Sabtu, 27 Oktober 2018

Seseorang yang telah meraih Kesempurnaan Diri


"Sekarang ketahuilah secara singkat bagaimana seseorang yang telah meraih Kesemputnaan Diri, sekaligus mencapai Brahman, Kesadaran Jiwa Tertinggi; yang juga adalah Pengetahuan Tertinggi atau Pengetahuan Sejati".

1. "Ia yang sudah berpandangan jernih".
    Buddhi adalah hasil penghalusan mind, gugusan pikiran dan perasaan. Buddhi adalah mind yang sudah dewasa, yang dapat memilah antara mana yang tepat dan mana yang tidak tepat. Kejernihan pandangan adalah syarat utama, syarat-syarat lain adalah pengembangan  dari syarat utama. Sifat- sifat lain adalah sesuatu yang alami, otomatis terjadi jika kita sudah berpandangan jernih.

2. "Keteguhan dalam Kesadaran Jiwa".
    (Kesadaran Jiwa yang dimaksud adalah hubungan antara Jivatman atau roh individu dan Paramatman atau Gusti Pangeran)
Kita tahu persis bila badan, indra dan sebagainya bukanlah hakikat diri kita.

3. "Dirinya terkendali".
    Memiliki rasa percaya-diri yang bukan saja tinggi tapi juga hakiki. Kesadaran hakiki melahirkan kepercayaan diri yang hakiki.

4. "Tidak terpengaruh oleh pendapat atau apa yang dikatakan orang".
    Tidak terpengaruh oleh pendapat-pendapat yang tidak menunjang kesadaran jiwa.

5. "Bebas dari keterikatan dengan dunia benda, dan dualitas suka/tak suka".
    Sudah tidak tertarik dengan permainan gundu. Ia menjadi warga semesta, tak terbatasi oleh batas-batas dunia ciptaan manusia.

6. "Ia senantiasa menarik diri ke tempat yang sepi".
    Mencari tempat yang sepi, baik untuk hunian maupun untuk laku spititual, meditasi dan sebagainya. Bukan karena sombong tapi karena urusannya sudah beda.

7. "Makan secukupnya".
    Ini tentang pengendalian diri, semua ini adalah urusan self-awareness, kesadaran diri.

8. "Mengupayakan pengendalian badan, indra, ucapan serta pikiran"


9. "Memusatkan seluruh kesadaran pada diri yang sejati - melakoni meditasi"


10. "Berlindung pada vairagya -  melepaskan segala keterikatan duniawi"


11. "Ia menjadi ceria"

      Keceriaan adalah hasil dari keaadaran tertinggi, dimana ia mulai mengapresiasi keindahan jagat-raya. Keceriaannya adalah keceriaan polos, tulus, lugu. Keceriaan seorang anak kecil yang sedang mengamati dan menikmati warna-warni dunia.


12. "Ia tidak lagi berduka"
      Erat kaitannya dengan keceriaan. Jika ia hanya berada dalam keadaan suka, maka ketika keadaan berubah, ia akan berduka. Keadaan suka tidaklah sama dengan keceriaan. Keceriaan melampaui suka dan duka. Suka dan duka tergantung pada keadaan di luar diri. Keceriaan adalah sikap hidup yang muncul dari kesadaran diri.

https://www.anandkrishna.org/id/ 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar