Selasa, 10 Maret 2020

DYING


THE ART LIVING AND DYING



DYING

Seluruh kehidupan berasal dari ‘karbon’ dan terdapat kehidupan. Seperti halnya komputer yang dasarnya adalah ‘silikon’ yang di dalamnya terdapat juga kehidupan. Dalam satu game terdapat kurang lebih 60.000 pilihan atau 60.000 kemungkinan.

Kehidupan memiliki ratusan ribu kemungkinan bahkan lebih. Dari ‘bahan baku’ atau apa adanya kita olah menjadi apa? Itu sangat tergantung dari Aktifitas Sekarang.

Sewaktu baru lahir kita memiliki banyak kemunginan. Perkembangan menjadi dewasa, tua kemungkinan-kemungkinan lain terlupakan, ‘makin terfoku’.

Masalah seperti kita apa?

Kesadaran yang mulanya ada di mana-mana terpusatkan ke Finansial dan Relation. Untuk usia 30 tahun ke atas prosentase Other 50%, Relation 50% adalah keadaan kundusif untuk spiritual.

Merupakan syarat minimal untuk menunjang kehidupan spiritual. Keadaan-keadaan perlu diperbaiki.
Semoga perempuan atau istri sedikit lebih sadar dari suami, karena kesadarannya lebih mudah diangkat mengikuti istri. Jika kesadaran istri lebih rendak maka energi suami akan di serap dan diboroskan

Energi yang sudah turun kebawah tidak akan keatas.

Anak-anak daya rekamnya luar biasa. Makin tua daya serapnya makin berkurang dan energi pun makin berkurang seiring meningkatnya umur.

Doa Sufi : “Ya Allah, Ya Rabb Carilah saya”. Krishna mencari sapi yang hilang.

Soul kita, roh kita setiap kali lahir dasarnya adalah Ketakutan. Ketakutan adalah di balik segala kegiatan kita.

Seorang Meditator harus menggunakan energi ketakutan untuk sesuatu yang kreatif.

Energi ketakutan sangat luar biasa. “Lakukan sesuatu yang kreatif saat stress”.

Saat stress berat dan berusaha menghilangkan dengan jalan-jalan, atau relaksasi adalah salah atau kurang tepat.

Bila seseorang stress karena pekerjaan dan meninggal maka dalam kehidupan berikutnya: susah cari kerja, pengangguran, atau cepat pindah kerja.

Bila mengalami stress dalam keluarga atau gagal dalam persahabatan lalu mati maka kehidupan berikutnya: kawin-cerai.

“Kalau disini kamu buta disana kamu lebih buta lagi”.

“Benih” itu kecil, berkembang menjadi pohon, berbuah sama seperti benihnya. Jika sekarang kita selalu bersikap serius, kehidupan sebelumnya pun juga serius.

“Bagaimana kita hidup di masa kini, begitulah kamu di masa depan”.

Bagaimana memperbaiki?

1.     Seperti Penjahit. Membuat baju rapi, di-Kerjakan Sendiri.

2.  Meningkatkan Skill. Setiap bagian di kerjakan terpisah, yang membuat kerah, kerah saja, dan keahlian dalam membuat kerah ditingkatkan (Cara goblok). Harus ada keahlian-keahlian khusus (Human Mandala). 100 orang dalam kelompok, masing-masing orang mengupayakan satu sifat mulia.
Hambatan adalah kurang sabar.

3.   Memprogram Keadaan atau masa depan 80% Other, maka dalam keadaan itu perlu dua kelahiran lagi untuk Moksa, hidup dalam keadaan Moksa. Ciri-ciri atau teknisnya “Sesaat sebelum mati membayangkan Tuhan, Cinta Anda begitu hebat dan melupakan segalanya, tidak ada sesuatupun terpikir kecuali Tuhan”.

Hubugan dengan Tuhan, seperti Mira dan Krishna. Mira berkata, “…Saya punya hati dan telah ku serahkan pada Krishna”.

Kalau tidak kesadaran turun ke pusar atau kebawah dan lahir lagi.
Apa yang Anda pikirkan saat mati itu akan menjadi ‘Benih’ saat lahir.



(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada Temu Hati hari Senin 16 Oktober 2006, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar)
(Gambar:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnsgLOuvU8yMvCLQplB8QzxvXw9bYYMq-N4OpXfRxeTC5IBU_daSMr5FBLjkBnfqVgwQ6fUS0637dxZS8dyfN8BRGTrm81LPGP3WYN_U9g5zoStXR8xEK1hCDw7UsaA9A-RNCw8Z16GzU/s320/reincarnation.jpg)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar