Kamis, 19 Desember 2019

112 Teknik Meditasi - TEKNIK KETUJUH




7. DENGAN NAPAS YANG TIDAK BERWUJUD DI PUSAT DAHI, KETIKA NAPAS MENCAPAI HATI PADA SAAT TIDUR, MILIKI KENDALI ATAS MIMPI DAN ATAS KEMATIAN ITU SENDIRI.


            Semakin lama engkau sedang memasuki lapisan yang lebih dalam. DENGAN Napas YANG TIDAK BERWUJUD DI PUSAT DAHI ... Jika engkau mengenal mata ketiga maka engkau tahu napas yang tidak berwujud, prana yang tak terlihat di tengah dahi, dan kemudian engkau tahu siraman itu - energi, mandi cahaya. KETIKA Napas MENCAPAI HATI ... Ketika siraman itu akan mencapai hatimu ... PADA SAAT TIDUR, MEMILIKI KENDALI ATAS MIMPI DAN ATAS KEMATIAN ITU SENDIRI.

            Bagilah teknik ini ke dalam tiga bagian. Satu, engkau harus dapat merasakan prana dalam napas - bagian yang tidak berwujud dari itu, bagian yang tak terlihat dari itu, bagian bukan-materi itu. Itu terjadi jika engkau menjadi penuh perhatian di antara kedua alis; lalu itu terjadi dengan mudahnya. Jika engkau penuh perhatian dalam celah napas, lalu itu juga akan terjadi, tapi sedikit kurang mudah. Jika engkau menyadari pusat di pusarmu di mana napas datang dan menyentuh dan pergi keluar, itu juga akan terjadi, tetapi itu kurang mudah. Cara termudah untuk mengetahui bagian yang tak terlihat dari napas adalah menjadi terpusat di mata ketiga. Tapi di mana pun engkau terpusat, itu akan terjadi, engkau mulai merasakan prana yang mengalir masuk.

            Jika engkau dapat merasakan prana mengalir ke dalam dirimu, engkau bisa tahu kapan engkau akan mati. Enam bulan sebelum hari kematianmu, engkau mulai mengetahui, jika engkau bisa merasakan bagian yang tak terlihat dari napas. Mengapa begitu banyak orang kudus menyatakan hari kematian mereka? Itu mudah, karena jika engkau dapat melihat isi dari napas, prana mengalir ke dalam dirimu, saat proses itu membalik engkau bisa merasakannya. Sebelum engkau mati, enam bulan sebelum engkau mati, prosesnya membalik: prana mulai mengalir keluar darimu. Kemudian napas itu bukan membawanya ke dalam. Malahan, sebaliknya, napas membawanya keluar - napas yang sama.

            Engkau tidak bisa merasakan itu karena engkau tidak tahu bagian yang tak terlihat - engkau tahu hanya yang terlihat, engkau tahu hanya kendaraannya. Kendaraan itu akan sama. Sekarang napas membawa prana masuk, meninggalkannya disana; lalu kendaraan itu kembali kosong. Lalu, sekali lagi ia diisi dengan prana dan masuk ke dalam. Jadi napas masuk dan napas keluar itu tidak sama, ingat. Napas yang masuk dan napas yang keluar adalah sama seperti kendaraan, tapi napas masuk diisi dengan prana dan napas keluar itu kosong. Engkau telah mengambil prana masuk dan napas menjadi kosong. Yang sebaliknya terjadi ketika engkau mendekati kematian.

            Saat engkau jatuh tertidur teknik ini harus dilatih - karena hanya di sini, tidak pada waktu lainnya. Ketika engkau jatuh tertidur, hanya kemudian; itu adalah saat yang tepat untuk berlatih teknik ini. Engkau tertidur. Segera, segera, tidur menguasaimu. Dalam sejenak, kesadaranmu akan larut; engkau tidak akan menyadari. Sebelum saat itu tiba, jadilah sadar - sadar akan napas dan prana yang tak terlihat, dan rasakan itu datang ke jantung.

            Jika ini terjadi - bahwa engkau merasakan napas yang tak terlihat datang ke jantung dan tidur menguasaimu - engkau akan menjadi sadar dalam mimpi. Engkau akan tahu bahwa engkau sedang bermimpi.

            Jika engkau menyadarinya, maka ada dua lapisan: mimpi ada tapi engkau terjaga, engkau sadar. Untuk orang yang menjadi sadar dalam mimpi, sutra ini indah. Ia mengatakan, MILIKI KENDALI ATAS MIMPI DAN ATAS KEMATIAN ITU SENDIRI.

            Tapi jika engkau bergerak ke tidur dengan mengingat hati yang dipenuhi dengan prana, terus menerus disentuh oleh prana dengan setiap napas, engkau akan menjadi tuan dari mimpimu - dan ini adalah penguasaan yang langka. Kemudian engkau bisa bermimpi apapun mimpi yang engkau suka.

            Tetapi apa gunanya menjadi tuan dari mimpimu? Bukankah itu tidak berguna? Tidak, itu tidak sia-sia. Setelah engkau menjadi tuan dari mimpimu, engkau tidak akan pernah bermimpi - itu tidak masuk akal. Ketika engkau adalah tuan dari mimpimu, mimpi berhenti; tidak ada kebutuhan untuk itu. Dan ketika mimpi berhenti, tidurmu memiliki kualitas yang berbeda sama sekali, dan kualitasnya sama seperti kematian.

            Kematian adalah tidur yang nyenyak, tidur yang mendalam. Jika tidurmu bisa menjadi sedalam kematian, itu berarti tidak akan ada mimpi. Bermimpi menciptakan kedangkalan dalam tidur. Engkau bergerak di permukaan karena mimpi; karena tergantung pada mimpi, engkau bergerak di permukaan. Ketika tidak ada mimpi engkau hanya jatuh ke laut, kedalamannya tercapai.

            Begitu engkau bisa mengetahui tidur tanpa mimpi dan dapat menjadi sadar di dalamnya, maka tidak akan ada ketakutan akan kematian. Tak seorang pun pernah mati, tidak ada yang bisa mati – itu adalah ketidakmungkinan satu-satunya.

            Dengan teknik ini, pertama engkau akan menjadi tuan dari mimpimu - yaitu, bermimpi akan berhenti. Atau jika engkau ingin bermimpi engkau akan dapat bermimpi, tapi mimpi akan menjadi disengaja. Ini tidak akan tidak-sengaja, itu tidak akan dipaksakan padamu; engkau tidak akan menjadi korban. Maka kualitas tidurmu akan menjadi seperti kematian. Maka engkau akan tahu bahwa kematian adalah tidur.

            Itulah sebabnya sutra ini mengatakan: KENDALI ATAS MIMPI DAN ATAS KEMATIAN ITU SENDIRI. Engkau akan tahu bahwa kematian hanyalah tidur yang panjang - dan itu membantu dan indah karena itu memberikanmu kehidupan baru; itu memberimu segala sesuatu yang baru. Kematian berhenti terjadi... dengan berhentinya bermimpi, kematian berhenti.

            Ada arti lain untuk menguasai kematian, menguasai arah atas kematian. Jika engkau bisa merasa bahwa kematian hanya satu tidur, engkau akan dapat mengarahkannya. Jika engkau dapat mengarahkan mimpimu, engkau dapat mengarahkan kematianmu juga. Engkau dapat memilih di mana engkau akan dilahirkan kembali, kepada siapa, kapan, dalam bentuk apa; engkau akan menjadi tuan bagi kelahiranmu juga.

            Engkau dapat mengendalikan, engkau dapat mengarahkan. Begitu engkau dapat mengarahkan mimpimu, engkau dapat mengarahkan segala sesuatu, karena mimpi adalah yang sangat mendasar dari dunia ini. Hidup ini terbuat dari (hal-hal) mimpi. Setelah engkau dapat mengarahkan mimpimu, engkau dapat mengarahkan semuanya. Sutra ini mengatakan, ATAS KEMATIAN ITU SENDIRI. Maka orang dapat memberikan kelahiran tertentu, kehidupan tertentu untuk dirinya.


Rahayu,
Berkah Dalem Gusti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar