Rabu, 18 Desember 2019

112 Teknik Meditasi - TEKNIK KELIMA




5. PEMUSATAN PERHATIAN DI ANTARA KEDUA ALIS, BIARKAN KESADARAN DI HADAPAN PIKIRAN. BIARKAN WUJUD (TUBUH) TERISI DENGAN SARI PATI NAPAS HINGGA KE UJUNG KEPALA DAN DISANA BAGAI DISIRAMI CAHAYA.

(ATTENTION BETWEEN EYEBROWS, LET MIND BE BEFORE THOUGHT. LET FORM FILL WITH BREATH ESSENCE TO THE TOP OF THE HEAD AND THERE SHOWER AS LIGHT).

            Teknik inilah yang diberikan kepada Pythagoras di mesir. Pythagoras membawa tekhnik ini ke Yunani. Dan ia menjadi sumber teknik di barat, ia menjadi sumber semua mistikus di barat. Ia adalah bapak dari semua mistikus di barat.

            Teknik ini adalah satu metode yang sangat mendalam. Cobalah untuk mengerti ini: PUSATKAN PERHATIAN DI ANTARA KEDUA ALIS. Ilmu psikologi modern, penelitian ilmiah, mengatakan di antara kedua alis ada sebuah kelenjar yang mana adalah bagian paling misterius dari tubuh kita. Kelenjar ini disebut kelenjar pineal, bagi orang Tibet disebut mata ketiga -SHIVANETRA (MATA KETIGA SHIVA), mata shiva, mata tantra. Di antara kedua mata ada mata ketiga, tapi belum berfungsi. Mata ketiga itu ada disitu, dan dapat berfungsi setiap saat, tapi secara alamiah tidak berfungsi. Engkau harus melakukan sesuatu agar mata ketiga ini berfungsi. Mata ketiga ini tidak buta, hanya tertutup. Tekhnik ini adalah teknik untuk membuka mata ketiga.

            PUSATKAN PERHATIAN DI ANTARA KEDUA ALIS. Tutup matamu lalu fokuskan kedua matamu tepat di tengah-tengah di antara kedua alis. Fokus tepat di tengah-tengah, dengan mata tertutup, seolah-olah engkau melihat dengan kedua mata. Berikan perhatian penuh pada titik ini.

            Ini adalah metode paling sederhana untuk menjadi penuh perhatian. Engkau tidak dapat menjadi penuh perhatian dengan mudah dengan bagian tubuh yang lain. Kelenjar ini menyerap perhatian seperti segala sesuatu. Jika engkau memperhatikan titik itu, kedua matamu akan terhipnotis oleh mata ketiga. Matamu akan menjadi terpaku tidak bergerak, jika engkau mencoba penuh perhatian dengan bagian tubuh yang lain itu akan lebih sulit. Mata ketiga ini menyerap pemusatan perhatian, memaksa pemusatan perhatian. Titik tersebut adalah magnet bagi pemusatan perhatian. Sehingga semua metode dari seluruh dunia menggunakannya. Ini adalah cara termudah untuk melatih pemusatan perhatian karena bukan hanya engkau saja yang berusaha tetapi kelenjar tersebut membantumu, kelenjar itu seperti magnet. Perhatian kesadaranmu dibawa ke titik itu dengan paksa. Lalu menyerapnya.

            Ada dikatakan dalam naskah-naskah kuno tantra bahwa makanan bagi mata ketiga adalah pemusatan perhatian. Mata ketiga ini lapar, telah lapar dalam banyak kehidupanmu yang terdahulu. Jika engkau memusatkan perhatian di mata ketiga itu, ia akan menjadi hidup. Mata ketiga itu menjadi hidup. Karena makanan telah diberikan kepadanya. Begitu engkau mengetahui bahwa pemusatan perhatian adalah makanan bagi mata ketiga, begitu engkau telah merasakan bagaimana perhatianmu ditarik dan terpusat di titik tersebut, ditarik oleh kelenjar itu, pemusatan perhatian bukan lagi hal yang sulit bagimu.

            Engkau hanya perlu mengetahui titik yang tepat. Oleh karenanya tutup saja matamu, biarkan kedua matamu bergerak menuju ke tengah dan rasakan titik pusat itu. Ketika engkau mulai berada di dekat titik itu, seketika itu matamu akan terpaku dan tidak bergerak. Ketika matamu tidak dapat lagi digerakkan, engkau menyadari bahwa engkau sudah ada pada titik yang tepat.

            PEMUSATAN PERHATIAN DI ANTARA KEDUA ALIS, BIARKAN KESADARAN DI HADAPAN PIKIRAN. Jika ada pemusatan perhatian, untuk pertama kalinya engkau mengalami fenomena yang aneh. Untuk pertama kalinya engkau akan melihat pikiran berjalan di hadapanmu, dan engkau menjadi penyaksi. Ini seperti layar film, berbagai pikiran lalu lalang di depanmu dan engkau penontonnya. Begitu perhatian dan kesadaranmu terpusat di mata ketiga, seketika itu engkau menjadi penonton/penyaksi bagi pikiran-pikiranmu.

            Biasanya engkau bukanlah sebagai penonton/penyaksi, engkau teridentifikasi oleh pikiran. Setiap pikiran yang muncul engkau menjadi teridentifikasi. Engkau tidak memiliki sekat dan jarak dari pikiranmu.

            Tetapi terfokus di mata ketigamu, tiba-tiba engkau menjadi penyaksi, penonton. Melalui mata ketiga engkau menjadi penyaksi bagi pikiranmu. Melalui mata ketiga engkau dapat melihat pikiran berjalan seperti awan di langit atau seperti orang yang berjalan di jalanan.

            Teknik ke lima ini adalah tekhnik untuk menemukan sang penyaksi di dalam dirimu. PUSATKAN PERHATIAN DI ANTARA KEDUA ALIS, BIARKAN PIKIRAN DI HADAPAN KESADARAN. Sekarang lihat pikiran-pikiranmu, sekarang hadapi pikiran-pikiranmu itu. BIARKAN WUJUD TERISI OLEH SARI PATI NAPAS HINGGA KE UJUNG KEPALA DAN DISANA BAGAI DISIRAMI CAHAYA. Ketika perhatian terpusat di mata ketiga, di antara kedua alis, dua hal yang terjadi. Pertama, engkau menjadi penyaksi atas pikiranmu.

            Hal ini dapat terjadi melalui dua cara. Engkau menjadi penyaksi dan engkau tetap terpusat di mata ketiga. Berusaha lah untuk menjadi penyaksi. Apa pun yang terjadi, berusahalah menjadi penyaksi atau penonton. Jika engkau sakit, jika tubuhmu merasa gatal dan sakit, jika engkau memiliki kesedihan dan penderitaan, apa pun itu, jadilah penyaksi, disaksikan saja. Apa pun yang terjadi, jangan mengidentifikasikan dirimu dengan hal itu. Jadilah penyaksi, pengamat yang mengamati. Lalu jika proses mengamati ini telah terjadi, engkau akan terpusat di mata ketiga.

            Hal sebaliknya juga dapat terjadi. Jika engkau terfokus pada mata ketiga, engkau akan menjadi penyaksi. Kedua hal ini adalah hal yang sama. Jadi hal pertama adalah: Dengan terpusat pada mata ketiga diri yang menyaksikan akan muncul. Dengan begitu engkau dapat menghadapi pikiranmu. Ini adalah hal yang pertama. Dan yang kedua adalah engkau dapat merasakan hal yang sangat halus dan indah dari bernapas. Engkau akan dapat merasakan wujud pernapasan, sari pati dari proses bernapas.

            Pertama-tama cobalah untuk mengerti apa yang disebut "wujud" oleh "sari pati napas". Tantra mengatakan bahwa udara hanyalah wadah, bukan hal yang sebenarnya. Yang engkau napaskan sebenarnya adalah prana - energi hidup. Udara hanyalah medianya saja, isinya adalah prana. Engkau bernapaskan prana, bukan hanya udara.

            Ini sangat halus. Bukan hal material. Udara adalah materi sebagai wadahnya, tetapi isinya bukan materi, tetapi sesuatu yang sangat halus yang bukan materi yang bergerak melalui udara ini.

            Dengan fokus di mata ketiga, dengan segera engkau dapat mengamati sari pati napas, bukan napas, tetapi sari pati napas, yaitu prana. Dan jika engkau dapat mengamati sari pati napas, prana, engkau berada di titik darimana lompatan, sesuatu yang di luar batas terjadi.

            Sutra/ayat ini mengatakan, BIARKAN WUJUD TERISI PENUH OLEH SARI PATI NAPAS HINGGA KE UJUNG KEPALA... Dan ketika engkau merasakan sari pati napas, prana, bayangkan saja kepalamu terisi oleh prana, bayangkan saja. Tidak perlu usaha. Aku akan menjelaskan kepadamu bagaimana sesungguhnya imajinasi berkerja. Ketika engkau terfokus di mata ketiga, bayangkan, dan itu akan terjadi segera setelah engkau membayangkannya.

            Jika perhatianmu terpusat di mata ketiga, imajinasi saja sudah cukup untuk menciptakan fenomena baru.

            Sutra mengatakan ketika engkau terpusat di antara kedua alis dan engkau dapat merasakan sari pati napas, BIARKAN WUJUD TERISI PENUH. Sekarang bayangkan sari pati napas ini mengisi kepalamu, khususnya bagian atasnya, Cakra SAHASRAR (Pusat psikis tertinggi). Dan ketika engkau membayangkannya, seketika itu terisi penuh. Sari pati napas ini, prana, akan menyiramimu dari atas kepalamu bagai cahaya. Dan prana ini akan mulai menyiramimu, dan di bawah siraman cahaya itu engkau akan disegarkan kembali, terlahirkan kembali. Itulah yang disebut dengan kelahiran spiritual (inner rebirth).

            Jadi ada dua hal: pertama, terpusat di mata ketiga imajinasimu menjadi tajam dan sangat kuat. Itu kenapa sangat ditekankan pentingnya kemurnian diberikan. Sebelum melatih teknik ini jadilah murni. Kemurnian bukanlah konsep moral di dalam tantra, tapi kemurnian memberi dampak yang berbeda. Karena jika engkau terfokus di mata ketiga dan pikiranmu/niatmu tidak murni, imajinasimu menjadi berbahaya: berbahaya bagi dirimu sendiri dan orang lain. Itu kenapa sangat banyak ditekankan untuk menjadi murni terlebih dahulu.
            Karena perjalanan ini adalah perjalanan menuju tempat yang berbahaya, maka persiapan diperlukan, yaitumenjadi murni.  Karena begitu ada kekuatan/kesaktian disitu ada bahaya, dan jika pikiranmu tidak murni, begitu engkau memperoleh kekuatan segera pikiran yang tidak murni itu mengambil alih dan mengendalikanmu.

            Teknik ke lima ini adalah dasar dari semua ilmu hipnotis.

       Di mata ketiga, imajinasi/khayalan dan kenyataan bukanlah dua hal yang berbeda. Imajinasi adalah sebuah fakta. Bayangkan maka terjadi. Tidak ada jarak antara mimpi dan kenyataan. Mimpikan maka akan menjadi nyata. Oleh karenanya kenapa Shankara (Adi Sankaracharya) mengatakan bahwa seluruh alam semesta ini adalah mimpi dari sang Illahi. Ini karena sang Illahi terpusat di mata ketiga, selalu, selamanya, sehingga apa pun yang dimimpikan sang Illahi menjadi nyata. Jika engkau juga terpusat di mata ketiga, apa pun yang engkau impikan menjadi nyata.

            Bagi mereka yang sudah terpusat di mata ketiga mimpi akan menjadi nyata dan seluruh Alam semesta yang (terlihat) nyata ini akan menjadi mimpi, karena ketika engkau mengetahui mimpi dapat menjadi nyata engkau mengetahui tidak ada perbedaan yang mendasar antara mimpi dan kenyataan. Jadi ketika Shankara mengatakan bahwa seluruh Alam semesta ini adalah MAYA (illusi, khayalan, palsu, tidak nyata, fatamorgana), mimpi sang illahi, ia tidak mengatakan sebuah dalil teori, bukan sebuah pernyataan filosofis. Yang Shankara katakan adalah sebuah pengalaman spiritual langsung (inner experience) dari seseorang yang telah terpusat di mata ketiga.

            Ketika engkau terpusat di mata ketiga, bayangkan saja esensi prana menyiramimu dari ujung kepala, seperti seolah-olah engkau duduk di bawah pohon lalu engkau disirami dengan bunga-bunga, atau engkau berada di sebuah tanah lapang lalu ada awan yang menyiramimu dengan hujan, atau engkau sedang duduk di pagi hari dan matahari terbit dan sinar mentari pagi menyinarimu. Bayangkan, dan sesegera itu engkau disirami, bermandikan cahaya yang mengalir dari ujung kepalamu. Cahaya yang menyiramimu ini menciptakanmu kembali, memberikanmu sebuah kelahiran baru. Engkau terlahir kembali (sebagai makhluk spiritual).

Rahayu,
Berkah Dalem Gusti.



           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar