![Bṛhaspati (Sanskrit: बृहस्पति, often written as Brihaspati) is an Indian name, and refers to different mythical figures depending on the age of the text #Dakshinamurthy_images #Dakshinamurthy_god #Dakshinamurthy_painting #medha_Dakshinamurthy #Dakshinamurthy_stotram #Dakshinamurthy_idol](https://i.pinimg.com/564x/21/96/ea/2196eaa510caebeb2e2c07bae7a0a041.jpg)
Bunda Gayatri digambarkan sebagai Dewi Berwajah Lima
Makna
dari mantra.
Terdiri
dari dua suku kata man atau manas
dan tra atau trayeti.
Manas
adalah pikiran, namun tidak cukup diartikan sebagai pikiran saja. Manas adalah
segala sesuatu yang berfungsi lewat otak, atau segala sesuatu yang menggunakan
otak untuk mengekpresikan diri.
Dari
kata manomayakosha, man juga dapat berarti mental/emosional. Segala emosi yang
kita kenal berekspresi lewat otak. Bhavana
– inner filing, Buddha mengartikannya
dengan pengertian ini. Bhavana ini
kadang-kadang tidak pernah kita gunakan bahkan sampai kita mati pun.
Trayeti
adalah sesuatu yang membebaskan. Membebaskan diri dari pkiran dan juga
membebaskan pikiran itu sendiri.
Pertama
membebaskan pikiran. Keadaan sekarang pikiran kita, emosi kita berada di
wilayah tertentu dimana kita tidak bisa mengalami transcendent.
Tranpersonal
Phsycology adalah Spiritualitas.
Sifat
otak tidak bisa berada pada tingkat emosi yang tertinggi secara terus-menerus
atau permanen. Makin kita naik dalam emosi tertinggi itu maka makin kita akan
mengalami penurunan drastis, maka itu diperlukan Gayatri.
Mantra
membebaskan kita dari hal yang kotor, mantra mengantar kita pada pembebasan
pikiran.
Gayatri
membebaskan mental-emosional dan mengantar kita masuk ke wilayah lain,
mengantar pada ruang yang berbeda, pada inteligensia bahkan melampaui
segalanya.
Gayatri
membebaskan kita dari beban pikiran dan perasaan, inilah inti dari Gayatri
Mantra.
Dalam
tradisi Nath, ketika Isha Nath ini lahir pergilah orang-orang yang diutus untuk
mengingatkan anak yang lahir ini dan dibisikkan Gayatri, karena Isha lahir
diluar kelompok.
Gayatri
adalah nama “cara memantrakan” mantra itu.
Gayatri Maha Mantra:
“Invoking the inner light of Intelligence
that Dispel the Darkness of Ignorance”. Maha Mantra Gayatri
membangkitkan Cahaya Diri untuk memusnahkan kegelapan karena kebodohan.
Mantra
adalah mantra, membebaskan pikiran kita, tapi ada fungsi yang berbeda-beda. Ada
fungsi khusus setiap mantra, membebaskan dari apa? Disebut Maha Mantra karena
fungsinya Menghentikan Pikiran dan menghantar pada wilayah yang berbeda.
Gaytri
sangat tergantung dari pengucapannya, karena mengantar pada frekuensi yang
lain.
Oṃ
bhoor bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṃ
bhargo devasya dheemahi
dhiyo yo naḥ
prachodayāt
(oo
dibaca u, ee dibaca i)
Untuk
itu, silakan mengujungi situs dibawah ini, dan merekam atau sekedar mendengar
cara pengucapan Gayatri yang benar sebagaimana diajarkan oleh Sri Satya Sai
Baba.
What is Gayatri?
Ke-1.
“A highly revered mantra from a hymn of
the Rigveda (3.62.10) an attribute to the … Seer Vishvaa-Mitra”. Merupakan metode
Gaayatri yang sama, mantra ini disebut dengan generik yaitu mantra.
Ke-2.
“The mantra is named for its vedic
Gaayatri Mantra”. Nama Gaayatri berasal dari ‘meter’ – frekuensi itu, cara
pengucapannya.
Ke-3.
“As the verse can also be interpreted to
invoke Savitr—the source of light—its often called saavitri”. Untuk membangkitkan
“Sumber Cahaya”.
Ke-4.
“Its recitation is preceded by Om (the
Supreme Being) and the formula Bhoor Bhuvah Svah known as the MaahaVyaahrite
(great utterance)”. Om adalah passwordnya, bukan bagian isi.
Om
adalah “Sabda Kunci” – the great password. Ya, sesungguhnya “sabda”, bukan
“kata”.
Bhoor
Bhuvah Svaha. Dalam bahasa Sanskerta tempo doeloe
disebut mahaavyaahritee, the great
utterance – atau, ucapan agung. Ini merupakan formula, code untuk decode bahasa
semesta.
Semesta
menggunakan bahasa getaran, dan Bhoor Bhuvah Svaha inilah yang merubah getaran
menjadi suara, sesuai dengan bahasa yang kita pahami, supaya kita tidak hanya
menerima pesan-pesanNya, tetapi juga memahamiNya dengan baik.
Free Interpretative Translations.
Svami Vivekananda:
“We meditated on the glory of that Being
who has produced this universe; may the enlighten our mind”.
Kami
bermeditasi kepada Kemuliaan Pribadi Utama yang dariNya alam semesta ini
berasal; semoga pikiran kita tercerahkan.
S. Radhakrishna:
“We meditated on the effulgent glory of
the divine light; may He inspire our understanding”.
Kami
bermeditasi kepada Kemuliaan Cahaya Terang Ilahi; semoga Dia mengilhami Pengertian
atau Pemahaman kita.
The Arya Samaj:
“O God! Gever of life, Remover of all
pain and sorrow. Bestower of happiness, the Creator of the universe. Thou Art,
most Luminous, adorable and destroyer of sin. We meditate upon Thee; may Thou
inspire…”
"Ya
Tuhan! Pemberi kehidupan, Penghilang semua rasa sakit dan kesedihan. Pemberi
kebahagiaan, Pencipta alam semesta. Engkau, yang paling Bercahaya, Mulia dan Penghancur
segala dosa. Kami bermeditasi kepadaMu; semoga Engkau memberikan inspirasi ...
"
Atmajaya: "Oh Bunda Ilahi, Engkaulah Penguasa Tiga Alam, CahayaMU Menerangi jagad raya, Terangilah pikiran serta lembutkanlah jiwaku, Oh Bunda Ilahi, Tingkatkanlah Kesadaranku"
Atmajaya: "Oh Bunda Ilahi, Engkaulah Penguasa Tiga Alam, CahayaMU Menerangi jagad raya, Terangilah pikiran serta lembutkanlah jiwaku, Oh Bunda Ilahi, Tingkatkanlah Kesadaranku"
Penekanan dari pernyataan-pernyataan diatas adalah berbicara tentang pikiran, perasaan,
intelek; tidak bicara masalah fisik.
Maha
Mantra to the point, mantra ini
satu-satunya mantra yang digunakan untuk pikiran itu sendiri. Seluruh hidup
kita dikuasai oleh pikiran kita.
Siddhis on the physical plane,
obtain from each of the 24 syllables in the mantra.
Daftar
di bawah ini adalah siddhi, “pencapaian” yang terjadi, tercapai dengan
sendirinnya, tanpa mesti diharapka.
Ketika
pikiran menjadi jernih, perasaan terkendali, dan jiwa tercerahkan maka
pencapaian pada tataran fisik, materi, terjadi sendiri tanpa mesti
diharap-harapkan.
Gayatri
terdiri dari 24 huruf, dan setiap huruf mewakili satu pencapaian:
1.
‘tat’
– tapini – keberhasilan
2.
‘sa’
– saphalataa – keberanian
3.
‘vi’
– visshwaa – ketekunan
4.
‘tur’
– tushti – kesejahteraan
5.
‘va’
– varadaa – persatuan
6.
‘re’
– revati – kasih
7.
‘ni’
– sukshma – kekayaan
8.
‘yam’
– jnaana – kilau kesadaran diri
9.
‘bhar’
– bharga – perlindungan
10.
‘go’
– gomati – kebijaksanaan
11.
‘de’
– devikaa – penaklukan
12.
‘va’
– varaahi – kesetiaan
13.
‘sya’
– simhani – kebulatan tekad
14.
‘’dhee’
– dhyaana – kemampuan untuk bertahan
15.
‘ma’
– maryaadaa – pengendalian diri
16.
‘hi’
– sphutaa – kemampuan untuk berkorban dan menghadapi tantangan
17.
‘dhi’
– medha – kemampuan untuk melihat ke depan
18.
‘yo’
– yogamaayaa – kewaspadaan
19.
‘yo’
– yogini – kemampuan untuk berbuat yang terbaik
20.
‘nah’
– dhaarini – kelembutan/kemanisan/kehangatan
21.
‘pra’
– prabhaava – idealisme
22.
‘cho’
– ushmaa – semangat petualangan
23.
‘da’
– drishya – kemampuan untuk memilah antara yang tepat dan yang tidak tepat
untuk dilakukan
24.
‘(y)aat’
– niranjana – pelayanan.
Jagan Terjebak!
(Jangan
terjebak oleh pencapaian hanya satu aksara tersebut)
Daftar
ini adalah untuk menjebak mereka yang belum siap untuk menerima keberlimpahan
Bunda Gayatri. Dengan melakukan gayatri secara utuh, Anda mencapai semuanya.
Biarlah Bunda Gayatri yang menentukan kiranya apa yang Anda butuhkan. Ia Maha
Mengetahui. Yakinilah KasihNya.
Para
Suci dalam semua agama ketika mereka berada di dunia ini sebenarnya mereka
sudah melampaui surga (Janah dalam bahasa Arab). Janah adalah tempat para pitra—leluhur
kita, fisik tempat ini adalah Bulan.
Raga
orang yang sudah meninggal begitu kena api maka penghubung antara badan kasar
dan halus—tali perak, langsung terputus.
Ada
semacam grace atau rahmat dari Tuhan
begitu kita mengalami kematian langsung kita di bawa ke Janah. Namun begitu
sudah bersentuhan dengan Janah langsung kembali dan lahir kembali.
Namun
bila yang bersangkutan sudah memiliki kesadaran tinggi maka ia akan langsung
menembus Janah dan bila pribadi ini
lahir kembali mereka disebut avatar, lahir bukan karena sebab-akibat tapi
karena kesadarannya sendiri.
Namun
ada juga yang walau pun kembali dengan penuh kesadaran ia terlupa akan
tujuannya yang utama dan mengalami penurunan kesadaran. Bila dalam kelupaannya
benih kesadaranya kembali, maka ia bisa mencapai Mahah.
Bila
kita sudah mencapai Janah maka kita bisa memperoleh Visudha Cakra – peace. Mahamantra
untuk mencapai Tapah dan Satyam. Bertapa tidak sama dengan
Tapah, tapa brata itu berarti berupaya, mengusahakan untuk mencapai tujuan
kita.
Lebih
bagus kita menciptakan pengertian sendiri dengan rambu-rambu tujuan Gayatri,
untuk mencerahkan pikiran kita, apa yang baik atau tidak baik, tepat atau tidak
tepat dan simpan itu menjadi Gaayatri bagi Anda sendiri.
(Sumber:
- Wejangan Guruji Anand Krishna, pada Sabtu 13 Agustus 2011, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar.
- Buku Cinta Yang Mencerahkan “Gayatri Shadhana”, Laku Spiritual bagi Orang Modern, karya Guruji Anand Krishna, Penerbit Azka Mulia Media Jakarta 2012.
- Gambar: https://id.pinterest.com/pin/825918019147025094/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar