Sri Yantra
Sangha
mempunyai makna sama dengan Perkumpulan. Sangha diluar adalah organisasi
politik, LSM, dsb bertujuan melayani orang
luar.
Sangha
Spiritual bertujuan Melayani Diri
Sendiri. Sangha spiritual juga mempunyai kegiatan luar, berinteraksi dengan
masyarakat tapi tidak melayani orang luar.
Apapun
kegiatan di luar untuk melayani diri sendiri, self center.
Saat
energi naik muncul perenungan, “Bagaimana menemukan Aku?”. Mengungkapkan Atma.
Sesungguhnya
jika energi menembus kepala kita akan mati. Ketika energi turun dari kepala dan
sampai di Leher kita akan mengalami Ananda.
Dan energi
turun lagi mencapai Jantung, kita
akan mengalami Paramaananda. Energi turun
mencapai Pusar kita akan mengalami Premaananda.
Dan turun
lagi mencapai Kemaluan atau pusat
seks, kita akan mengalami Brahmaananda.
Saat energi sampai di cakra ‘dasar’,
kita akan mengalami Nityaananda.
Dari
alam Nityaananda energi naik kembali ia akan sampai pada Satcitananda. Dari sini energi terus naik-turun, inilah saat yang
tepat menciptakan Sangha. Agar turunnya mulus membutuhkan Sangha, untuk seumur hidup.
Guruji
: “Melakukan apa yang saya lakukan”.
Pusat
Sangha adalah diri kita masing-masing, saat bersama Guru, Guru adalah pusatnya.
Omkaram bindu samyuktam,
bindu atau titik mempertemukan kita dengan Keberadaan.
Merupakan faktor atau
fenomena paling penting dalam Sangha.
Guru sebagai bindu, sebagai titik pusat
kesadaraan, berserah total pada Guru.
Bindu
atau Guru. Setiap Bindu atau Guru ada tiga aspek.
Aspek
Luar atau bahya, aspek Dalam atau guhya, dan aspek Rahasia.
Pertama, Guru
berada di luar atau BAHYA.
Check point,
ajaran pertama yang diberikan adalah Ajaran Sang Acharya, ajaran yang berasal dari Pengalaman Pribadi. Mengalami pengalaman hampir mati dan hidup
lagi, kalau belum mengalami tidak layak menjadi saman atau Guru.
Kedua, Masuk
ke dalam lagi atau lebih lanjut. Aspek GUHYA.
Dari
Acharya menjadi Svami. Apa yang
dilakukan? Tidak banyak bicara, dia melakukan empowerment, Memberdaya Diri
dalam Sangha.
Sudah bertahun-tahun bersama Guruji tapi
tidak ada perubahan? Frekuensi belum sama, maka tidak terjadi
apa-apa atau kontak terputus karena ulah sendiri.
Ketiga, Aspek RAHASIA. Bhagavan.
Terjadi
Transmisi Energi. Hanya dengan
melihat, darshan pun cukup tidak
melakukan apa-apa, langsung energi terserap.
Kita
hanya berhubungan dengan ia yang memiliki frekuensi sama. Kesadaran tertinggi
dan kesadaran terendah ada dalam diri kita, jangan pernah geer kalau kita sudah sadar.
Dengan menyadari bahwa keberadaan kita
di dunia ini membuktikan kita ada hubungan utang-piutang dengan alam. Maka
ego rendah tidak muncul dan Atma akan muncul.
Jika ada 100 orang yang
mengalami peningkatan kesadaran dalam waktu yang bersamaan, maka seluruh dunia
mengalami peningkatan kesadaran sedikit.
Guruji:
“Mungkin
di luar sudah ada 99 orang yang mengalami peningkatan kesadaran dan kurang 1
orang. Dan jika 1 orang tersebut diantara kita maka lengkaplah”.
“Disini
mungkin terbentuk Sangha, dari perhitungan tertentu yang tidak dapat saya
katakan”.
Apa yang terjadi pada Ajaran,
A.
Sebagai Acharya. Latihan-latihan Spiritual sangat penting.
B.
Sebagai Svami. Yang penting adalah Yoga. Ada Gyan, Kesadaran, Karuna,
Bhakti.
C. Sebagai Bhagavan. Alam Tantra. Cinta Arjuna
dan Para Gopi kepada Krishna. Hubungan Kunti, Widura dengan Krishna. Terjadi Transmisi.
Bagaimana
saya menilai diri sendiri, dapatkah kita mencapai yang tertinggi?
TIPS
1. Renungkan apakah kelahiran kita—dalam
keluarga, lingkungan, situasi dan kodisi—menunjang perjalanan batin kita?
2. Apakah bertemu dengan seorang Guru dalam
hidup ini? Guru seperti yang dijelaskan diatas.
3. Apakah Anda punya niat yang kuat sekali untuk melanjutkan perjalanan sehingga yang
lain jadi nomer dua? Yang utama.
4.
Apakah :
a.
Anda cukup sehat (badan) untuk berjalan.
b. Tidak mati cepat, minimal 50 tahun. Kesadaran
tertinggi dapat dicapai minimal membutuhkan waktu 45-48 tahun.
c. Anda tampan atau cantik (Anda tampan atau
cantik kalau Anda percaya). Pikiran yang jernih dan perasaan yang tenang
membuat Anda tampak cantik atau tampan.
d. Punya kedudukan sosial, minimal dimata
masyarakat Anda tidak dianggap tidak berguna.
e.
Dia punya sarana cukup untuk melanjutkan
perjalanan.
f.
Bisa meyakinkan orang dengan apa yang dia
sampaikan.
g.
Memiliki pikiran yang jernih, tidak bingung.
h.
Berjiwa bebas, tidak terbelenggu dogma,
kesimpulan…
Tidak gampang menyerah, YAKINLAH!
Rahasia: Pilih
salah satu yang Anda pikir tidak Anda miliki dan kembangkan itu maka semua
berubah, dan semua dapat dicapai dalam satu kehidupan.
Hal-hal kecil yang perlu diperhatikan
dalam Sangha :
1. Para Biksu—anggota sangha Buddha di panggil
biksu—tidak pernah di tegur secara pribadi, tapi di tegur di depan umum,
sebanyak tiga kali. Tidak juga berubah mendapat sangsi ringan berupa bertapa,
sansi berat dikeluarkan dari Sangha.
2. Menciptakan klik-klikkan—gap atau kelompok-kelompok tersendiri—mendapat sangsi.
3. Menciptakan kegaduhan yang dapat menciptakan klik-klikkan mendapat sangsi dan di
tegur, tidak mau terima juga dapat sangsi.
4.
Kalau dihukum dan tidak menerima lalu membicarakan
juga kena sangsi.
5. Salah satu biksu membuat kesalahan, dan kesalahan
itu tidak boleh dibicarakan dengan orang di luar Sangha, kecuali ada ditugaskan
Guru.
6.
Menutupi kesalahan diri dengan membisu, serta
mencari pembenaran, kena sangsi.
7. Melihat langsung salah satu anggota Sangha
membicarakan masalah dalam Sangha dengan orang luar, harus diberitahukan.
8.
Tidak mengembalikan kusen, alas duduk dengan baik, kena sangsi.
9.
Ada anggota keluar dan kita berada satu atap
dengan dia, kena sangsi.
10. Ada anggota
baru belajar dan keluar (dengan penuh kesadaran), kita tidak boleh berhubungan
dengan dia.
11. Kadang
kita bohong setengah-setengah atau membuat cerita untuk bohong, mengakibatkan kesadaran
menurun.
12. Menguping
biksu menjelek-jelekkan orang, kena sangsi.
13. Masuk
Sangha, tahu semua aturan juga mengiyakan dan kemudian mengkritik aturan, kena
sangsi.
14. Berbuat
salah, langsung menghadap ketua dan menjalani hukuman. Salah satu cara
mempertahankan kesadaran.
15. Ada demokrasi
untuk menentukan hukuman suatu kesalahan, jika tidak dapat baru voting, suara
terbanyak.
16. Biksu
tidak boleh mencari makanan dalam satu rumah berturut-turut.
Catatan:
Sangha Buddha bertahan hingga 2500
tahun.
Dalam
tahap Svami dan Bhagavan, harus ada aturan. Alirkan energi dengan penuh
hati-hati.
(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada 06
Juli 2007, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road,
Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar