Guruji Anand Krishna
B
|
uddha
membagi umat manusia menjadi empat kelompok, menjadi empat macam individual. Monk atau biksu adalah pengemis, Buddha
mengingatkan para biksu, ini adalah pilihan kalian. Setiap paragraf Dia akan
mengulang sebanyak tiga kali, dalam psikologi ini betul, kita yang dewasa
merasa angkuh, masa di ulang! Buddha tidak peduli dan tetap mengulang tiga
kali.
Pertama, Seorang yang tidak mempromosikan kebaikan bagi dirinya sendiri
maupun kebaikan bagi orang lain.
Kebaikan
bisa terjadi atau sedang terjadi pada
diri kita walau kita tidak melakukan apa-apa. Alam tetap memberi walau
kita tidak memujinya. Orang yang tidak mempromosikan kebaikan bagi diri sendiri
maupun bagi orang lain adalah orang yang tidak mau dewasa, membuat bodoh. Sifat
alam semesta memberi kebaikan, tetap berbuat baik. Berbuat baik bagi diri apa,
kalau tidak tahu dan tidak peduli pada kebaikan orang lain. Hidup dengan
disiplin baik bagi saya. Indonesia umumnya berada pada kelompok ini.
Orang-orang seperti ini yang paling rendah nilainya.
Kedua, Seseorang yang memperhatikan kebaikan orang lain tetapi tidak
memperhatikan kebaikan dirinya sendiri.
Ada
seseorang mengatakan hidup menjadi seperti lilin, meleleh demi orang lain.
Bapak menanggapi, lilin kan tidak bicara seperti kamu, lilin tidak punya ego,
tidak punya pilihan. Pendeta sekarang, berbuat baik untuk orang lain merupakan
yang terbaik kedua dari yang terjelek, masa?
Ketiga, Seseorang yang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri tetapi
tidak peduli dengan kebaikan orang lain.
Keempat, Seseorang yang melakukan kebaikan bagi diri sendiri juga
kebaikan bagi orang lain.
Ad 1. Seseorang yang tidak
mempromosikan kebaikan bagi dirinya sendiri maupun kebaikan bagi orang lain,
seperti sebatang kayu yang sudah digunakan untuk perabuan mayat. Ujung-ujungnya
terbakar, masih bagian tengah-tengahnya yang belepotan tahi sapi. Tidak dapat
digunakan maka kayu ini akan di buang. Orang yang tidak memikirkan kebaikan
apapun tiba-tiba hidupnya hangus saja, tiba-tiba hidupnya berakhir saja,
tiba-tiba energinya habis saja.
Dan orang
seperti itu, dari luar terlihat oke-oke saja, karena hidupnya datar tidak ada
gejolak apa-apa, tidak ada kisah macam-macam. Kelihatan sepintas menikmati.
Menurut Buddha hidupnya tidak berguna sama sekali, hidupnya tidak ngerti
apa-apa, lahir-hidup-mati dan lahir-hidup-mati lagi begitu terus. Satu dari
satu juta orang yang setiap mati ingat semuanya, biasanya begitu mati lupa dan
begitu ingat telah berada pada rahim ibu. Diharapkan yang hadir disini adalah
yang satu dari satu juta orang itu. Ingat semuanya agar evaluasi, Moksa terjadi
bila ada evaluasi.
Keadaan gila
juga bisa lupa. Ada kisah di Barat yang menjadi terkenal hingga di buat
filmnya, yaitu dalam keadaan sakit ia menghamili perawatnya dan setelah sembuh
dia tidak mengakui perbuatannya karena tidak mungkin ia melakukan hal seperti
itu. Dan adik dari laki-laki yang telah menghamili perawat tersebut akhirnya
menikahinya, karena ia mengetahui kejujuran dari perawat itu.
Cangkok
organ tubuh kalau bisa jangan, bila tidak kepepet sekali. Ada kisah tentang
pencangkokkan mata, saat memiliki satu mata bila melihat cewek, melihatnya dengan
biasa saja tapi setelah pencangkokan terjadi perubahan. Mata cangkokan akan
mengikuti terus kemana perginya cewek tersebut dan mata yang satu jadi
ikut-ikutan. Tiap organ tubuh memiliki inteligensianya sendiri-sendiri.
Ad 2. Seorang yang memperhatikan kebaikan orang lain tetapi tidak
memperhatikan kebaikan dirinya sendiri.
Di antara
dua kelompok ini, kelompok satu dan dua, nomer dua lebih exellent. Tapi dari
tiga kelompok ini, bagian ketiga yang lebih baik lagi. Kenapa? Harus memahami
mind Buddha, manusia yang berjalan pada jalur dharma sudah memikirkan dirinya
sendiri. Bila tidak memikirkan dirinya atau kebaikan sendiri, dua kelompok ini
– satu dan dua – tidak bisa atau tidak mengerti meditasi. Untuk meditasi
pondasinya adalah kelompok ketiga. Kelompok kedua kebaikan dia belum tentu
kebaikan yang basicnya dharma, hanya kulit, tidak melihat dampaknya bagaimana.
Dengan memberi uang pada pengemis apakah membantu dia atau membuat dia makin
malas. Cuma memikirkan kebaikan orang lain juga percuma.
Ad 3. Seorang yang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri tetapi
tidak peduli dengan kebaikan orang lain.
Karena tahu kalau saya belum baik saya tidak
bisa berbuat baik kepada orang lain. Padajalur ini, bila kita tidak bisa
melakukan dharma untuk diri sendiri maka ia tidak bisa melakukan dharma untuk
orang lain. Mengolah diri dulu baru mengolah orang lain.
Patung Shiva
berlengan empat, yang satu tangan posisi memberkati, yang lain memegang kerang,
cakra, dan gada. Jika orang berbuat salah Shiva memberkati, memaafkan, dan
berbuat salah lagi Shiva memberikan kerang – bersuara, menegur. Bersalah lagi
Shiva memberikan cakra – waktu dan jika bersalah lagi terakhir gada yang
diberikan ha..ha..ha.. dikira tidak ada makna berlengan empat. Kenapa disetiap
gambar Shiva selalu dipegang oleh Parvati? Karena Shiva selalu kurang tidur,
sulit cari posisi tidur yang nyenyak maka dipijit Parvati ha..ha..ha..
Kita harus
mengetahui kebaikan bagi diri kita apa, baru bisa membantu orang lain.
Ad 4. Seorang yang melakukan kebaikan bagi diri sendiri juga kebaikan
bagi orang lain.
Terbaik,
tertinggi, semua yang ter, ter… Tahu
kebaikan bagi diri, berdasarkan kebaikan diri membantu orang lain. Kita harus
luar biasa dulu, we are a right first.
Jika Anda tidak mengkarantinakan diri Anda tidak akan mendapat apa-apa. Maka
tidak akan ada yang mendorong kita, harus ada orang yang bisa mengelola.
Dari pada
makan daging sapi lebih bagus minum susunya. Dari pada minum susu lebih bagus minum yogurt, susu yang telah
diolah. Dari pada yogurt lebih baik butter atau mentega dan yang paling baik
adalah gee, inti susu. Gee yang dicairkan dapat menyembuhkan
penyakit mata, gigi, dan lain-lain. Kelompok keempat ini seperti gee, yang
paling baik.
Kelompok
ketiga harus menjadi ideal kita. Urusi diri sendiri jangan mengurusi orang
lain. Work meditation, it’s our personal
shadana. Untuk menjadi seorang Guru pertama-tama harus tidak ada ambisi
menjadi Guru. Ego muncul dengan berbagai cara, seolah-olah kita dapat melayani.
Meditasi
setengah jam di Center atau di Temple hasilnya sama dengan retret selama 40
hari di tempat lain (dalam suasana dimana teman-teman sedang jaga malam di
center atau di tempel).
Buddha
adalah seorang “scientist of soul”,
mengerti betul jiwa manusia zaman itu, bahasa zaman itu. Untuk zaman sekarang
perlu pemaknaan kembali tetapi secara prinsip atau dasar persis sama, memaafkan
diri dulu baru memaafkan orang lain.
Kata-kata
membela, pelayanan disebarkan oleh siapa? Oleh negara-negara yang mau perang,
agar senjata mereka laku. Saya mencari-cari alasan yang mungkin kenapa harga
minyak naik hingga 140 dollar. Dari 140 dollar dikurangi harga dasar dapat
nilai tambah sekitar 100 dollar, dari nilai tambah itu hanya dalam waktu satu
minggu Qatar dapat membeli indosat dari Singapura yang dulu dibeli dari
Indonesia. Dan Arab negara penghasil minyak terbesar, di bawa kemana uang lebih
itu?
Berapapun kenaikan
harga minyak dunia, Indonesia tetap mendapat untung karena kita juga punya
minyak. Dulu Indonesia ikut menjadi anggota OPEC, sebagai salah satu negara
pengekspor minyak dan sekarang justru sebagai negara pengimpor minyak. Negara membutuhkan
apa kita tidak ngerti!
Kelompok kesatu
dan kedua membuthkan trigger –
pemicu, dan reminder – orang yang
mengingatkan, orang yang bisa mendorong dengan kuat. Kelompok ketiga dan keempat
tidak butuh dorongan banyak asal kita mengurus diri dengan baik. Ibarat gelas
yang terus diisi air suatu ketika air akan meluber keluar dari gelas, begitu pun
dari kelompok ketiga menuju kelompok keempat.
Dari kelompok
kedua menuju kelompok ketiga agak sulit memberikan dorongan karena ego makin
kuat. Ego makin kuat berarti makin jauh dari kebaikan sendiri. Berjalan pakai
jalan yang mana? Saya tidak selalu
berada dekat dengan kalian, gunakan buku sebagai peta, agar selalu ada kontak
batin. Ketika keseluruhan kesadaran dipusatkan pasti ada kontak batin. Kita harus
antusias, super cerdas, kita tahu kapan dan apa yang harus kita lakukan!
Tanya-jawab.
1. Di Amerika tidak ada iklan susu kaleng. Ada konspirasi antara
penjual obat-obatan yang di komsumsi oleh ibu hamil yang menyebabkn air ASI
kering dan penjual susu kaleng.
2. Ada orang menyatakan, “…urusi diri jangan urusi yang lain…”.
Diri yang dimaksud disini diri sendiri atau kelompoknya yang di anggap diri. Urusi
diri sendiri dulu, lupakan kelompok, keluarga, agama, apapun…! Jika sudah siap
baru revolusi terjadi.
3. Sebelum mencapai kelompok keempat atau kelompok keempat menjadi
sifat kita, maka akan selalu terjadi jungkat-jungkit dari ketiga kelompok yang
lain. Seorang Guru menciptakan keadaan
yang kondusif untuk terjadinya perubahan.
4. Manusia ialah binatang yang bisa diprogram, memiliki memori yang
begitu besar apapun yang diberikan akan menjadi seperti itu. Apa yang terjadi
sekarang di Indonesia 200 tahun lalu terjadi di Amerika. Kita bergerak maju
tapi sporadis (sedikit-sedikit –pen),
setiap negara maju dengan kecepatannya masing-masing, tergantung seberapa
akomodatif suatu negara terhadap perkembangan zaman. Seperti Qatar, selama 1000
tahun sebelumnya tidak pernah ada tempat lain selain Mesjid, tetapi sekarang
disana ada Gereja. Mekkah dijadikan tempat untuk Interfaith Conference, dan mesjid-mesjid tua di buka untuk umum. Dan
ide-ide yang tergusur diterima Indonesia. Jika dalam 20-an tahun kedepan kita
tidak menjaga diri, berkembang bersama zaman kita bisa menjadi Arab dan Arab menjadi
Barat. Anak kecil ibarat kertas ‘baru’,
mau jadi apa tergantung siapa yang menulisnya – orang tua, masyarakat. Betapa
pentingnya Pendidikan, hiburan apa, buku apa yang harus dipilih. Yang berbau
kekerasan jangan dimasukkan.
(Wejangan Guruji Anand Krishna pada 12 Juni 2008 di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27
Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar, pukul: 19.00-21.00
Wita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar