti (kekuatan) miliknya.

*    Kundalini Yoga: Shiva adalah diri kita masing-masing sebagai Diri Individu. Shivah yadi Shaktya yuktah (syat), tarhi prabhavitum shaktah bhavati. Hanya dengan bersatu dengan Bunda Kundalini Shakti yang telah bangkit, seseorang akan mampu berkembang secara spiritual.

Nachet evam devo na khalu kushalah spanditumapi. Kalau tidak, kita bahkan tidak bisa bergerak sedikit pun di jalan spiritual. Dalam Yoga Kundalini, Bunda Kundalini yang terbangun membuat yoga, kesatuan yang sejati terjadi pada praktisinya. Hal ini menunjukkan bahwa Yoga Kundalini menjadi salah satu sarana penting bagi evolusi spiritual.

*   Rahmat Guru dan Yoga Siddha: Shiva berarti kita masing-masing sebagai Diri Individu. Shivah yadi Shaktya yuktah (syat), tarhi prabhavitum shaktah bhavati. Tapi, maknanya berbeda! Hanya dengan bersatu dengan Shakti atau Rahmat Sadguru, kita dapat berkembang secara spiritual.

Jika tidak, kita bahkan tidak bisa bergerak untuk mencapai kemajuan apa pun di jalan spiritual karena ketidaktahuan. Kata prabhava harus ditafsirkan sebagai evolusi. Rahmat Guru menghilangkan ketidaktahuan kita untuk membantu kita mengidentifikasi dan menyadari Diri Universal dalam diri kita. Jadi, shloka ini mengamanatkan perlunya seorang Guru untuk realisasi spiritual.

Dalam Siddha Yoga (suatu bentuk Kundalini Yoga), seorang Sadguru (Guru yang Sadar) mentransmisikan Rahmat yang baik hati kepada murid yang layak melalui Shaktipat untuk membangkitkan Bunda Kundalini yang ilahi.

* Sadguru dan ke’Shakti’annya: Dalam perspektif ini, Shiva berarti Guru yang Menyadari (Sadguru). Shivah yadi Shaktya yuktah (syat), tarhi prabhavitum shaktah bhavati. Hanya dengan bersatu dengan Shridevi atau Shakti, Sadguru mampu menjadi sumber Rahmat untuk membangkitkan Shakti Kundalini. Jika tidak, Sadguru tidak akan mampu menggerakkan Bunda Kundalini melalui Shaktipat.

     Kata prabhava harus diartikan sebagai Sumber Rahmat. Kata spanditumapi harus diartikan sebagai Shri Kundalini deveem spanditumapi yang artinya “menggerakkan Bunda Kundalini” dengan Shaktipat. Saat Shakti Kundalini dibangunkan melalui Shaktipat, dia mulai bergerak menuju Sahasrara, ke tempat kediaman-Nya yang sejati.

Shaktipat berarti turunnya Shakti, Kekuatan Shridevi kepada murid melalui Sadguru. Yang sesungguhnya terjadi adalah membuat lahan jiwa murid menjadi siap untuk dapat menerima Shakti Kundalini yang dahsyat, dan ini terjadi hanya melalui berkah Sadguru atau Guru Sejati.


Berkah Shakti Om.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar