Sabtu, 04 April 2020

Greatness of Divine Mother


Devi (Shakti) Maa


Ayat 2i :
“Dengan mengumpulkan sebutir debu dari telapak KakiMu, Oh Bunda Ilahi, Brahma menciptakan alam semesta yang tak terbatas dan misteri (limitless and mysterious) dan itupun tidak sempurna (dalam pengertian bahwa walaupun tanpa kesempurnaan tapi dapat menciptakan pertemuan yang sempurna)”

Dengan melihat atau belajar diluar tidak ada habisnya, Sankara mengatakan jagad ini mitia—ada dan tiada. Dan tidak akan pernah menemukan dalam kemisteriusan itu, kita tidak tahu apa yang terjadi yang sebenarnya dalam black hole itu.

[Selama ini kita menganggap bulan adalah satelit alami Bumi, sebenarnya Bulan diciptakan untuk tempat transit dari roh-roh yang meninggal dan yang belum lahir kembali, pada 5000/6000 tahun yang lalu(?). Memfasilitasi roh-roh yang tidak punya badan—yang selama 5 sampai 6 tahun belum lahir—transit ke Bulan.

Karena roh mengalami guncangan yang hebat setelah kematian, maka di bawa ke Bulan. Pada 5000 atau 6000 tahun yang lalu padang pasir merupakan pangkalan ruang angkasa untuk peluncuran satelit, yang semuanya dibangun di dalam tanah dan Kabah adalah salah satu tempat peluncuran]
Lebih baik melihat ke dalam, bagaimana kita dapat memanfaatkan ilmu dari Brahma. Brahma memilik Shakti Devi Saraswati (Pengetahuan). 

Bertemunya Brahma dan Devi Saraswati menciptakan :
Pertama. KREATIFITAS. Original, No Imitation. Selama ini kita hanya mengalami hal-hal pengulangan—mempunyai istri atau suami, anak, …—tidak ada waktu untuk pengalaman-pengalaman baru atau original. “Let’s do something New”.

Kedua. BERKEMBANG. Not a mere growth—tidak sekadar tumbuh. Tidak hanya tumbuh tapi berkembang. Tumbuh itu seperti makan, minum, seks; pun seorang ahli ada disini, tahu banyak tentang hal yang kecil.
Muncul banyak kebingungan karena hanya tumbuh, masyarakat kacau karena banyak ahli yang hanya tumbuh. Berkembang yaitu para pengacara belajar hukum, seorang dokter belajar hal yang diluar bidangnya dst.

Ketiga. KESEMPURNAAN. Pun misalnya terjadi benturan ada semacam kesempurnaan.
Sifat utama Brahma adalah Satva dan Rajas. PEACE.

Para guru, dosen, pengajar ada disini, jika ia yang memiliki karakter ini masuk bidang politik atau bisnis maka ia akan gagal. Dengan mendalami karakter kita dapat memilih kerja yang cocok dengan kita.

Ayat 2ii :
“The Sustainer, Vhisnu as Adi Shesha some-how support this Universe (made out of that dust) with His thousand hoods”

Pemelihara Wisnu memberi support pada Alam, yang juga menggunakan ‘debu’ itu sebagai Naga Adi Shesha, dengan ‘some-how’—cara-cara tertentu. Setelah alam ini runtuh maka yang tersisa adalah Adi Shesha, kata ‘sisa’ berasal dari kata ini, yang tersisa adalah ruang dan waktu.

Buddha dengan jujur mengatakan, “Saya bukanlah yang pertama atau yang terakhir, akan ada Buddha-Buddha sebelum dan sesudah saya, saya seperti sebutir pasir dan masih banyak yang lainnya”.

Krishna mengatakan, “Dalam setiap cahaya ada Aku, dalam diri mu (Arjuna) ada Aku, dalam diri penulis ada Aku…”.

Ketika Vhisnu bertemu dengan ShaktiNya, Devi Laksmi menciptakan :
Pertama. HOLISTIC HEALTH. Menyeimbangkan unsur pitta, vatta, dan kappa (api, air dan angin) dalam diri. Setelah ketiganya seimbang baru kita memperoleh hal-hal lainnya. Keseimbangan Menyeluruh—badan, energi, mental/emosional, intelijensia dan ananda.
Jika ketiga unsur tidak seimbang maka muncul kebencian, marah, iri dan lain-lain, dan kita akan menghancurkan diri sendiri.

Kedua. Support & Living : Live and let’s live. Tetap hidup, jangan sampai merugikan orang lain.
Ketiga. TOTAL SUCCESS : Skillful use of Tamas and Rajas. Kita tahu persis kapan dan dimana kita menggunakan tamas dan rajas.

Sifat utama Vhisnu adalah Tamas dan Rajas. LOVE.

Ayat 2iii :
“Dan Shiva, Sang Pemusnah juga Pendaur Ulang, mengambil debu itu dan menghancurkan debu itu menjadi lebih kecil lagi lalu dioleskan ke seluruh tubuh, sisa dari debu-debu kecil itu digunakan untuk membuat atau menciptakan alam yang baru”.

Pertemuan Shiva dan Devi Parvati :
Pertama. DISCREET. Menyimpan rahasia. What to share and what not. Apa yang harus kita bagikan, dan ada pengetahuan yang harus di simpan.

Kedua. EFFICIENCY : Time Management.

Ketiga. DECEIVENESS : Kapan berhenti, kapan mulai. Kapan harus tidur, kapan harus bangun kembali. Hari-Hara, jatuh-bangun. Wisnu juga berarti mayapati.
Sifat utama adalah Tamas dan Satva.

TRIMURTI : Brahma, Vhisnu, dan Shiva.
Skillful Creation, Intteligent Sustainance and Co-existence (kerjasama), dan  Efective Regeneration.
Alam semesta muncul dari Cosmic Dust. From speck of Cosmic Dust to the VISVAROOPA—wujud alam semesta.

Setelah melihat visvaroopa, apa yang terjadi?
Rahvana :
Saat di panah melihat visvaroopa, ia berkata, “I can not, I doubt if I can”. Saya tidak mampu. Saat ia mencapai pencerahan ia mengatakan, “I am That- God”. Ada semacam kebanggaan, menjadi sombong, ingin menguasai semuanya. Maka ia menculik Sita.
Arjuna :
Saat mau perang ia ketakutan, ia berkata, “Saya tidak mampu”. Diperlihatkan visvaroopa oleh Krishna dan ia menjadi tercerahkan dan berkata, “Oh God, I am That”. Takjub, haru, langsung menundukkan kepala. Maka siap berperang, “With Thy Grace, I can”.
Tidak berdaya ------- pencerahan ------- ingin memiliki (preya) atau perang untuk dharma (shreya).
Peran manusia secara kolektif adalah mengembangkan intelijensia, kalau hanya memikirkan bhooh, bhuvah svaha maka mengacaukan semua sistem.

DAKSHA (kisah Daksha ada di Bhagavata Purana).
Daksha mewakili ‘Arrogant of Self’ – Competency. Orang yang mampu akan menciptakan kesombongan, dia harus di bunuh oleh Shiva (ego dihilangkan) dan diganti dengan kepala baru (lahir kembali) : inilah dasar dari Dikshaa, atau inisiasi.

DIKSHAA : a Gift to destroy, Daa = to give or Grant, kshi = (kshyaa) to destroy. Eliminate, or Annihilation.
“The Master Grant the knowledge of the true Self, and help the pupil to overcome/eliminate the Body/Mind/Emotion (Ego) relate false Indentiy”.

Buddha mengatakan, “Folloe The Buddha and Relize your Boddhahoo”. Menjadi Buddha.
“Surrender the false ego to Regain the true self”, untuk Menundukkan Kepala.

YOGA DIKSHAA. seluruh ayat yang dibahas dalam tiga hari ini kaitannya dengan Sri Yantra, kedepan mengucapkan Gayatri dan ritualnya dengan Sri Yantra (tiga dimensi)

First Initiation for Entering the path (baca kembali buku Kundalini Yoga).
Yama – etika luas
Niyama – etika pribadi
Asana – asana-asana dalam Kundalini Yoga
Pranayama – life style correction
Pratyahara – untuk segala sesuatu
Dharana – one pointedness

Advance Initiation. Second Initiation : UPAYOGA DIKSHAA. Akan fokus pada rintangan-rintangan yang spesifik yang terkait dalam kehidupan spiritual. Apa rintangan khas kita? Ada yang di makanan, di seks, hubungan anak-orang tua,suami-istri, sahabat, keterikatan dan lain-lain, setiap orang berbeda-beda.

Third Initiation : GYAAN NIRVANA, GURU DIKSHAA. untuk menjadi Sanyasin. Buku-buku yang ditulis antara tahun 2003 s/d 2006 adalah persiapan untuk ini (Atma Bodha, Bhaja Govindam, Narada Bakthi Sutra,…). “to realize the meaning of Mahakayaa”

Fouth Initiation : SHAAMBHAVI DIKSHAA. (tidak ada yang dapat dijelaskan…….)
Peranan Guru seperti cermin, untuk mengingatkan kita.


(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada Senin 15 Agustus 2011, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar.) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar