Senin, 16 Desember 2019

112 Teknik Meditasi - TEKNIK PERTAMA



Sembilan tekhnik pertama adalah mengenai pernafasan.

Kita bernafas terus-menerus sejak dilahirkan sampai pada saat kematian. Segala sesuatu berubah diantara dua titik ini, kelahiran dan kematian. Segala sesuatunya berubah, tidak ada yang tetap sama, hanya pernapasan yang tetap di antara kelahiran dan kematian.

Bernafas adalah aliran yang terus-menerus, tidak ada jeda yang mungkin. Ketika engkau tertidur lelap, nafas tetap berlanjut. Engkau tidak sadarkan diri, dan nafas tetap berlanjut, engkau dalam keadaan koma, dan nafas tetap berlanjut. Engkau tidak diperlukan untuk bernafas, bernafas adalah sesuatu yang terus terjadi tanpa memerlukanmu/usahamu.

Nafas adalah factor yang tetap ada dalam personalitasmu, ini adalah hal pertama. Nafas adalah hal yang paling utama dan mendasar dalam kehidupan, ini adalah hal kedua. Engkau tidak dapat tetap hidup tanpa nafas. Sehingga nafas dan hidup menjadi hal yang sama. Bernafas adalah mekanisme hidup. Dan hidup berhubungan erat dengan nafas. Oleh karenanya di India kita menyebutnya PRANA. Kita telah memberinya satu nama untuk keduanya – PRANA artinya vitalitas (energy/tenaga), kehidupan. Hidupmu adalah nafasmu.

Yang ke tiga, nafasmu adalah jembatan antara engkau dan tubuhmu. Terus menerus nafas menjembatani engkau dengan tubuhmu, menghubungkanmu, mengikatkanmu dengan tubuhmu. Tidak saja nafas itu menghubungkanmu dengan badanmu, nafas juga menjembatimu dengan semesta. Tubuh adalah alam semesta yang datang padamu, alam semesta yang lebih dekat denganmu.

Tubuhmu adalah bagian dari alam semesta. Segala sesuatu yang ada di tubuhmu adalah bagian dari semesta, setiap partikelnya, setiap selnya. Ini adalah pendekatan terdekat menuju adalah semesta. Nafas adalah jembatannya. Jika jembatannya putus, engkau tidak lagi berada di badan. Jika jembatannya putus, engkau tidak lagi di alam semesta, engkau bergerak menuju ke dimensi yang lain yang tidak diketahui, engkau tidak dapat lagi ditemukan di dalam ruang dan waktu. Oleh karenanya, hal yang ke tiga adalah, nafas adalah juga jembatan antara engkau dengan ruang dan waktu.

Oleh karenanya nafas menjadi hal yang sangat signifikan, yang paling signifikan. Sehingga Sembilan tekhnik pertama berkaitan dengan nafas. Jika engkau dapat melakukan sesuatu dengan nafas, engkau akan dapat kembali berada di momen saat ini. Jika engkau dapat melakukan sesuatu dengan nafas, engkau akan menemukan sumber hidup. Jika engkau dapat melakukan sesuatu dengan nafas, engkau dapat melampaui ruang dan waktu. Jika engkau dapat melakukan sesuatu dengan nafas, engkau akan berada di dunia dan juga berada melampaui dunia ini.

Nafas punya dua titik. Yang satu adalah dimana titik itu menyentuh tubuh dan alam semesta, dan titik yang lainnya adalah dimana ia menyentuhmu dan itu yang melampaui alam semesta. Kita hanya mengetahui satu bagian dari nafas. Yaitu ketika nafas bergerak menuju semesta, menuju tubuh, kita mengetahui ini. Tetapi nafas selalu bergerak dari tubuh ke yang “bukan tubuh”, dari “yang “bukan tubuh” menuju tubuh. Kita tidak mengetahui titik yang lainnya. Jika engkau menyadari satu titiknya, bagian yang lain dari jembatan nafas itu, ujung yang lainnya itu, sesegera itu engkau akan ditransformasikan, terpindahkan ke sebuah dimensi yang berbeda

Ada beberapa titik, tapi kita tidak sadar akan itu. Kita telah bernafas dan akan terus bernafas, -kita lahir bernafas sampai mati, tetapi kita tidak sadar akan beberapa titik-titik itu. Ada beberapa titik di dalam bernafas yang belum engkau amati, dan titik-titik itu adalah pintu, pintu terdekat dari mana engkau bisa pergi ke dunia yang berbeda, ke diri (being) yang berbeda, ke kesadaran yang berbeda. Tetapi titik titik itu sangat halus.

Bernafas adalah hal yang paling dekat denganmu, dan semakin dekat sesuatu itu, semakin sulit ia untuk di tangkap. Semakin dekat, semakin sulit; semakin jelas, semakin sulit. Nafas begitu dekat denganmu dan lagi tidak ada jarak antara engkau dengan nafasmu. Atau, disana ada jarak yang sangat kecil sehingga engkau membutuhkan pengamatan yang teliti yang cermat, hanya dengan begitu engkau menyadari beberapa titik tersebut. Titik-titik tersebut adalah landasan dari tekhnik-tekhnik ini.

SHIVA MENJAWAB:

1.      WAHAI YANG BERCAHAYA, PENGALAMAN INI DAPAT MUNCUL DI ANTARA DUA NAFAS. SETELAH NAFAS MASUK (TURUN) DAN SESAAT SEBELUM NAFAS KELUAR, DI SANA BERKAHNYA.
Ketika nafasmu masuk, amati. Untuk sesaat, atau seperseribu bagian saat, disana tidak ada nafas, nafas berhenti, sebelum nafas keluar. Saat nafas masuk, kemudian disana ada titik tertentu dan nafas berhenti. Lalu nafas keluar. Ketika nafas keluar, dan sekali lagi untuk sesaat, atau sepersekian saat/moment, nafas berhenti. Lalu nafas masuk.

Sebelum nafas berputar masuk atau berputar keluar,  dalam sesaat dimana engkau tidak bernafas. Disana, di momen itu, pengalaman itu, ketika engkau tidak bernafas engkau tidak ada di dunia ini. Pahami ini : ketika engkau tidak bernafas engkau mati. Engkau masih ada tapi mati. Tapi momen yang seperti ini sangat pendek durasinya dan tidak pernah engkau amati.

Bagi tantra, setiap nafas yang keluar adalah kematian dan setiap nafas yang masuk adalah kelahiran kembali. Jadi dalam setiap nafas engkau menemui ajalmu dan terlahir kembali. Jarak antara keduanya sangat pendek durasinya, tetapi dengan pengamatan yang tajam dan tulus dengan perhatian engkau dapat merasakan jarak itu. Jika engkau dapat merasakan jarak itu, Shiva mengatakan, disana berkahnya. Dan tidak ada lagi yang diperlukan. Engkau diberkati, engkau telah mengetahui, sesuatu telah terjadi.

Engkau tidak perlu mengatur nafasmu. Biarkan ia apa adanya. Jadi bagaimana melakukannya? Yang pertama, jadilah sadar akan nafas masuk. Perhatikanlah. Lupakan yang lain, lihat dan perhatikan saja nafas masuk, setiap gerakannya.

Ketika nafas menyentuh lubang hidungmu, rasakan disana. Biarkan nafasmu masuk. Bergerak dengan nafas dengan sadar sepenuhnya. Ketika engkau ke bawah, ke bawahlah, ke bawah bersama nafas, jangan melewatkan nafas. Jangan mendahului nafas dan jangan ketinggalan, bergeraklah bersamaan dengan nafas. Ingatlah ini: Jangan mendahului, jangan mengikutinya seperti bayangan, jadilah bersamaan dengan nafas.

Nafas dan kesadaran harus menjadi satu. Nafas masuk, engkau masuk. Hanya dengan begitu ini menjadi mungkin untuk menangkap titik diantara dua nafas. Ini tidaklah mudah. Bergeraklah masuk bersama nafas, lalu bergeraklah keluar bersama nafas: masuk-keluar, masuk-keluar.

Buddha telah mencoba khususnya tekhnik ini, jadi tekhnik ini sudah menjadi tekhnik Buddhist. Dalam terminology tekhnik ini disebut dengan Anapanasati Yoga. Dan pencerahan Buddha berdasarkan tekhnik ini, hanya ini.

Tekhnik yang pertama ini adalah sebuah tekhnik buddhis. Tekhnik ini telah diketahui sebagai tekhnik Buddhist karena sang Buddha mencapai pencerahan melalui tekhnik ini.

Buddha mengatakan, “Sadarlah akan nafasmu saat nafasmu masuk, dan nafasmu keluar, masuk, dan keluar.” Budda tidak pernah mengatakan mengenai titik atau jarak/jeda pada nafas, karena tidak perlu. Buddha perfikir dan merasa jika engkau meperhatikan jarak/jeda itu, jarak di antara dua nafas, perhatian itu bisa mengganggu kesadaranmu. Oleh karenanya sang Buddha hanya mengatakan: “sadarlah. Ketika nafas masuk, masuklah bersama nafas, dan ketika nafas keluar, ikutlah keluar bersama nafas. Lakukanlah hal sederhana ini: masuklah, keluarlah, bersama nafas.” Ia tidak mengatakan hal apa pun yang lain berkaitan dengan tekhnik ini.

Alasannya adalah Buddha berbicara pada orang biasa, dan bahkann jika diberitau mengenai jeda/intervallnya akan memjadi keinginan untuk memdapatkan jedanya. Keinginan untuk mendapatkan jeda itu akan menjadi hambatan bagi kesadaran, karena jika engkau menginginkan mendapatkan jeda/interval itu engkau akan menjaauh dari yang sebenarnya. Nafas akan masuk, tetapi engkau akan menjauh dari nafas karena berusaha menginginkan interval itu yang mana interval itu berada di depan. Buddha tidak pernah mengatakan itu, oleh karenanya tekhnik sang Buddha baru setengah.

Tetapi setengahnya yang lain akan mengikuti secara otomasis. Jika engkau mempraktekkan kesadaran akan nafas, awas terhadap nafas, tiba-tiba, suatu hari, tanpa engkau sadari, engkau akan sampai di interval nafas itu. Karena dengan kesadaranmu menjadi mapan, mendalam dan kuat, kesadaranmu menjadi terbingkai, seluruh semesta menjadi terbingkai, hanya nafasmu yang keluar masuk, seluruh arena hanya untuk kesadaramu, tiba-tiba engkau akan menyadari dan merasakan jeda yang dimana tidak ada nafas.

Ketika engkau bergerak bersama nafas dengan teliti dan telaten, ketika tidak ada nafas, bagaima mungkin engkau tidak sadar? Engkau akan sadar bahwa tidak ada nafas, dan disaat itu engkau akan menyadari bahwasanya nafas tidak bergerak masuk tidak juga bergerak keluar. Nafas berhenti sepenuhnya. Dan dipemberhentian itu, disanalah BERKAHNYA.

Satu tekhnik ini cukup untuk berjuta-juta orang. Seluruh Asia telah mencoba dan hidup dengan tekhnik ini selama berabad-abad. Tibet, Cina, Jepang, Burma, Thailand, Sri Lanka, semua Asia kecuali India telah mencoba tekhnik ini. Hanya dengan satu tekhnik ini ribuan dan ribuan orang telah mencapai pencerahan. Dan ini hanya tekhnik pertama.

Tapi sayangnya karena tekhnik ini terasosiasi dengan nama sang Buddha, orang-orang hindu telah mencoba menghindarinya. Karena tekhnik ini semakin dikenal sebagai tekhniknya umat Buddha, orang Hindu benar-benar melupakan ini. Dan bukan hanya itu, mereka juga menghindari tekhnik ini dengan alasan lain. Karena tekhnik ini adalah tekhnik pertama yang disampaikan oleh Shiva, banyak orang Buddhist telah mengklaim bahwa buku ini VIGYANA BHAIRAVA TANTRA, adalah sebuah buku umat Buddha, bukan buku orang Hindu.

Tekhnik ini bukan tekhnik Hindu atau pun Buddhist, tehknik hanyalah sekedar tekhnik. Sang Buddha menggunakannya, tapi tekhnik ini sudah ada dari sebelum-sebelumnya. Buddha menjadi Buddha, seorang yang tercerahkan, karena tekhnik ini. Tekhnik ini ada lebih dulu dari sang Buddha, tekhnik ini sudah ada. Cobalah ini. Ini adalah salah satu tekhnik yang paling mudah, paling gampang, lebih sederhana dibandingkan dengan tekhnik-tekhnik yang lain. Aku tidak mengatakan ini sederhana untukmu. Tekhnik-tekhnik lain akan lebih susah. Itu kenapa tekhnik ini disampaikan sebagai tekhnik pertama.


Rahayu,
Berkah Dalem Gusti.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar