Sabtu, 22 Februari 2020

Meditasi Bersama Sang Master Bagian Kedua


Guruji Anand Krishna


B
uddha membagi umat manusia menjadi empat kelompok, menjadi empat macam individual. Monk atau biksu adalah pengemis, Buddha mengingatkan para biksu, ini adalah pilihan kalian. Setiap paragraf Dia akan mengulang sebanyak tiga kali, dalam psikologi ini betul, kita yang dewasa merasa angkuh, masa di ulang! Buddha tidak peduli dan tetap mengulang tiga kali.

Pertama, Seorang yang tidak mempromosikan kebaikan bagi dirinya sendiri maupun kebaikan bagi orang lain.

Kebaikan bisa terjadi atau sedang terjadi pada  diri kita walau kita tidak melakukan apa-apa. Alam tetap memberi walau kita tidak memujinya. Orang yang tidak mempromosikan kebaikan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain adalah orang yang tidak mau dewasa, membuat bodoh. Sifat alam semesta memberi kebaikan, tetap berbuat baik. Berbuat baik bagi diri apa, kalau tidak tahu dan tidak peduli pada kebaikan orang lain. Hidup dengan disiplin baik bagi saya. Indonesia umumnya berada pada kelompok ini. Orang-orang seperti ini yang paling rendah nilainya.

Kedua, Seseorang yang memperhatikan kebaikan orang lain tetapi tidak memperhatikan kebaikan dirinya sendiri.

Ada seseorang mengatakan hidup menjadi seperti lilin, meleleh demi orang lain. Bapak menanggapi, lilin kan tidak bicara seperti kamu, lilin tidak punya ego, tidak punya pilihan. Pendeta sekarang, berbuat baik untuk orang lain merupakan yang terbaik kedua dari yang terjelek, masa?

Ketiga, Seseorang yang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri tetapi tidak peduli dengan kebaikan orang lain.

Keempat, Seseorang yang melakukan kebaikan bagi diri sendiri juga kebaikan bagi orang lain.

Ad 1.  Seseorang yang tidak mempromosikan kebaikan bagi dirinya sendiri maupun kebaikan bagi orang lain, seperti sebatang kayu yang sudah digunakan untuk perabuan mayat. Ujung-ujungnya terbakar, masih bagian tengah-tengahnya yang belepotan tahi sapi. Tidak dapat digunakan maka kayu ini akan di buang. Orang yang tidak memikirkan kebaikan apapun tiba-tiba hidupnya hangus saja, tiba-tiba hidupnya berakhir saja, tiba-tiba energinya habis saja.

Dan orang seperti itu, dari luar terlihat oke-oke saja, karena hidupnya datar tidak ada gejolak apa-apa, tidak ada kisah macam-macam. Kelihatan sepintas menikmati. Menurut Buddha hidupnya tidak berguna sama sekali, hidupnya tidak ngerti apa-apa, lahir-hidup-mati dan lahir-hidup-mati lagi begitu terus. Satu dari satu juta orang yang setiap mati ingat semuanya, biasanya begitu mati lupa dan begitu ingat telah berada pada rahim ibu. Diharapkan yang hadir disini adalah yang satu dari satu juta orang itu. Ingat semuanya agar evaluasi, Moksa terjadi bila ada evaluasi.

Keadaan gila juga bisa lupa. Ada kisah di Barat yang menjadi terkenal hingga di buat filmnya, yaitu dalam keadaan sakit ia menghamili perawatnya dan setelah sembuh dia tidak mengakui perbuatannya karena tidak mungkin ia melakukan hal seperti itu. Dan adik dari laki-laki yang telah menghamili perawat tersebut akhirnya menikahinya, karena ia mengetahui kejujuran dari perawat itu.

Cangkok organ tubuh kalau bisa jangan, bila tidak kepepet sekali. Ada kisah tentang pencangkokkan mata, saat memiliki satu mata bila melihat cewek, melihatnya dengan biasa saja tapi setelah pencangkokan terjadi perubahan. Mata cangkokan akan mengikuti terus kemana perginya cewek tersebut dan mata yang satu jadi ikut-ikutan. Tiap organ tubuh memiliki inteligensianya sendiri-sendiri.

Ad 2. Seorang yang memperhatikan kebaikan orang lain tetapi tidak memperhatikan kebaikan dirinya sendiri.

Di antara dua kelompok ini, kelompok satu dan dua, nomer dua lebih exellent. Tapi dari tiga kelompok ini, bagian ketiga yang lebih baik lagi. Kenapa? Harus memahami mind Buddha, manusia yang berjalan pada jalur dharma sudah memikirkan dirinya sendiri. Bila tidak memikirkan dirinya atau kebaikan sendiri, dua kelompok ini – satu dan dua – tidak bisa atau tidak mengerti meditasi. Untuk meditasi pondasinya adalah kelompok ketiga. Kelompok kedua kebaikan dia belum tentu kebaikan yang basicnya dharma, hanya kulit, tidak melihat dampaknya bagaimana. Dengan memberi uang pada pengemis apakah membantu dia atau membuat dia makin malas. Cuma memikirkan kebaikan orang lain juga percuma.

Ad 3. Seorang yang melakukan kebaikan bagi dirinya sendiri tetapi tidak peduli dengan kebaikan orang lain.

 Karena tahu kalau saya belum baik saya tidak bisa berbuat baik kepada orang lain. Padajalur ini, bila kita tidak bisa melakukan dharma untuk diri sendiri maka ia tidak bisa melakukan dharma untuk orang lain. Mengolah diri dulu baru mengolah orang lain.

Patung Shiva berlengan empat, yang satu tangan posisi memberkati, yang lain memegang kerang, cakra, dan gada. Jika orang berbuat salah Shiva memberkati, memaafkan, dan berbuat salah lagi Shiva memberikan kerang – bersuara, menegur. Bersalah lagi Shiva memberikan cakra – waktu dan jika bersalah lagi terakhir gada yang diberikan ha..ha..ha.. dikira tidak ada makna berlengan empat. Kenapa disetiap gambar Shiva selalu dipegang oleh Parvati? Karena Shiva selalu kurang tidur, sulit cari posisi tidur yang nyenyak maka dipijit Parvati ha..ha..ha..

Kita harus mengetahui kebaikan bagi diri kita apa, baru bisa membantu orang lain.

Ad 4. Seorang yang melakukan kebaikan bagi diri sendiri juga kebaikan bagi orang lain.

Terbaik, tertinggi, semua yang ter, ter…  Tahu kebaikan bagi diri, berdasarkan kebaikan diri membantu orang lain. Kita harus luar biasa dulu, we are a right first. Jika Anda tidak mengkarantinakan diri Anda tidak akan mendapat apa-apa. Maka tidak akan ada yang mendorong kita, harus ada orang yang bisa mengelola.

Dari pada makan daging sapi lebih bagus minum susunya. Dari pada minum susu  lebih bagus minum yogurt, susu yang telah diolah. Dari pada yogurt lebih baik butter atau mentega dan yang paling baik adalah gee, inti susu. Gee yang dicairkan dapat menyembuhkan penyakit mata, gigi, dan lain-lain. Kelompok keempat ini seperti gee, yang paling baik.

Kelompok ketiga harus menjadi ideal kita. Urusi diri sendiri jangan mengurusi orang lain. Work meditation, it’s our personal shadana. Untuk menjadi seorang Guru pertama-tama harus tidak ada ambisi menjadi Guru. Ego muncul dengan berbagai cara, seolah-olah kita dapat melayani.

Meditasi setengah jam di Center atau di Temple hasilnya sama dengan retret selama 40 hari di tempat lain (dalam suasana dimana teman-teman sedang jaga malam di center atau di tempel).

Buddha adalah seorang “scientist of soul”, mengerti betul jiwa manusia zaman itu, bahasa zaman itu. Untuk zaman sekarang perlu pemaknaan kembali tetapi secara prinsip atau dasar persis sama, memaafkan diri dulu baru memaafkan orang lain.

Kata-kata membela, pelayanan disebarkan oleh siapa? Oleh negara-negara yang mau perang, agar senjata mereka laku. Saya mencari-cari alasan yang mungkin kenapa harga minyak naik hingga 140 dollar. Dari 140 dollar dikurangi harga dasar dapat nilai tambah sekitar 100 dollar, dari nilai tambah itu hanya dalam waktu satu minggu Qatar dapat membeli indosat dari Singapura yang dulu dibeli dari Indonesia. Dan Arab negara penghasil minyak terbesar, di bawa kemana uang lebih itu?

Berapapun kenaikan harga minyak dunia, Indonesia tetap mendapat untung karena kita juga punya minyak. Dulu Indonesia ikut menjadi anggota OPEC, sebagai salah satu negara pengekspor minyak dan sekarang justru sebagai negara pengimpor minyak. Negara membutuhkan apa kita tidak ngerti!

Kelompok kesatu dan kedua membuthkan trigger – pemicu, dan reminder – orang yang mengingatkan, orang yang bisa mendorong dengan kuat. Kelompok ketiga dan keempat tidak butuh dorongan banyak asal kita mengurus diri dengan baik. Ibarat gelas yang terus diisi air suatu ketika air akan meluber keluar dari gelas, begitu pun dari kelompok ketiga menuju kelompok keempat.

Dari kelompok kedua menuju kelompok ketiga agak sulit memberikan dorongan karena ego makin kuat. Ego makin kuat berarti makin jauh dari kebaikan sendiri. Berjalan pakai jalan yang mana? Saya tidak selalu berada dekat dengan kalian, gunakan buku sebagai peta, agar selalu ada kontak batin. Ketika keseluruhan kesadaran dipusatkan pasti ada kontak batin. Kita harus antusias, super cerdas, kita tahu kapan dan apa yang harus kita lakukan!

Tanya-jawab.

1. Di Amerika tidak ada iklan susu kaleng. Ada konspirasi antara penjual obat-obatan yang di komsumsi oleh ibu hamil yang menyebabkn air ASI kering dan penjual susu kaleng.

2. Ada orang menyatakan, “…urusi diri jangan urusi yang lain…”. Diri yang dimaksud disini diri sendiri atau kelompoknya yang di anggap diri. Urusi diri sendiri dulu, lupakan kelompok, keluarga, agama, apapun…! Jika sudah siap baru revolusi terjadi.

3. Sebelum mencapai kelompok keempat atau kelompok keempat menjadi sifat kita, maka akan selalu terjadi jungkat-jungkit dari ketiga kelompok yang lain. Seorang Guru menciptakan keadaan yang kondusif untuk terjadinya perubahan.

4. Manusia ialah binatang yang bisa diprogram, memiliki memori yang begitu besar apapun yang diberikan akan menjadi seperti itu. Apa yang terjadi sekarang di Indonesia 200 tahun lalu terjadi di Amerika. Kita bergerak maju tapi sporadis (sedikit-sedikit –pen), setiap negara maju dengan kecepatannya masing-masing, tergantung seberapa akomodatif suatu negara terhadap perkembangan zaman. Seperti Qatar, selama 1000 tahun sebelumnya tidak pernah ada tempat lain selain Mesjid, tetapi sekarang disana ada Gereja. Mekkah dijadikan tempat untuk Interfaith Conference, dan mesjid-mesjid tua di buka untuk umum. Dan ide-ide yang tergusur diterima Indonesia. Jika dalam 20-an tahun kedepan kita tidak menjaga diri, berkembang bersama zaman kita bisa menjadi Arab dan Arab menjadi Barat. Anak kecil ibarat kertas ‘baru’, mau jadi apa tergantung siapa yang menulisnya – orang tua, masyarakat. Betapa pentingnya Pendidikan, hiburan apa, buku apa yang harus dipilih. Yang berbau kekerasan jangan dimasukkan.


(Wejangan Guruji Anand Krishna pada  12 Juni 2008 di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar, pukul: 19.00-21.00 Wita)


                                                   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar