Senin, 24 Februari 2020

Meditasi Bersama Sang Master Bagian Ketiga

Guruji Anand Krishna



Ada Sutra yang sangat indah sekali, Sutra tentang Empat Keajaiban. Ketika Sang Buddha muncul di dunia ini terjadi empat keajaiban yang sebelumnya tidak pernah muncul.

Pertama, manusia-manusia di dunia ini biasanya mereka Menikmati Keterikatan dengan dunia ini. Menikmati dunia ini cerita lain, menikmati dunia dengan ketidakterikatan cerita lain lagi. Sebenarnya manusia menikmati keterikatan dengan dunia bukan menikmati dunia. Kita menikmati keterikatan dengan baju-baju, keterikatan dengan seks, keterikatan dengan rumah dan lain sebagainya.

Yang membuat kita terikat dengan benda-benda duniawi adalah pikiran. Setiap saat kita naik-turun, tidak ada pikiran yang langgeng. Kita boleh mencintai seseorang atau sesuatu, coba hidup satu hingga dua tahun cinta akan hilang menguap, cinta akan lenyap, dalam hitungan bulan bahkan. Pikiran menciptakan gambaran-gambaran atau images, pikiran kita berubah terus. Cowok-cowok berpikir tentang ceweknya, “Kok tidak berubah-berubah!”, dan si cewk berpikir, “Kok berubah ya?”. Pikiran menciptakan imajinasi-imajinasi.

Kucing dan anjing tidak terikat – kita yang menciptakan keterikatan – kasi makan terus hingga tetap berada dirumah bukan karena binatang itu setia, tapi karena kita menularkan keterikatan pada setiap makhluk, coba tidak dikasi makan satu sampai dua minggu dia akan lari. Tidak ada makhluk diluar yang terikat kecuali manusia karena manusia memiliki pikiran.

Orang-orang itu terikat umumnya tapi ketika Buddha datang kedunia ini orang-orang itu mau mendengarkanNya, mendengarkan ajaran-ajaranNya untuk Tidak Terikat. Para ulama, para pendeta, para pemangku semuanya menciptakan keterikatan-keterikatan, menciptakan sesuatu yang lebih indah dari dunia ini, menciptakan surga – segala sesuatu yang dilarang di dunia ini ada disana, menciptakan harapan-harapan. Semua ajaran yang tidak datang dari ajaran Buddha menciptakan keterikatan.

Buddha mengatakan, “Disana tidak ada apa-apa, zero atau nol, tidak ada surga tidak ada neraka”. Alami ‘nol’ ini sekarang sebelum nanti ketemu dengan ‘Big Zero’ disana. Yakinilah ini semua adalah nol. Buddha tidak memberikan harapan, begitu apa adanya, jika tidak Buddha yang mengatakan maka tidak akan ada yang mendengar.

Kedua, biasanya ditempat-tempat lain mengagung-agungkan, kita diangkat-angkat, orang mau dipuji-puji, tapi ketika ia datang kepada Buddha, Dia akan menunjukkan noda-noda kita, kekurangan-kekurangan kita. Bila seseorang menunjukkan kesalahan-kesalahan kita dan kita mau mendengarkan, dia adalah Buddha. Bila seseorang sudah mau mengakui kesalahannya kata Buddha itu sudah luar biasa. Semua  orang memiliki noda-noda atau tumor, badan itu sendiri adalah tumor; adanya badan membuktikan kita sakit. Kita semua di dunia ini sakit. Ada yang tumornya kelihatan ada yang tidak.

Ketiga, orang-orang kehilangan excitement – rangsangan atau gairah, maka kita suka nonton film horor. Celakanya, tayangan horor dapat meningkatkan getaran jantung, dan jika telah terbiasa nonton film horor ia tidak akan peka terhadap kekerasan yang terjadi di luar. Orang gila pun kehilangan excitement, dan jika diberi short electric menjadi lebih gila lagi.

Di Indonesia banyak tayangan-tayangan horor dan tayangan horor pun mulai banyak disiarkan oleh channel-channel luar negeri, berarti orang-orang pada umumnya kekurangan excitement. Orang-orang membutuhkan excitement untuk hidup di dunia ini. Dan Buddha mengatakan, Tidak, orang bisa hidup tanpa excitement, ada yang lain yang dibutuhkan atau diperlukan untuk hidup yaitu Kedamaian Hidup, ketenangan.

Keempat, kebanyakan orang hidup dalam avidya – tahu tapi tidak tahu, tidak mau tahu. Ketika Buddha datang ke dunia ini Ia akan menyampaikan hidup dengan pengetahuan yang benar, dan orang-orang mau mendengar. Bila seseorang menunjukkan kepada kita pengetahuan hidup yang benar dan kita ada kemauan untuk berubah, kamu tahu Ia adalah Buddha.

Empat keajaiban mengenai,
1)     Keterikatan
2)     Kekurangan-kekurangan
3)     Hidup damai
4)     Hidup dengan pengetahuan yang benar

Perumpamaan kain:

Ibarat kain putih yang bernoda tidak dapat dijual langsung, harus dicuci dengan bersih, walau setelah dicuci tidak bersih seperti semula, dan masih menyisakan noda-noda yang halus, baru setelah itu kain tersebut dicelup dengan warna lain yang lebih pekat sehingga harga jual tetap tinggi. Dibanding kain putih yang bernoda langsung dicelup warna lain tanpa mencuci bersih terlebih dahulu, kain itu nilainya rendah dan tidak berarti. (anggur baru tempatnya pun baru – pen)

Begitupun halnya dengan pikiran. Kita mau diisi dengan warna-warna yang baru, cara-cara hidup yang baru, namun bila pikiran kita belum dibersihkan maka kita tidak akan memperoleh warna-warna baru.

Pertama-tama purifikasi, Pembersihan.

Mind kita harus dibersihkan. Adanya kegiatan-kegiatan, latihan-latihan adalah untuk pembersihan. Selama ini kita baru berada dalam tahap pembersihan. Purifikasi dulu baru diisi, diwarna atau memperoleh warnanya. Radha berkata kepada Krishna, “Tolong warnai kerudung saya”, “Tolong saya diwarnai dengan warnaMu”. 

Cepat-cepatlah menjadi bersih sebelum saya mati dan saya akan mencelupmu dengan warna-warniKu.

Adapun yang harus kita bersihkan itu ada 16 kategori, 16 hal yang membuat pikiran kotor dan satu persatu mesti dibersihkan. 16 hal yang mengotori pikiran, yang menyebabkan pikiran kotor:
1)  Keserakahan yang berlebihan. Makan ketika tidak lapar itu juga keserakahan. Ingin memakai baju namun supaya baju yang bermerek itu juga keserakahan. Tips melepas keterikatan dengan baju dengan cara tidak berpakaian di rumah, satu keluarga tidak pakai baju – ayah, ibu, anak – selama 16 kali, sampai terekam dalam otak, sampai tidak memikirkannya lagi. Osho melakukan meditasi ini kepada murid-muridnya, karena itu ia juga dikenal sebagai Seks Guru. Tradisi Tantra di India, para murid sering diajak melihat atau menghadiri pembakaran mayat, hingga murid menyadari bahwa tubuh ini tidak kekal. Keterikatan badan dapat diatasi dengan menghadiri pembakaran mayat sebanyak 16 kali. Dan bila murid mempunyai permasalahan seks ia akan disuruh melakukan hubungan seks dengan mayat hingga menjadi muak.
2) Memikirkan tentang sesuatu yang jelek. Berpikir, berkehendak jelek. Ingin melakukan sesuatu yang buruk. Ketaksucian pikiran.
3)   Amarah. Apakah kita pernah marah? Selama ini tidak, kita tidak pernah marah tapi terbawa amarah ini membuat kotor.
4)  Keinginan membalas dendam. Belum 6 tahun rezim Taliban tumbang, penjara yang mengurung orang-orang Taliban di bom dan lebih dari 1000-an orang tawanan melarikan diri, dan kemudian beberapa desa telah dikuasai oleh Taliban, ini karena balas dendam.
5)     Mengkritik orang dengan tujuan menjatuhkan. Bukannya membangun.
6)   Dominasi atau menguasai. Kita ingin mendominasi, ingin menguasai orang lain dan keadaan.
7)     Iri hati
8)     Kikir, pelit. Tidak mau berbagi
9)     Kemunafikan.
10) Menipu
11) Alot, keras kepala
12) Prasangka, praduga.
13) Keangkuhan
14)Arogan
15) Keangkuhan karena penampilan
16) Kecerobohan. Tidak peduli

Kotoran-kotoran ini harus dikeluarkan baru diisi dengan yang baru.

Bagaimana cara mengeluarkan? Buddha memberikan caranya:


1. Ketahuilah bahwa ke-16 hal penyebab kekotoran pikiran ada dalam diri kita. Dengan menerima keadaan kita, kita baru bisa mengatasinya.

2. Setiap saat ketika salah satu di antaranya muncul langsung saat itu kita beri afirmasi kepada diri kita, “Saya sedang mengatasinya”. Saat sedang berusaha mengatasinya berikan afirmasi, “Saya bisa mengatasinya”.

3. Ketika selesai dan berhasil mengatasinya kita juga memberikan afirmasi, “Saya sudah mengatasinya”. Afirmasi untuk memberikan semangat agar berhasil pada akhirnya.

4. Kalau sudah bisa mengatasi kekonyolan-kekonyolan pikiran sendiri, Buddha tidak akan memuji-muji kita, Ia mengatakan, “Kamu baru akan memperoleh keyakinan yang tak tergoyahkan”. Itu membuktikan kita bisa bersama Buddha.

5. Bila telah mengatasi 16 hal yang mengotori pikiran, setelah bekerja keras, baru Berkeyakinan kepada Buddha. Baru menyadari Dia adalah Yang Maha Cerah, Dia Yang Terberkati, Dia yang mengetahui Kebajikan dunia ini, Dia Yang Maha Mulia.

Orang kebanyakan sekarang membela membabi-buta dan menghantam secara membabi-buta. Ahmadiyah kenapa mengalami hal seperti sekarang, pasti ada sesuatu hal yang salah dalam dirinya. Tidak menghormati perempuan dalam hal berpakaian – pakaian menutupi seluruh tubuh kecuali mata – dan tidak berubah-berubah. Perilaku demikian kita tidak terima, tapi kalau Ahmadiyah diperlakukan tidak adil kita juga akan membela mereka. Kita akan menolak ketidakadilan dimanapun terjadi.

Hitungan karma tidak pernah mati, tidak kaku dan itu bisa diatur. Dikatakan bahwa otak yang kita gunakan baru hanya 7 sampai 8 persen saja yang lainnya kosong, bukan kosong tapi penuh dengan karma-karma masa lalu. Karma-karma bisa kita putuskan, karma-karma yang tidak baik di-delete satu-persatu hingga tuntas.


6. Keyakinan pada Dharma. Hanya seorang Buddha yang dapat mengatakan bahwa dharma bisa dipurifikasi, kalau bukan Buddha tidak bisa. Tidak ada surga, tidak ada neraka. Yang penting adalah here and now, lihat hidupmu, kenapa? Bagaimana hidup? Buddha memberikan contoh menjalani kehidupan.

7. Keyakinan pada Sangha. Sangha adalah support group.

Sebagian menganggap sangha adalah jalan yang baik, jalan yang benar, jalan yang lurus. Sebagian lagi menganggap yang penting adalah ajarannya tidak peduli siapa yang memberikan. Yang lain menganggap guru yang penting sangha tidak perlu. Kita semua sakit, mari bersama-sama memberikan support biar kita sembuh. Semuanya – sangha, kegiatan-kegiatan, tempel – adalah perpanjangan Anand Krishna.

Buddha, Dharma dan Sangha adalah 3 in 1, tidak bisa dipisahkan. Dharma lengket pada Buddha, Sangha lengket pada Buddha. Hanya dengan baca buku atau mendengar rekaman, ibarat makan itu hanya tinggal tulang-tulang tidak ada isi; jauh, jauh lebih berguna atau bermanfaat dengan bertemu dan mendengar secara langsung atau satsang. Sangha adalah sarana untuk menaklukkan ego kita. Kebersamaan kerja dalam satu tim, ini muncul ketika telah membersihkan pikiran kita.

Orang tidak akan pernah bisa yakin pada Dharma, Sangha dan Buddha kalau ada 16 hal yang mengotori pikiran.

Tanya-jawab.
1.  Merayu atau menarik orang untuk percaya pada Dharma, Buddha dan Sangha, itulah fungsi latihan-latihan selama ini, bangunan-bangunan dan semua kegiatan-kegiatan.
2.  Total Success, dimana sih kebocoran terjadi? Di cakra 1, 2 atau dimana? Misal keragua-raguan, dari keragu-raguan berdampak pada semua aspek kehidupan.
3.     Dekat dengan Sumber Energi maka akan ada transmisi-transmisi.
4.  Seorang Meditator tidak akan pernah kekurangan Pangan, Sandang dan Papan. Jika seseorang kekurangan duit atau susah mencari duit maka ada yang salah dengan meditasi kita. Kita belum menjadi meditator. Bapak memberikan contoh Svami Vivekananda, berangkat dari India ke Chicago untuk mengikuti Parlemen Agama-agama Sedunia hanya dengan uang 1 dollar.

(Wejangan Guruji Anand Krishna pada hari Rabu, 18 Juni 2008 di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar, pukul: 19.00-21.00 Wita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar