Sabtu, 19 Januari 2019

Perjalanan menuju Asal-mulanya




Tiba-tiba suara-nya terdengar……

Ia terdengar terus-menerus, tanpa henti. Halus, lembut dan tidak pernah berubah. Bunyinya seperti dengungan mmmm tapi tidak persis demikian, mirip nggggg tapi tidak. Betapa susah untuk menceritakannya.

“Itu suatu keniscayaan, jika suaranya telah terdengar maka kamu dapat mendengarnya kembali  kapan pun kamu menghendakinya”, Sang Guru pernah berkata.

Apakah itu yang dimaksudkan dengan suara sang alam? Yang konon katanya sang alam selalu bergetar, mengeluarkan suara yang tiada henti.

Yang jelas, sekarang aku menyadari  dan mengetahui dengan jelas dan pasti bahwa ada ‘sesuatu’ yang tidak berubah dan tetap dibalik perubahan alam ini.

Dari manakah asal suara ini?
Aku lama mengamatinya, bergerak bersamanya, mengalaminya, hidup dengannya. Aktifitas ini kunamai ‘meditasi suara’. Berjalan bersama suara, ‘menaikinya’ menuju asalnya.
“Gunakan suara ini untuk menuju sumbernya…”

Suatu ketika aku berada dalam keadaan tiada apa-apa, gelap total, tapi aku masih menyadari aku ada. Disitu suara tidak terdengar lagi.
Keheningan yang dalam….suwung….
“Itulah kesatuan yang utuh….,
“Itulah kemanunggalan….,
“Itulah ketunggalan….”.
……..

Pertama kalinya ku menyadari ‘apa’ itu kemanunggalan, yang selama ini sering kuucapkan tanpa ku mengerti adanya.

……..

Perlahan ku keluar dari keadaan itu dan suara kembali bersamaku, hingga ku sadari kembali tubuhku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar