![Apakah Anda Yakin Reinkarnasi, Bagaimana Anda Meningggal dan Terlahir Kembali?](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnsgLOuvU8yMvCLQplB8QzxvXw9bYYMq-N4OpXfRxeTC5IBU_daSMr5FBLjkBnfqVgwQ6fUS0637dxZS8dyfN8BRGTrm81LPGP3WYN_U9g5zoStXR8xEK1hCDw7UsaA9A-RNCw8Z16GzU/s640/reincarnation.jpg)
THE ART
LIVING AND DYING
LIVING
Ada dua
sikap yang terjadi saat menanggapi kehidupan :
1. Melarikan diri
atau tidak peduli, dan
2. Menghadapi dengan
keberanian.
Yang mendasari
kedua sikap tersebut adalah Ketakutan. Saat mengalami ketakutan atau stress
berat kesadaran kita jatuh pada kesadaran awal, kesadaran makan dan minum. Pada
keadaan ini makanan tidak dicerna dengan baik, walau makannya banyak tapi tetap
saja kurus.
kita—yang
menekuni meditasi—berada di tengah-tengah, kadang melarikan diri, kadang menghadapinya.
Keadaan ini merusak tubuh, dan kesadaran kita jatuh pada kesehatan dan uang.
Kita harus
punya waktu menghadapi hidup.
Apa tujuan hidup kita?
Dengan jujur
kita dapat melihat bahwa yang kita cari adalah Kebahagiaan. Dalam tujuan itu—kebahagiaan—disitu kita dipersatukan.
Apa yang sedang kita lakukan?
Mencari sesuatu
yang kelihatannya “ada” dan sesaat lagi “tidak ada” atau mencari sesuatu yang “lestari”,
ada untuk seterusnya.
Untuk meraih
kebahagiaan, maka kita harus memperbaiki keadaan hari ini.
Karena pikiran,
yang berekspresi lewat otak—penyimpan memori, mempunyai sifat mengolah apa yang
ada dalam memori. Karena pikiran merupakan tanggapan dari memori, maka data
yang ada dalam otak itulah yang akan diolah.
Untuk meraih kebahagiaan kita harus memasukkan kebahagiaan, salah
sau cirinya adalah keceriaan.
Maka ‘aku’
harus diolah dengan baik.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Potensi.
Pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
potensi kita apa nggak?
Bagaimana cari tahu?
Terlambat bangun pagi atau ‘5 menit lagi ah..’
dan terburu-buru kekantor atau tempat kerja.
Itu merupakan tanda bahwa pekerjaan yang kita
lakukan tidak sesuai dengan potensi kita.
Itu merupakan tanda ingin menghindari kerja. Dan
pekerjaan tersebut tidak pernah membahagiakan kita.
Energi kita terbatas, makin bertambah umur
energi makin berkurang.
2. Kepercayaan.
Kepercayaan penuh pada potensi atau benih.
Percaya diri, percaya pada tujuan, percaya
pada serangkaian proses.
Bahwa “aku dapat melakukannya”.
3. Skill atau Kemampuan.
Kemampuan harus terus dikembangkan.
Belajar bahasa, minimal bahasa Inggris (karena
literatur dunia kebanyakan dalam bahasa Ingris).
4. Tindakan.
Jangan menunda kebaikan.
Potensi yang
tidak dikembangkan sering timbul menjadi hobi— kesukaan, kecondongan, kegemaran, minat, kecenderungan—dan hobi
harus dikembangkan menjadi skill.
(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada Temu Hati hari Sabtu 14
Oktober 2006, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset
Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar)
(Gambar:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnsgLOuvU8yMvCLQplB8QzxvXw9bYYMq-N4OpXfRxeTC5IBU_daSMr5FBLjkBnfqVgwQ6fUS0637dxZS8dyfN8BRGTrm81LPGP3WYN_U9g5zoStXR8xEK1hCDw7UsaA9A-RNCw8Z16GzU/s320/reincarnation.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar