Kamis, 02 Mei 2024

Soundarya Lahari atau Gelombang Keindahan

 

Sumber: Internet)

Bunda Semesta Alam, Shridevi Lalita Mahatripura Sundari

 

 

Mahatripura sundareem muhur namaskurmahe

“Dalam bhakti yang tiada henti kami menyembah-Mu, Wahai Bunda Semesta Alam, Devi Tripura Sundari yang terindah dan tercantik di ketiga alam.”

“Kami menyadari bahwa tulisan ini ada kesemuanya itu karena kehendak dan limpahan rahmat-Mu yang tak terbatas, bukalah pikiran dan hati kami sehingga pesan yang disampaikan menjadi selesai dan tuntas seperti yang Engkau kehendaki.”

 

Mengenal Soundarya Lahari,

Sebagaimana disampaikan oleh Swami Sivananda…

Soundarya Lahari adalah shastra utama yang menjelaskan tentang bagaimana kita menyembah Parabrahman atau Kesadaran Absolut dalam wujudnya sebagai Upasana Shakti atau Sri Vidya. Kidung mulia ini merefleksikan ketinggian imajinasi, kelembutan kasih dari pengabdian yang tiada henti, dan sentuhan puitis yang unik hasil perenungan mendalam dari Adi Guru Sankaracharya.

Soundarya Lahari adalah kidung ilahi penuh pujian kepada Devi Tripura Sundari atau dikenal juga sebagai Devi Lalita, wujud Shridevi yang paling indah. Sloka atau ayat-ayat dalam kidung ini terkait dengan berbagai mantra dan yantra yang melaluinya Devi disembah untuk memperoleh bermacam-macam siddhi atau kekuatan. Devi dalam wujudnya sebagai Sri Vidya disembah dalam dua cara: intrinsik atau bagian dalam, ini bagi para pelaku-spiritual yang sudah sangat berkembang, dan ekstrinsik atau bagian luar, ini bagi para pelaku-spiritual yang baru mulai berkembang.

Bentuk penyembahan bagian dalam bukanlah mengikuti suatu ritual atau metode tertentu, tapi wujud Parabrahman Shiva bersama Shakti disembah dalam berbagai sentra-sentra energi atau chakra yang ada dalam diri manusia. Mereka percaya bahwa kesatuan antara Shiva dan Shakti akan dapat menbangunkan kundalini mereka dan bergerak naik mengalir lewat berbagai sentra menuju sahasrara dengan memuja dan japa mantra atau pengulangan mantra. Bersatunya jivatman atau Jiwa Individu dan paramatman atau Jiwa Agung.

Bentuk penyembahan bagian luar adalah penyembahan kepada Sri Chakra. Diagram Sri Chakra dibuat diatas lembaran emas atau lembaran logam tertentu. Kemudian Sri Chakra disembah dengan persembahan mudra, asana, wewangian dan persembahan lainnya. Sri Chakra adalah puncak dari semua yoga sadhana atau laku-spiritual pribadi. Seseorang tidak perlu melakukan latihan yoga apa pun karena telah memperoleh kesempurnaan dalam Sri Chakra. Dengan menyembah Devi seseorang juga dapat memperoleh kesehatan, kekayaan, sukses dalam setiap pekerjaan, mengatasi setiap rintangan dan sebagainya.

Bagian Soundarya Lahari…

Soundarya Lahari memiliki total 100 sloka atau ayat, 41 sloka pertama bersama-sama disebut Ananda Lahari  atau Gelombang Kebahagiaan. Mereka berurusan dengan cara pemujaan Shrividya yang mencakup konstruksi diagram Srichakra, Yoga Kundalini dan mantra, termasuk mantra lima belas suku kata yang kuat dari Shri Lalita Mahatripura Sundari yang disebut mantra panchadshakshari dan,

59 shloka berikutnya yaitu Shloka 42-100 membentuk bagian kedua yang disebut Soundarya Lahari. Bagian ini menggambarkan keindahan Shridevi dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan detail yang lebih halus, menghabiskan hampir semua ornamen sastra (alankaras) dalam Bahasa Sansekerta! Seluruh kidung agung yang terdiri dari 100 sloka disebut sebagai Soundarya Lahari, Gelombang Keindahan.

Legenda Populer di Soundarya Lahari…

Salah satu cerita paling populer adalah seperti ini. Suatu ketika Adi Sankaracharya mengunjungi Kailasa, tempat tinggal Dewa Siwa. Dia melihat stotra Soundarya Lahari tertulis di dinding. Dia mulai membaca. Dewa Ganesha mengamatinya dan pada saat yang sama mulai menggosok shloka dari bawah!

Pada akhirnya, Adi Sankaracharya hanya bisa membaca dan menghafal 41 shloka. Dia pergi dan mengeluh kepada Dewa Siwa. Tuhan bersabda bahwa Soundarya Lahari adalah salah satu kidung rahasia dan paling kuat. Jadi, tidak bisa dibagikan secara keseluruhan di dunia manusia. Dia menyarankan Adi Sankaracharya untuk menyusun sisa 59 shloka menjadi 100 shloka.

Legenda versi lain mengatakan bahwa Shiva sendiri memberikan naskah Soundarya Lahari kepada Adi Sankaracharya saat berkunjung ke tempat tinggal Tuhan, yaitu Kailasa. Saat Adi Sankaracharya keluar, penjaga Nandi merampas sebagian naskah yang berisi shloka 42-100 dari Adi Sankaracharya.

Ketika Adi Sankaracharya melaporkan kejadian ini kepada Shiva, dia tersenyum dan berkata bahwa kidung tersebut sangat kuat. Jadi tidak bisa diberikan secara keseluruhan. Tuhan meminta Adi Sankaracharya untuk menyusun sisa sloka dari kidung tersebut.

Ada dua hal yang umum dan pasti dari pembahasan di atas. Soundarya Lahari adalah kidung ilahi yang sangat kuat dan penuh rahasia. Adi Guru Sankaracharya adalah Sang Penerima Wahyu dan sebagian penulis Soundarya Lahari.

Sesungguhnya semua terjadi karena berkah Sang Devi…

Soundarya Lahari adalah kidung mistis. Jadi, kami percaya bahwa kami dapat menulis himne ini hanya atas keinginan dan perintah Sri Devi. Penjelasan ini merupakan upaya untuk membantu pemahaman intelektual kita untuk melepaskan pesona sastra asli dan imajinasi Adi Sankaracharya. Bahkan makna ini hanya dapat diakses sepenuhnya oleh pemuja sejati Sri Devi. Jadi, jangan mengeluh jika Anda tidak mengerti. Berdoalah kepada Sri Devi, Dia akan membuatmu mengerti!

Melalui pemaparan kidung ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mengekspresikan pengabdian kepada Sri Devi. Dia sendiri adalah Vak-ucapan, Ialah kekuatan dibalik kata-kata, sumber kehidupan yang bersatu dengan makna. Jadi, setiap kata yang ditulis merupakan inspirasi dan rahmat-Nya sendiri.

Bagi para pembaca, ini adalah kesempatan yang baik untuk mencicipi nektar sloka ini dengan penuh pengabdian, yang mengagumi keagungan dan kemuliaan kekuatan Sri Devi yang tak tertandingi dan keindahan surgawi yang tiada-taranya. Persiapkan dirimu untuk menikmati!

 

Berkah Shakti Om.

Kamis Wage, 02 Mei 2024.