Sabtu, 19 Januari 2019

A T M A N

acintya - Mantra Hindu Bali
Sang Hyang Acintya


Percakapan Swami Anand Giri dengan Kraanti dan Devi.
Anand Giri menjelaskan:
...........

A T M A N

“Dalam bahasa Sanskerta, ada sebuah kata yang sangat sulit diterjemahkan: Atman. Kalian tahu, dalam bahasa inggris kata itu diterjemahkan sebagai Self—Diri.
“Bagi seorang yang berada pada lapisan kesadaran fisik, Atman adalah badannya. Karena itu, bunuh diri juga disebut Atma-Hatya. Dia ‘merasa’ bisa membunuh diri-nya. Dan bagi dia, ‘diri’ adalah badannya. Otobiografi juga disebut Atma-Katha—Cerita Diri.
“Bagi orang yang berada pada lapisan kesadaran energi, Atman adalah energinya. Dan energi tidak bisa mati, tidak bisa dibunuh. Hanya berubah bentuk, berubah wujud. Yang bisa mati, bisa dibunuh, adalah badan. Jadi, bagi dia badan itulah materi.
“Bagi orang yang berada pada lapisan kesadaran mental, Atman adalah mind, pikiran. Oleh karena itu mereka akan selalu mengagung-agungkan kekuatan pikiran. Mereka yang bicara tentang kekuatan subconscious mind, alam bawah sadar, dan mereka yang bicara tentang kekuatan superconscious mind, kessadaran supra—semuanya masih berada pada lapisan yang satu ini. Bagi mereka, pikiran adalah Self—Atma! Dengan pikiran, mereka dapat mengendalikan energi dan badan. Kaena itu, yang mereka anggap ‘kekuatan hakiki’ atau ‘energi sebenarnya’ adalah pikiran. Dua lapisan sebelumnya mereka anggap ‘materi’.
“Ada lagi yang menganggap ‘rasa’ atau lapisan emosi sebagai Self—Atma. Lapisan ini sudah jauh lebih halus, jauh lebih lembut dari lapisan-lapisan sebelumnya. Rasa bisa menaklukkan pikiran. Cinta tidak mengenal perhitungan untung-rugi. Yang berada pada lapisan kesadaran ini akan menganggap semua lapisan sebeumnya sebagai ‘materi’. Bagi dia, ‘Cinta’, ‘Rasa’ adalah ‘kekuatan sejati’—energi murni.
“Lalu ada yang menganggap lapisan inteligensia sebagai SelfAtma. Rasa pun telah mereka lampaui. Bagi dia, badan, energi, pikiran, rasa—semuanya masih bersifatkan ‘materi’. Bagi dia ‘kesadaran’ itu sendiri merupakan ‘kekuatan’—energi.
“Seorang Buddha mengatakan bahwa semua lapisan tadi msih bersifat ‘materi’. Bagi seorang Buddha, Self atau Atma yang identik dengan lapisan-lapisan yang masih bisa dijelaskan harus terlampaui. Bagi dia, ketidakadaan atau kasunyatan adalah kebenaran sejati. Itulah ‘energi’ yang tak terjelaskan. Itulah ‘kesadaran murni’ yang tak terungkapkan.”
Sambil memegang erat tangan Kraanti, Anand Giri melanjutkan, “Bagi kita, sentuhan ini mengkin masih bersifat lahiriah. Masih sangat material. Tanganku menyentuh tangannya. Tetapi jika kraanti berada pada lapisan kesadaran energi, dia bisa merasakan terjadinya interaksi antara energiku dan energinya. Lalu, jika dia berada pada lapisan kesaaran mental, dia akan menjadi sangat peka terhadap apa yang sedang kupikirkan tentang dia.
“Berada pada lapisan rasa, dia bahkan akan merasakan perasaanku terhadapnya. Bayangkan apa yang akan terjadi jika Kraanti disentuh oleh seorang Buddha. Akan terjadi interaksi antara Kasunyataan atau Kesadaran Murni Buddha dengan Kesadaran dirinya. Bisa terjadi peningkatan kesadaran seketika. Sentuhan seorang Buddha, senyuman seorang Buddha sudah cukup untuk mengubah kita untuk selama-lamanya.”


(Novel Spiritual, “Shangrila - Mencecap Sorga di dunia”, karya Anand krishna. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2000)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar