![Bhagawan Nityananda](https://i.pinimg.com/564x/13/9f/0f/139f0fb3e21798f0a35e4d3038b72f04.jpg)
Bhagavan Nityananda
Satsang
With The Master
P
|
encerahan adalah Kesadaran
akan Jati Diri. Puncak Kesadaran Tertinggi. Keadaan yang berhasil digapai oleh para
mesias, nabi, rasul, utusan, buddha, dan avatar.
Keberadaan mereka untuk membebaskan kita dari pikiran-pikiran liar. Pikiran-pikiran liar menyebabkan
kesadaran kita mengalir keluar terus-menerus. Pikiran yang liar menjadi
penghalang terhadap penitian jalan ke dalam diri.
Tujuan mereka untuk mengembalikan manusia pada khitah
asalnya atau awal mulanya.
Sin,
atau dosha dalam bahasa Sanskrit
adalah kekhilafan, kesalahan yang terjadi karena pandangan yang kurang jelas.
Kedatangan mereka untuk menyadarkan kita, untuk membebaskan manusia.
Ia menunjukkan kesalahan dan kelemahan
diri kita. Pada saat yang sama Ia juga menunjukkan
kemampuan dan kekuatan diri
kita.
Tujuan mereka untuk memberdayakan manusia.
Tuhan itu Satu AdaNya dan
Kasih adalah Sifat DasarNya, itu sebabnya Anugrah Allah tidak kenal batas.
Keberadaan para Master
untuk mengembalikan, mengingatkan kembali, Guru Nanak
mengatakan simran, to bring back,
to recall.
Kenyamanan yang berlebihan
akan menidurkan kita. Penderitaan yang berlebihan juga bisa menidurkan kita. Yang
bisa sadar adalah mereka yang tidak terlalu kaya dan tidak terlalu miskin,
hidup dinamis, bergejolak. Kadang pasang kadang surut. Tidak mati juga tidak
bisa dikatakan hidup sepenuhnya. Dalam keadaan sekarat seperti itulah, manusia
berpotensi menjadi sadar.
Penyerahan
Diri Sepenuhnya yang dapat mensinkronkan atau menyerasikan diri kita dengan Sang Master.
Hubungkan penyerahan dengan lapisan-lapisan kesadaran.
Yang berjiwa kotor, yang
tersesat adalah dia yang tidak menyadari
keilahian dalam dirinya. Berserah diri sepenuhnya pada Kehendak Ilahi.
Allah adalah Kesadaran
Tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia. Allah adalah Kesadaran Tertinggi yang
dapat disadari oleh manusia. Kembangkan kesadaran Anda, tingkatkan kesadaran
Anda dan pengalaman yang Anda peroleh
pada puncak kesadaran itulah Allah.
Bersabarlah!
dan kesabaran merupakan anak tangga terakhir. Salah satu sifat Tuhan adalah As-Shabur, Ia yang Maha Sabar. Dalam kesabaran
itu sendiri Anda dapat bertemu dengan Allah.
Masukilah
Kuil Hatimu, ini yang disebut metanoia, ini yang disebut meditasi. “Hatimu itulah KuilNya. Disanalah
Ia bersemayam untuk selama-lamanya.”
Tempat ibadah harus
memenuhi beberapa kebutuhan manusia :
1)
Ritus-ritus agama untuk mengembangkan rasa dalam diri manusia.
2)
Wejangan-wejangan yang diberikan membantu
untuk melampaui pikiran.
3)
Ada latihan-latihan yang menyentuh raga manusia.
Keyakinan
Penuh. Kematangan jiwa itulah Keselamatan. Berkarya pada
saat yang sama bersabar, Anda akan selamat.
Kerinduan
Yang Mendalam. “Ia melihat dan merasakan Tuhan dalam
semua nama dan wujud”. Berbagi kesadaran dengan yang lain. “Dan Yang Melampaui
semua nama dan wujud.”
Kesungguhn
Niat.
Cinta Kasih untuk Tuhan dan Persaudaraan Umat Manusia.
Unsur dasar Sanatana
Dharma (Refleksi sejarah ‘Hindu’) :
1.
Saling Mengasihi
2.
Persatuan
3.
Kewajiban moral membebaskan diri dari rasa
pamrih
4.
Keyakinan pada Tuhan
Jika Anda memiliki
patriotisme yang dalam dan nyata, Anda harus memuja Ibu Pertiwi, mempertahankan
Bharatavarsa (Indonesia) sebagai Dewa
yang hidup. Ia (Swami Rama Tirtha) berkata :
“Bila
Anda hendak mencapai penyatuan diri dengan Tuhan, capailah dulu penyatuan Anda
dengan seluruh anak bangsa. Biarkan perasaan identitas yang dalam ini berdenyut
di dalam diri setiap makhluk di negeri ini, dalam setiap otot tubuhmu dan
biarkan setiap anak bangsa India (Indonesia) mewakili seluruh bangsa India
(Indonesia) terwujud di dalam setiap tunas bangsa.”
Keterangan : (Indonesia),
dikatkan dengan bangsa Indonesia.
“Dharma
Nasional dan Cinnta Kasih terhadap Ibu Pertiwi merupakan suatu dharma spiritual
dari virat prem.”
“Satukan
dirimu dengan cinta kasih terhadap Tanah-airmu dan Bangsamu… Jadilah seorang
prajurit spiritual. Sandarkanlah hidupmu demi kepentingan Tanah-airmu dengan
mengesampingkan sedikit ego, dan dengan mencintai Tanah-air seperti itu,
merasakankan sesuatu dan Tanah-air akan menyadarkan kita. Berbarislah dan
bangsa ini akan mengikutinya. Sesungguhnya, inilah praktek ajaran Vedanta.”
Swami Rama Tirtha
![Swami Rama Tirtha](https://i.pinimg.com/564x/7a/53/b0/7a53b0633a0361007328042170c11e4f.jpg)
Swami Rama Tirtha
Periapuranam,
kisah enam puluh orang suci yang telah mencapai anugrah Shiva.
Kesadaran
Diri,
itulah kuncinya.
Bhakti,
Cinta Kasih terhadap Tuhan.
Introspeksi diri,
Kenalilah dirimu, Pengampunan, Syukur dan Pengorbanan.
Kerja keras – usaha manusia
sendiri dan Berkah – Berkah Ilahi.
POLOS, LUGU, TULUS,
BERSIH, JERNIH, SEDERHANA, MURNI.
KEBEBASAN dan KEMANDIRIAN
merupakan syarat utama dalam perjalanan batin.
Reseptivitas atau
Keterbukaan.
Bhagavan
Nityananda :
“Hati adalah pusat dari
semua tempat suci; pergilah kesana dan jelajahi isinya.”
Siddha Yoga
mengatakan :
“Hormatilah dirimu sendiri, pujalah dirimu sendiri,
bermeditasilah pada dirimu sendiri, sebab Tuhan bersemayam di dalam dirimu.”
Praktek Siddha Yoga :
1)
Meditasi yang
menghasilkan Peningkatan Kesadaran
2) Pelantunan lagu-lagu suci
(kirtan, bhajan) yang memberikan Kemanisan
dan Kesenangan
3) Seva, Pelayanan yang mengembangkan karakter Kelepasan, Ketidakterikatan dan Cinta Kasih
4) Dakshina yang
menggugah Kemurahan hati dan
Kontemplasi atau Perenungan yang
memberikan Pemahaman tentang
berbagai pengalaman kita dan Inspirasi untuk
mempelajarinya lebih dalam.
Bhagavan
berkeyakinan bila seseorang mempraktekkan metode ini di alam ini dengan tulus,
ia akan mencapai tujuan Realisasi Diri.
Sumber :
(Wejangan Swami Anand Krishna)
(Gambar : 1. Swami Rama Tirtha, https://id.pinterest.com/pin/120963939961306040/
2. Bhagavan Nityananda, https://id.pinterest.com/pin/178173728977607127/)
2. Bhagavan Nityananda, https://id.pinterest.com/pin/178173728977607127/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar