Shivah
Shaktya yukto yadi bhavati Shaktah prabhavitum
Na chedevam devo na khalu kushalah spanditumapi |
Atah tvam aradhyam Hari-Hara-Virinchadibhir api
Pranantum stotum vaa katham akrita-punyah prabhavati ||
Artinya, dalam terjemahan bebas,
Ketika Shiva menyatu dengan Shakti maka Shiva menciptakan jagat raya,
tanpa Shakti maka tidak ada penciptaan sama sekali. Engkau dipuja bahkan oleh
Wisnu, Shiva, dan Brahma. Oleh karena itu, ya Dewi! Barangsiapa yang bisa
mengagungkan Engkau, itu terjadi karena akumulasi dari karma baik mereka.
“Without
Shakt-I (Energi), Sh-I-va is Shava (Mayat)”, tanpa Shakti
atau energi, Shiva menjadi shava atau mayat. Seluruh alam semesta adalah
proyeksi Shiva-Shakti. Semua adalah manifestasi shiva-Shakti. Shiva-Shakti ada
dalam diri setiap orang.
Brahma,
Wisnu dan Shiva semuanya itu muncul dari aspek Shakti.
Hanyalah
orang-orang yang punya karma baik sekali sehingga ia dapat mengenal aspek
feminin. Ia yang dapat menemukan aspek feminin dan dapat memuliakan-Nya,
mengagungkan-Nya dan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak ada akumulasi dari karma
baik sebelumnya.
Wujud
Shakti…
1. Ichha
Shakti atau Kekuatan Kehendak. Tempatnya ada di tengah-tengah antara kedua
puting susu.
Kemampuannya adalah imajinasi atau daya cipta,
merencanakan sesuatu, memiliki visi. Mengungkapkannya dengan otak kanan. Buatlah
kehendakmu menjadi kuat dan tak tergoyahkan.
2. Gyaana
Shakti atau Kekuatan Kebijaksanaan. Tempatnya adalah inteligensia.
Kemampuaanya adalah knowing, tidak puas hanya dengan membaca buku, harus tahu sendiri,
melihat pengalaman yang lebih luas lagi, mengetahui sesuatu yang tidak tertulis
dalam buku. Experiencing, mengalami
sendiri. Contemplation, merenungkan. Analysing, melakukan analisa.
Menggunakan otak kanan, kiri dan tengah untuk berkarya.
Perkembangan teknologi adalah perkembangan inteligensia, dan tidak berhenti
disana, inteligensia berkembang terus. Inteligensia seperti memiliki
koneksi dengan internet, terdapat refrensi yang begitu luas. Inteligensia
memiliki informasi pengalaman seluruh umat manusia. Jika ada Buddha sekarang
maka akan lebih hebat dari Buddha-buddha sebelumnya, karena punya refrensi dari
buddha-buddha sebelumnya.
3. Kriyaa
Shakti atau Kekuatan Tindakan. Tempatnya ada di pure body, tubuh murni. Badan dibuat untuk berkegiatan, dan banyak
hal atau pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan. Badan menjadi tidak murni
karena badan melakukan pekerjan-pekerjaan yang tidak murni. Tidur maksimal 7
jam sehari, lebih dari itu badan menjadi tidak murni. Kebanyakan makan daging
tubuh menjadi tidak murni.
All physical movement, action of
all sense. Keseimbangan antara semua indera, sistem yang selaras.
Will Power | Emotion |
Tempat : Psychic heart | Physical brain |
Partner : Intelijensia | Mental/emotional |
Percaya pada keberadaan | Percaya pada keberadaan tapi dikaitkan pada diri sendiri |
Percaya pada kapasitas tak terbatas | Percaya pada hal terbatas |
Confident/Trust | Longing/Desires, keinginan-keinginan |
Memiliki tujuan hidup yang luar biasa, mulia (shreya) | Kenikmatan-kenikmatan (phreya) |
Rendah hati | Keangkuhan, menciptakan ego |
Tiada pamrih | Mementingkan egoisnya |
Love/compassion, joy and bliss related | Passion, excitement, fleeting, happiness |
Penjelasan lain...
Diagram
Mistik Sri-Chakra mewakili Sri Devi dan juga seluruh alam semesta. Lima segitiga
Shakti dan empat segitiga Shiva bersama-sama membentuk bagian penting dalam Sri-Chakra.
Jika Shiva dan Shakti bersatu terjadi penciptaan. Kesatuan Shiva dan Shakti
berada di titik pusat atau bindu, dan
dari bindu inilah awal-mula
terbentuknya Sri Chakra.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQAtwdTvQIdE2h_4PR_prz0sECaOgF05Jytu4rndxBtZXh1NL4bdao0slUbbZNw2myQvw9hM1jXGLpmMZPlmbNrKTJtK7eVAlf6I10YS9Kd-pJsPGIGqYJkGtGpR5CeF4wGN8_UAowg_3KXyUU3YzAEiMyTwbHW_oC4ZZAdP2SpWuSatjmzhU5bSWyCBw/s320/%D0%AF%D0%BD%D1%82%D1%80%D0%B0.jpg)
Dunia
Kata: Menurut
Tantra, vokal dan konsonan dalam alfabet Sansekerta masing-masing mewakili
kekuatan Shakti dan Shiva. Hanya dengan menggabungkan keduanya, kita dapat
menciptakan sebuah kata. Tanpa menggabungkan vokal dan konsonan, sebuah kata tidak
dapat diucapkan. Jadi, Shiva dan Sri Devi terhubung secara rumit dalam setiap
kata. Existence come into being just by
words, dunia ada hanya dengan kata-kata.
Prinsip
Tantra Shiva dan Spanda: Menurut Kitab Suci Tantra, Shiva adalah bagian
statis dari Diri Universal. Shakti adalah bagian dinamis yang memanifestasikan
dirinya sebagai spanda (energi yang
berdenyut). Hal ini tersirat dari kata spanditumapi
(mengaduk rata). Dengan kata lain, Shiva adalah pemegang kekuasaan dan Shridevi
adalah Shakti (kekuatan) miliknya.
Kundalini
Yoga: Shiva adalah
diri kita masing-masing sebagai Diri Individu. Shivah yadi Shaktya yuktah (syat), tarhi prabhavitum shaktah bhavati.
Hanya dengan bersatu dengan Bunda Kundalini Shakti yang telah bangkit,
seseorang akan mampu berkembang secara spiritual.
Nachet evam devo na khalu kushalah spanditumapi. Kalau
tidak, kita bahkan tidak bisa bergerak sedikit pun di jalan spiritual. Dalam
Yoga Kundalini, Bunda Kundalini yang terbangun membuat yoga, kesatuan yang sejati terjadi pada praktisinya. Hal ini
menunjukkan bahwa Yoga Kundalini menjadi salah satu sarana penting bagi evolusi
spiritual.
Rahmat
Guru dan Yoga Siddha: Shiva berarti kita masing-masing sebagai Diri
Individu. Shivah yadi Shaktya yuktah (syat),
tarhi prabhavitum shaktah bhavati. Tapi, maknanya berbeda! Hanya dengan
bersatu dengan Shakti atau Rahmat Sadguru, kita dapat berkembang secara
spiritual.
Jika
tidak, kita bahkan tidak bisa bergerak untuk mencapai kemajuan apa pun di jalan
spiritual karena ketidaktahuan. Kata prabhava
harus ditafsirkan sebagai evolusi. Rahmat Guru menghilangkan ketidaktahuan kita
untuk membantu kita mengidentifikasi dan menyadari Diri Universal dalam diri
kita. Jadi, shloka ini mengamanatkan perlunya seorang Guru untuk realisasi
spiritual.
Dalam
Siddha Yoga (suatu bentuk Kundalini Yoga), seorang Sadguru (Guru yang Sadar)
mentransmisikan Rahmat yang baik hati kepada murid yang layak melalui Shaktipat untuk membangkitkan Bunda
Kundalini yang ilahi.
Sadguru
dan ke’Shakti’annya: Dalam perspektif ini, Shiva berarti Guru yang
Menyadari (Sadguru). Shivah yadi Shaktya
yuktah (syat), tarhi prabhavitum shaktah bhavati. Hanya dengan bersatu
dengan Shridevi atau Shakti, Sadguru mampu menjadi sumber Rahmat untuk
membangkitkan Shakti Kundalini. Jika tidak, Sadguru tidak akan mampu
menggerakkan Bunda Kundalini melalui Shaktipat.
Kata prabhava harus diartikan sebagai Sumber Rahmat. Kata spanditumapi harus diartikan sebagai Shri Kundalini deveem spanditumapi yang artinya “menggerakkan Bunda Kundalini” dengan Shaktipat. Saat Shakti Kundalini dibangunkan melalui Shaktipat, dia mulai bergerak menuju Sahasrara, ke tempat kediaman-Nya yang sejati.
Shaktipat berarti
turunnya Shakti, Kekuatan Shridevi kepada murid melalui Sadguru. Yang
sesungguhnya terjadi adalah membuat lahan jiwa murid menjadi siap untuk dapat
menerima Shakti Kundalini yang dahsyat, dan ini terjadi hanya melalui berkah Sadguru atau Guru Sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar