Guruji Anand
Krishna
Ada Sutra
yang sangat indah sekali, Sutra tentang Empat Keajaiban. Ketika Sang Buddha
muncul di dunia ini terjadi empat keajaiban yang sebelumnya tidak pernah
muncul.
Pertama,
manusia-manusia di dunia ini biasanya mereka Menikmati Keterikatan
dengan dunia ini. Menikmati dunia ini cerita lain, menikmati dunia dengan
ketidakterikatan cerita lain lagi. Sebenarnya manusia menikmati keterikatan
dengan dunia bukan menikmati dunia. Kita menikmati keterikatan dengan
baju-baju, keterikatan dengan seks, keterikatan dengan rumah dan lain
sebagainya.
Yang membuat
kita terikat dengan benda-benda duniawi adalah pikiran. Setiap saat kita
naik-turun, tidak ada pikiran yang langgeng. Kita boleh mencintai seseorang
atau sesuatu, coba hidup satu hingga dua tahun cinta akan hilang menguap, cinta
akan lenyap, dalam hitungan bulan bahkan. Pikiran menciptakan gambaran-gambaran
atau images, pikiran kita berubah
terus. Cowok-cowok berpikir tentang ceweknya, “Kok tidak berubah-berubah!”, dan
si cewk berpikir, “Kok berubah ya?”. Pikiran menciptakan imajinasi-imajinasi.
Kucing dan
anjing tidak terikat – kita yang menciptakan keterikatan – kasi makan terus
hingga tetap berada dirumah bukan karena binatang itu setia, tapi karena kita
menularkan keterikatan pada setiap makhluk, coba tidak dikasi makan satu sampai
dua minggu dia akan lari. Tidak ada makhluk diluar yang terikat kecuali manusia
karena manusia memiliki pikiran.
Orang-orang
itu terikat umumnya tapi ketika Buddha datang kedunia ini orang-orang itu mau
mendengarkanNya, mendengarkan ajaran-ajaranNya untuk Tidak Terikat. Para ulama, para pendeta, para pemangku semuanya
menciptakan keterikatan-keterikatan, menciptakan sesuatu yang lebih indah dari dunia
ini, menciptakan surga – segala sesuatu yang dilarang di dunia ini ada disana,
menciptakan harapan-harapan. Semua ajaran yang tidak datang dari ajaran Buddha
menciptakan keterikatan.
Buddha
mengatakan, “Disana tidak ada apa-apa, zero
atau nol, tidak ada surga tidak ada neraka”. Alami ‘nol’ ini sekarang sebelum nanti ketemu dengan ‘Big Zero’ disana. Yakinilah ini semua adalah nol. Buddha tidak
memberikan harapan, begitu apa adanya, jika tidak Buddha yang
mengatakan maka tidak akan ada yang mendengar.
Kedua, biasanya
ditempat-tempat lain mengagung-agungkan, kita diangkat-angkat, orang mau
dipuji-puji, tapi ketika ia datang kepada Buddha, Dia akan menunjukkan noda-noda kita, kekurangan-kekurangan kita. Bila
seseorang menunjukkan kesalahan-kesalahan kita dan kita mau mendengarkan, dia
adalah Buddha. Bila seseorang sudah mau mengakui kesalahannya kata Buddha
itu sudah luar biasa. Semua orang
memiliki noda-noda atau tumor, badan itu sendiri adalah tumor; adanya badan
membuktikan kita sakit. Kita semua di dunia ini sakit. Ada yang tumornya
kelihatan ada yang tidak.
Ketiga,
orang-orang kehilangan excitement –
rangsangan atau gairah, maka kita suka nonton film horor. Celakanya, tayangan
horor dapat meningkatkan getaran jantung, dan jika telah terbiasa nonton film
horor ia tidak akan peka terhadap kekerasan yang terjadi di luar. Orang gila
pun kehilangan excitement, dan jika
diberi short electric menjadi lebih
gila lagi.
Di Indonesia
banyak tayangan-tayangan horor dan tayangan horor pun mulai banyak disiarkan
oleh channel-channel luar negeri,
berarti orang-orang pada umumnya kekurangan excitement.
Orang-orang membutuhkan excitement
untuk hidup di dunia ini. Dan Buddha mengatakan, Tidak, orang bisa hidup tanpa excitement, ada yang lain yang
dibutuhkan atau diperlukan untuk hidup yaitu Kedamaian Hidup, ketenangan.
Keempat,
kebanyakan orang hidup dalam avidya –
tahu tapi tidak tahu, tidak mau tahu. Ketika Buddha datang ke dunia ini
Ia akan menyampaikan hidup dengan
pengetahuan yang benar, dan orang-orang mau mendengar. Bila seseorang
menunjukkan kepada kita pengetahuan hidup yang benar dan kita ada kemauan untuk
berubah, kamu tahu Ia adalah Buddha.
Empat
keajaiban mengenai,
1) Keterikatan
2) Kekurangan-kekurangan
3) Hidup damai
4) Hidup dengan
pengetahuan yang benar
Perumpamaan
kain:
Ibarat kain
putih yang bernoda tidak dapat dijual langsung, harus dicuci dengan bersih,
walau setelah dicuci tidak bersih seperti semula, dan masih menyisakan
noda-noda yang halus, baru setelah itu kain tersebut dicelup dengan warna lain
yang lebih pekat sehingga harga jual tetap tinggi. Dibanding kain putih yang
bernoda langsung dicelup warna lain tanpa mencuci bersih terlebih dahulu, kain
itu nilainya rendah dan tidak berarti. (anggur
baru tempatnya pun baru – pen)
Begitupun
halnya dengan pikiran. Kita mau diisi dengan warna-warna yang baru, cara-cara
hidup yang baru, namun bila pikiran kita belum dibersihkan maka kita tidak akan
memperoleh warna-warna baru.
Pertama-tama
purifikasi, Pembersihan.
Mind kita
harus dibersihkan. Adanya kegiatan-kegiatan, latihan-latihan adalah untuk
pembersihan. Selama ini kita baru berada dalam tahap pembersihan. Purifikasi
dulu baru diisi, diwarna atau memperoleh warnanya. Radha berkata kepada
Krishna, “Tolong warnai kerudung saya”, “Tolong saya diwarnai dengan warnaMu”.
Cepat-cepatlah menjadi bersih sebelum saya mati dan saya akan mencelupmu dengan warna-warniKu.
Cepat-cepatlah menjadi bersih sebelum saya mati dan saya akan mencelupmu dengan warna-warniKu.
Adapun yang harus
kita bersihkan itu ada 16 kategori, 16 hal yang membuat pikiran kotor dan satu
persatu mesti dibersihkan. 16 hal yang mengotori pikiran, yang menyebabkan
pikiran kotor:
1) Keserakahan yang berlebihan. Makan ketika tidak lapar itu juga
keserakahan. Ingin memakai baju namun supaya baju yang bermerek itu juga
keserakahan. Tips melepas keterikatan dengan baju dengan cara tidak berpakaian
di rumah, satu keluarga tidak pakai baju – ayah, ibu, anak – selama 16 kali,
sampai terekam dalam otak, sampai tidak memikirkannya lagi. Osho melakukan
meditasi ini kepada murid-muridnya, karena itu ia juga dikenal sebagai Seks Guru. Tradisi Tantra di India, para
murid sering diajak melihat atau menghadiri pembakaran mayat, hingga murid
menyadari bahwa tubuh ini tidak kekal. Keterikatan badan dapat diatasi dengan
menghadiri pembakaran mayat sebanyak 16 kali. Dan bila murid mempunyai
permasalahan seks ia akan disuruh melakukan hubungan seks dengan mayat hingga
menjadi muak.
2) Memikirkan tentang sesuatu yang jelek. Berpikir,
berkehendak jelek. Ingin melakukan sesuatu yang buruk. Ketaksucian pikiran.
3) Amarah. Apakah kita pernah marah? Selama ini tidak, kita tidak pernah
marah tapi terbawa amarah ini membuat kotor.
4) Keinginan membalas dendam. Belum 6 tahun rezim Taliban tumbang,
penjara yang mengurung orang-orang Taliban di bom dan lebih dari 1000-an orang
tawanan melarikan diri, dan kemudian beberapa desa telah dikuasai oleh Taliban,
ini karena balas dendam.
5) Mengkritik orang dengan tujuan menjatuhkan. Bukannya
membangun.
6) Dominasi atau menguasai. Kita ingin mendominasi, ingin menguasai
orang lain dan keadaan.
7) Iri hati
8) Kikir, pelit. Tidak mau berbagi
9) Kemunafikan.
10) Menipu
11) Alot, keras kepala
12) Prasangka, praduga.
13) Keangkuhan
14)Arogan
15) Keangkuhan karena penampilan
16) Kecerobohan. Tidak peduli
Kotoran-kotoran
ini harus dikeluarkan baru diisi dengan yang baru.
Bagaimana
cara mengeluarkan? Buddha memberikan caranya:
1. Ketahuilah
bahwa ke-16 hal penyebab kekotoran pikiran ada dalam diri kita. Dengan menerima
keadaan kita, kita baru bisa mengatasinya.
2. Setiap saat
ketika salah satu di antaranya muncul langsung saat itu kita beri afirmasi
kepada diri kita, “Saya sedang mengatasinya”. Saat sedang berusaha mengatasinya
berikan afirmasi, “Saya bisa mengatasinya”.
3. Ketika
selesai dan berhasil mengatasinya kita juga memberikan afirmasi, “Saya sudah
mengatasinya”. Afirmasi untuk memberikan semangat agar berhasil pada akhirnya.
4. Kalau sudah
bisa mengatasi kekonyolan-kekonyolan pikiran sendiri, Buddha tidak akan
memuji-muji kita, Ia mengatakan, “Kamu baru akan memperoleh keyakinan yang tak
tergoyahkan”. Itu membuktikan kita bisa bersama Buddha.
5. Bila telah
mengatasi 16 hal yang mengotori pikiran, setelah bekerja keras, baru Berkeyakinan kepada Buddha. Baru menyadari
Dia adalah Yang Maha Cerah, Dia Yang Terberkati, Dia yang mengetahui Kebajikan
dunia ini, Dia Yang Maha Mulia.
Orang kebanyakan
sekarang membela membabi-buta dan menghantam secara membabi-buta. Ahmadiyah kenapa
mengalami hal seperti sekarang, pasti ada sesuatu hal yang salah dalam dirinya.
Tidak menghormati perempuan dalam hal berpakaian – pakaian menutupi seluruh
tubuh kecuali mata – dan tidak berubah-berubah. Perilaku demikian kita tidak
terima, tapi kalau Ahmadiyah diperlakukan tidak adil kita juga akan membela
mereka. Kita akan menolak ketidakadilan dimanapun terjadi.
Hitungan karma
tidak pernah mati, tidak kaku dan itu bisa diatur. Dikatakan bahwa otak yang
kita gunakan baru hanya 7 sampai 8 persen saja yang lainnya kosong, bukan
kosong tapi penuh dengan karma-karma masa lalu. Karma-karma bisa kita putuskan,
karma-karma yang tidak baik di-delete satu-persatu hingga tuntas.
6. Keyakinan pada Dharma. Hanya seorang Buddha yang dapat mengatakan
bahwa dharma bisa dipurifikasi, kalau bukan Buddha tidak bisa. Tidak ada surga,
tidak ada neraka. Yang penting adalah here and now, lihat hidupmu, kenapa?
Bagaimana hidup? Buddha memberikan contoh menjalani kehidupan.
7. Keyakinan pada Sangha. Sangha adalah support group.
Sebagian menganggap
sangha adalah jalan yang baik, jalan yang benar, jalan yang lurus. Sebagian lagi
menganggap yang penting adalah ajarannya tidak peduli siapa yang memberikan. Yang
lain menganggap guru yang penting sangha tidak perlu. Kita semua sakit, mari
bersama-sama memberikan support biar kita sembuh. Semuanya – sangha,
kegiatan-kegiatan, tempel – adalah perpanjangan Anand Krishna.
Buddha, Dharma
dan Sangha adalah 3 in 1, tidak bisa
dipisahkan. Dharma lengket pada Buddha, Sangha lengket pada Buddha. Hanya
dengan baca buku atau mendengar rekaman, ibarat makan itu hanya tinggal tulang-tulang
tidak ada isi; jauh, jauh lebih berguna atau bermanfaat dengan bertemu dan
mendengar secara langsung atau satsang. Sangha adalah sarana untuk
menaklukkan ego kita. Kebersamaan kerja dalam satu tim, ini muncul ketika telah
membersihkan pikiran kita.
Orang tidak
akan pernah bisa yakin pada Dharma, Sangha dan Buddha kalau ada 16 hal yang
mengotori pikiran.
Tanya-jawab.
1. Merayu atau
menarik orang untuk percaya pada Dharma, Buddha dan Sangha, itulah fungsi
latihan-latihan selama ini, bangunan-bangunan dan semua kegiatan-kegiatan.
2. Total Success,
dimana sih kebocoran terjadi? Di cakra 1, 2 atau dimana? Misal keragua-raguan,
dari keragu-raguan berdampak pada semua aspek kehidupan.
3. Dekat dengan
Sumber Energi maka akan ada transmisi-transmisi.
4. Seorang Meditator
tidak akan pernah kekurangan Pangan, Sandang dan Papan. Jika seseorang
kekurangan duit atau susah mencari duit maka ada yang salah dengan meditasi
kita. Kita belum menjadi meditator. Bapak memberikan contoh Svami Vivekananda,
berangkat dari India ke Chicago untuk mengikuti Parlemen Agama-agama Sedunia
hanya dengan uang 1 dollar.
(Wejangan Guruji Anand Krishna pada hari
Rabu, 18 Juni 2008 di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27
Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar, pukul: 19.00-21.00
Wita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar