Kamis, 19 Desember 2019

112 Teknik Meditasi - TEKNIK KEENAM

Hasil gambar untuk meditasi dinamis

6. KETIKA BERADA DALAM AKTIVITAS DUNIAWI, JAGA PERHATIAN DI ANTARA KEDUA NAPAS, DAN TERUS BERLATIH, DALAM BEBERAPA HARI AKAN LAHIR SEBAGAI YANG BARU.

           
            KETIKA BERADA DALAM AKTIVITAS DUNIAWI, JAGA PERHATIAN DI ANTARA KEDUA NAPAS ... Lupakan napas - jagalah perhatian di antaranya. Satu napas telah datang/masuk: sebelum ia kembali, sebelum ia dihembuskan keluar, ada celah, sela waktu. Satu napas sudah keluar; sebelum ia diambil/masuk lagi, ada sela waktu/celah. DALAM KEGIATAN DUNIAWI JAGA PERHATIAN DI ANTARA KEDUA NAPAS, DAN TERUS BERLATIH, DALAM BEBERAPA HARI, AKAN LAHIR SEBAGAI YANG BARU. Tapi ini harus dilakukan terus menerus. Teknik keenam ini harus dilakukan terus menerus. Itulah mengapa hal ini disebutkan: KETIKA BERADA DALAM AKTIVITAS DUNIAWI ... Apapun yang engkau lakukan, jagalah perhatianmu dalam celah di antara dua napas. Tapi itu harus dilatih selama dalam beraktivitas.

            Kita telah membahas satu teknik yang mirip. Sekarang hanya ada perbedaan ini, bahwa ini harus dilatih selama dalam kegiatan duniawi. Tidak melatihnya dalam isolasi/pengasingan/kesendirian. Ini harus dilakukan saat engkau sedang melakukan sesuatu yang lain. Engkau sedang makan - teruslah makan dan menjadi penuh perhatian akan celah itu. Engkau sedang berjalan - teruslah berjalan dan menjadi penuh perhatian akan celah itu. Engkau akan tidur - berbaring, biarkan tidur datang, tapi engkau terus menjadi penuh perhatian akan celah itu. Mengapa dalam kegiatan? Karena kegiatan mengalihkan perhatian pikiran, kegiatan memanggil perhatianmu lagi dan lagi. Jangan terganggu/terbagi perhatianmu, tetaplah pada celah itu. Dan jangan menghentikan kegiatan, biarkan kegiatan itu berlanjut. Engkau akan memiliki dua lapisan keberadaan - melakukan dan menjadi.

            Kita memiliki dua lapisan keberadaan: dunia perbuatan dan dunia jiwa/keberadaan (being); garis lingkaran dan pusatnya. Teruslah bekerja di garis lingkaran, di sekelilingnya; jangan menghentikannya. Tapi teruslah bekerja dengan penuh perhatian di pusatnya juga. Apa yang akan terjadi? Aktivitasmu akan menjadi sebuah sandiwara, seperti jika engkau sedang memainkan satu peran.

            Jika metode ini dilatih, seluruh hidupmu akan menjadi drama yang panjang. Engkau akan menjadi seorang aktor yang memainkan peran, tetapi terus-menerus berpusat di celah itu. Jika engkau lupa akan celah itu maka engkau tidak memainkan perannya, engkau telah menjadi peran itu. Lalu itu bukan lagi sebuah drama; engkau telah salah mengartikannya sebagai kehidupan. Itulah yang telah kita lakukan. Semua orang berpikir ia sedang menjalani hidup. Itu bukan hidup, itu hanyalah sebuah peran - bagian yang telah diberikan kepadamu oleh masyarakat, oleh keadaan, oleh budaya, oleh tradisi, negara, situasi. Engkau telah diberi sebuah peran dan engkau sedang memainkannya; engkau telah menjadi teridentifikasi dengannya. Untuk memecahkan identifikasi itu maka ada teknik ini.

            Teknik ini, teknik keenam, hanya untuk membuat dirimu sendiri sebuah psikodrama - hanya sebuah sandiwara. Engkau memusatkan perhatian pada celah di antara dua napas dan kehidupan berlanjut, di pinggiran/lingkaran luar. Jika perhatianmu ada di pusat, maka perhatianmu tidak benar-benar ada di pinggiran/lingkaran luar - itu hanya "perhatiansampingan"; itu hanya terjadi di suatu tempat di dekat perhatianmu. Engkau bisa merasakannya, engkau bisa mengetahuinya, tetapi itu tidak penting. Seolah-olah itu tidak terjadi padamu. Aku akan mengulangi ini: jika engkau berlatih teknik keenam ini, seluruh hidupmu akan menjadi seolah-olah tidak terjadi padamu, seolah-olah itu terjadi pada orang lain.


Rahayu,
Berkah Dalem Gusti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar