Selasa, 17 Desember 2019

112 Teknik Meditasi - TEKNIK KEEMPAT


Bodhidharma - Master Zen


4. ATAU, KETIKA NAFAS SEMUANYA KELUAR DAN BERHENTI DENGAN SENDIRINYA, ATAU SAAT TARIKAN NAFAS MASUK DAN BERHENTI DENGAN SENDIRINYA, DI KEADAAN BERHENTI YANG UNIVERSAL INI (UNIVERSAL PAUSE), SATU DIRI KECIL LENYAP. TEKHNIK INI SUSAH HANYA BAGI MEREKA YANG TIDAK MURNI.

            Tapi ini menjadi sulit karena, Ia mengatakan, TEKHNIK INI SUSAH HANYA BAGI MEREKA YANG TIDAK MURNI. Tetapi siapakah yang murni? Ini sulit bagimu, engkau tidak dapat mempraktekkannya. Tapi terkadang engkau dapat merasakannya secara tibatiba. Engkau sedang menyetir mobil dan engkau merasa aka nada sebuah kecelakaan. Nafas berhenti. Jika nafas sedang keluar, ia akan tetap di luar. Jika nafas lagi di dalam, ia akan tetap di dalam. Di keadaan yang gawat darurat seperti itu engkau tidak dapat bernafas, engkau tidak dapat melakukannya. Segala sesuatu berhenti.

            ATAU SAAT TARIKAN NAFAS MASUK DAN BERHENTI DENGAN SENDIRINYA, DI KEADAAN BERHENTI YANG UNIVERSAL INI (UNIVERSAL PAUSE), SATU DIRI KECIL LENYAP. Dirimu yang kecil hanyalah kegiatan sehari-hari. Di dalam keadaan darurat engkau tidak bisa mengingatnya. Siapakah engkau, namamu, jumlah tabungan, derajatmu, semuanya, menguap begitu saja. Mobilmu sedang meluncur ke mobil yang lain, dan sesaat  lagi dan akan ada kematian disana. Dalam keadaan yang seperti ini aka nada suatu perhentian (pause). Bahkan bagi yang tidak murni akan ada berhenti (pause) disana. Tiba-tiba nafas berhenti. Jika engkau bisa sadar disaat itu, engkau mencapai tujuan.

            Biksu-biksu Zen telah sering mencoba tekhnik ini di Jepang. Itu kenapa metode mereka terlihat aneh, tidak masuk akal, nyeleneh. Mereka telah melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Seorang guru akan melemparkan seseorang keluar rumah. Tiba-tiba guru menampar muridnya tanpa ada basa-basi atau alasan apa pun, tanpa ada sebab apa pun. Itu begitu tiba-tiba, ini akan menciptakan keterberhentian itu (pause). Engkau tidak dapat memahaminya. Jika engkau tidak dapat memahami pikiran akan berhenti, dan ketika pikiran berhenti, nafas berhenti. Berlaku kebalikannya, jika nafas berhenti, pikiran berhenti. Jika pikiran berhenti, nafas berhenti. Jika engkau mengetahui tekhniknya, engkau dapat mencapai dirimu.

            Seluruh tekhnik Zen bersumber dari tekhnik ke empat yang diajarkan oleh Shiva. Tapi ini lah malangnya. Sekarang kita harus mengimpor Zen dari Jepang karena kita telah kehilangan tradisi ini. Kita tidak mengetahuinya. Shiva sangat hebat dan sagat pandai dalam tekhnik ini. Ketika Ia datang untuk menikahi Devi dan dan dalam prosesinya, seluruh kota merasakan keterberhentian sesaat (pause) ini, seluruh kota.

            Sesuatu yang tiba-tiba, tidak diharapan, hal yang tidak dapat dipercaya dapat menciptakan keberhentian sesaat (pause) bagi mereka yang tidak murni. Tetapi bagi yang murni tidak dibutuhkan hal semacam itu. Bagi yang murni keterberhentian itu selalu disana. Sering kali, bagi pikiran yang murni, nafas berhenti. Jika pikiranmu murni –murni artinya engkau tidak menginginkan apa pun, tidak mendambakan apa pun, tidak mencari apa pun –keheningan yang murni, kepolosan yang murni, engkau dapat duduk dan secara tiba-tiba nafasmu berhenti.

            Ingat ini: Gerakan pikiran membutuhkan gerakan nafas. Pikiran yang bergerak cepat membutuhkan gerakan yang cepat pada nafas. Itu kenapa ketika engkau marah, nafas akan bergerak cepat. Ketika sedang seks, nafas akan bergerak sangat cepat. Itu kenapa di Ayurveda – sebuah system pengobatan herbal di india –mengatakan; usiamu akanmenjadi pendek jika terlalu banyak sex yang dilakukan. Usiamu akan lebih pendek, menurut Ayurveda, karena Ayurveda mengukur usiamu berdasarkan nafas. Jika engkau bernafas terlalu cepat, usiamu akan diperpendek.

            Ketika pikiran murni tanpa keinginan, tidak mencari, tanpa motivasi; engkau tidak pergi kemana-mana, tetapi tetap ada disini dan saat ini seperti kolam yang polos dan tenang, tanpa riak sedikit pun, maka nafas berhenti sama sekali secara otomatis. Tidak diutuhkan usaha untuk menghentikannya. Dalam jalan ini, diri yang kecil lenyap dan engkau mencapai diri yang lebih tinggi, diri yang maha tinggi.

Rahayu,
Berkah Dalem Gusti.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar