Rabu, 01 April 2020

Soundarya Lahari (The Wave of Beauty)


Tripura Sundari Maa


Saat berpikir positif yang aktif adalah otak kiri. Otak kanan berpikir negatif – eling, berandai-andai. Otak kanan yang bisa bermeditasi.

Pada zaman Buddha, masyarakat makmur dan kaya mereka tidak bisa meditasi. Bagaimana membuat orang meditasi? Buddha mengatakan bahwa hidup ini adalah penderitaan, Buddha menciptakan situasi yang mencekam maka barulah otak kanan masyarakat aktif.

Pada masa setelah Buddha bermunculan karya-karya besar – upanishad-upanishad dll; dari masa setelak Krishna sampai sebelum Buddha terjadi kevakuman, tidak ada karya-karya besar.
Medical science menyatakan bahwa berpikir positif tidak bisa dikaitkan dengan meditasi. Shankaracarya (1936) menemukan ada satu kemungkinan lain selain otak kanan, otak kiri dan otak tengah. Para ilmuwan mengira jika limbic section—batang otak yang menghubungkan otak kanan dan otak kiri—terputus maka tidak ada informasi yang disampaikan dari otak ke tubuh atau sebaliknya.

Dan Sankara menemukan walaupun limbic section terputus masih bisa terjadi pengiriman informasi, sekresi hormon inilah yang digunakan.

Beauty, untuk melihat keindahan tidak dapat hanya menggunakan salah satu bagian otak, tapi sekaligus menggunakan ketiga-tiganya.

Soundarya Lahari (The Wave of Beauty), merupakan pesan terakhir Sankara yang terdiri dari 100 ayat—Puji-pujian kepada Devi, umumnya karya ini dianggap hanya puji-pujian biasa dan hanya dilagukan. Tapi dibalik karya ini tedapat hal-hal yang yang luar biasa.

Part 1 : Aananda Lahari (The Wave of Bliss)

Ayat 1,
Shiva united with Shakti becomes able to manifest
If otherwise,this god knows not even how to pulsate.
How then could one of ungained merit be able to bow to, or even praise
One such as you, adored by Vishnu, Shiva and Brahma.

Ketika memperoleh Shakti maka Shiva menciptakan jagad raya, tanpa Shakti maka tidak ada penciptaan. Oleh karena itu barangsiapa yang bisa mengagungkan Engkau, Shakti, itu terjadi karena akumulasi dari karma baik.

Ia yang dapat menemukan aspek feminin dan dapat memuliakanNya, mengagungkanNya dan itu tidak mungkin terjadi kalau tidak ada akumulasi dari karma baik sebelumnya.

Simbol SRI YANTRA, merupakan simbul kreatifitas. Terdapat lima segitiga menghadap kebawah dan empat segitiga menghadap keatas. “Shiva dan Shakti adalah gabungan, jika Shiva dan Shakti bersatu terjadi penciptaan”.

Patung Ardanareswari, melambangkan bahwa dalam diri kita ada Shiva dan ada Shakti.

“Without Shakt – I (Energi) Sh – I – va is Shava (mayat)”.

Tanpa I atau energi, Shiva menjadi shava atau mayat. Seluruh alam semesta adalah proyeksi Shiva-Shakti, Shiva-Shakti ada dalam diri setiap orang. Semua adalah manifestasi Shiva-Shakti.
“Hanyalah orang-orang yang punya karma yang baik sekali yang dapat mengenal aspek feminin”

“Brahma, Wisnu, Shiva semuanya itu muncul dari aspek Shakti” (Hari, Hara, Virinchi)
Woman atau wanita adalah pria yang memiliki rahim, yang dapat melahirkan, maka dapat menciptakan.

Ichha Shakti (Will Power). Tempatnya ada di psychic heart, ditengah-tengah antara dua putting susu.

Faculty/kemampuan : Imagination, merencanakan sesuatu, memiliki visi.

Mengungkapkan dengan otak kanan. Orang yang otak kanannya telah berfungsi mereka gampang depresi. Bagaimana cara mengatasi? (belum dikasi tahu oleh Bapak) “Lakukan Gayatri dulu, nanti kamu dengan mudah sekali mengetahui…”.

Kenapa will power belum kuat? Karena belum terungkap sepenuhnya. Gayatri untuk mengaktifkan psychic heart.

Gyaana Shakti (Power of Wisdom). Tempatnya adalah Intelijensia, contoh bayi yang diletakkan diatas dada ibunya menemukan putting susu ibu.

Faculty/kemampuan : KNOWING—tidak puas hanya membaca, harus tahu sendiri. Melihat pengalaman yang lebih luas lagi, mengetahui sesuatu yang tidak tertulis dalam buku. EXPERIENCING—mengalami sendiri. CONTEMPLATION—merenungkan. ANALYSING—melakukan analisa.

Menggunakan alat-alat—otak kanan, otak kiri, dan tengah—untuk berkarya. Perkembangan teknologi adalah perkembangan intelijensia dan tidak berhenti disana, intelijensia berkembang terus. “Menggali terus, mengembangkan terus ilmunya maka tidak jenuh”.

Intelijensia seperti memiliki koneksi kepada internet, terdapat refrensi begitu luas. Kalau intelek bekerja pada informasi yang ia tampung, seperti laptop. Intelijensia memiliki informasi pengalaman seluruh umat manusia. Jika ada Buddha sekarang maka akan lebih hebat dari Buddha-buddha sebelumnya, karena punya refrensi dari Buddha-buddha sebelumnya.

Kriyaa Shakti (Power of Action). Tempatnya di pure body. Apa artinya purity, murni? Kalau racun murni berarti racun yang paling hebat.

Badan dibuat untuk berkegiatan dan banyak hal pekerjaan-pekerjaan yang semestinya tidak dilakukan. Badan melakukan pekerjaan yang tidak murni hasilnya. Tidur maksimal 7 jam sehari, lebih dari itu berarti tidak murni. Tidur berlebih badan tidak murni.

“Balance of all physical movement, action of all sense” (melihat, mendengar, bertindak dll), keseimbangan antara semua sense, sistem yang selaras.

Ichha-Gyaana-Kriyaa vs Head-Heart-Hand (Keadaan sekarang: berpikir, rasa, kerja). Kunci pendidikan adalah mengembangkan Iccha dulu melalui music, team work, baru otak dikembangkan, baru kerja.

Modern Phsycology, “Emosi hanya bisa memperbaiki mood, tidak bisa memperkuat will power”. Hasilnya dari satvic trait outcome—tenang, nyaman, then initial enthusiasm—awalnya antusias, bersemangat  (rajas) tapi akhirnya menjadi inertia/laziness—ogah-ogahan, malas (tamas).

Otak kanan berkembang berlebihan menjadi was-was, otak kiri berkembang berlebihan menjadi antusias sekali, semua hal dilakukan, semuanya dikira baik-baik saja padahal tidak. Otak kanan, otak kiri, limbic section semuanya harus seimbang.

Emosi bisa berada di bhooh, bhvah dan shvah, puncaknya hanya sampai di shvah dan will power berawal di mahah dan berkembang terus—alam dari bawah ke atas, bhooh, bhvah, shvah, mahah, janah, tapah, dan satyam.

Will Power
Emotion
Tempat : Psychic heart
Physical brain
Partner : Intelijensia
Mental/emotional
Percaya pada keberadaan
Percaya pada keberadaan tapi dikaitkan pada diri sendiri
Percaya pada kapasitas tak terbatas
Percaya pada hal terbatas
Confident/Trust
Longing/Desires, keinginan-keinginan
Memiliki tujuan hidup yang luar biasa, mulia (shreya)
Kenikmatan-kenikmatan (phreya)
Rendah hati
Keangkuhan, menciptakan ego
Tiada pamrih
Mementingkan egoisnya
Love/compassion, joy and bliss related
Passion, excitement, fleeting, happiness


(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada Minggu 14 Agustus 2011, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar