Selasa, 17 Maret 2020

SANGHA AWARENESS

Sri Yantra



Sangha mempunyai makna sama dengan Perkumpulan. Sangha diluar adalah organisasi politik, LSM, dsb bertujuan melayani orang luar.

Sangha Spiritual bertujuan Melayani Diri Sendiri. Sangha spiritual juga mempunyai kegiatan luar, berinteraksi dengan masyarakat tapi tidak melayani orang luar.

Apapun kegiatan di luar untuk melayani diri sendiri, self center.

Saat energi naik muncul perenungan, “Bagaimana menemukan Aku?”. Mengungkapkan Atma.
Sesungguhnya jika energi menembus kepala kita akan mati. Ketika energi turun dari kepala dan sampai di Leher kita akan mengalami Ananda.

Dan energi turun lagi mencapai Jantung, kita akan mengalami Paramaananda. Energi turun mencapai Pusar kita akan mengalami Premaananda.

Dan turun lagi mencapai Kemaluan atau pusat seks, kita akan mengalami Brahmaananda. Saat energi sampai di cakra ‘dasar’, kita akan mengalami Nityaananda.

Dari alam Nityaananda energi naik kembali ia akan sampai pada Satcitananda. Dari sini energi terus naik-turun, inilah saat yang tepat menciptakan Sangha. Agar turunnya mulus membutuhkan Sangha, untuk seumur hidup.

Guruji : “Melakukan apa yang saya lakukan”.

Pusat Sangha adalah diri kita masing-masing, saat bersama Guru, Guru adalah pusatnya.

Omkaram bindu samyuktam, bindu atau titik mempertemukan kita dengan Keberadaan. 

Merupakan faktor atau fenomena paling penting dalam Sangha.

Guru sebagai bindu, sebagai titik pusat kesadaraan, berserah total pada Guru.

Bindu atau Guru. Setiap Bindu atau Guru ada tiga aspek.

Aspek Luar atau bahya, aspek Dalam atau guhya, dan aspek Rahasia.


Pertama, Guru berada di luar atau BAHYA.

Check point, ajaran pertama yang diberikan adalah Ajaran Sang Acharya, ajaran yang berasal dari Pengalaman Pribadi. Mengalami pengalaman hampir mati dan hidup lagi, kalau belum mengalami tidak layak menjadi saman atau Guru.


Kedua, Masuk ke dalam lagi atau lebih lanjut. Aspek GUHYA.

Dari Acharya menjadi Svami. Apa yang dilakukan? Tidak banyak bicara, dia melakukan empowerment, Memberdaya Diri dalam Sangha.

Sudah bertahun-tahun bersama Guruji tapi tidak ada perubahan? Frekuensi belum sama, maka tidak terjadi apa-apa atau kontak terputus karena ulah sendiri.


Ketiga, Aspek RAHASIA. Bhagavan.

Terjadi Transmisi Energi. Hanya dengan melihat, darshan pun cukup tidak melakukan apa-apa, langsung energi terserap.


Kita hanya berhubungan dengan ia yang memiliki frekuensi sama. Kesadaran tertinggi dan kesadaran terendah ada dalam diri kita, jangan pernah geer kalau kita sudah sadar.

Dengan menyadari bahwa keberadaan kita di dunia ini membuktikan kita ada hubungan utang-piutang dengan alam. Maka ego rendah tidak muncul dan Atma akan muncul.

Jika ada 100 orang yang mengalami peningkatan kesadaran dalam waktu yang bersamaan, maka seluruh dunia mengalami peningkatan kesadaran sedikit.

Guruji: 
“Mungkin di luar sudah ada 99 orang yang mengalami peningkatan kesadaran dan kurang 1 orang. Dan jika 1 orang tersebut diantara kita maka lengkaplah”.
“Disini mungkin terbentuk Sangha, dari perhitungan tertentu yang tidak dapat saya katakan”.

Apa yang terjadi pada Ajaran,

A.    Sebagai Acharya. Latihan-latihan Spiritual sangat penting.

B.     Sebagai Svami. Yang penting adalah Yoga. Ada Gyan, Kesadaran, Karuna, Bhakti.

C. Sebagai Bhagavan. Alam Tantra. Cinta Arjuna dan Para Gopi kepada Krishna. Hubungan Kunti, Widura dengan Krishna. Terjadi Transmisi.

Bagaimana saya menilai diri sendiri, dapatkah kita mencapai yang tertinggi?


TIPS

1.  Renungkan apakah kelahiran kita—dalam keluarga, lingkungan, situasi dan kodisi—menunjang perjalanan batin kita?

2.   Apakah bertemu dengan seorang Guru dalam hidup ini? Guru seperti yang dijelaskan diatas.

3.  Apakah Anda punya niat yang kuat sekali untuk melanjutkan perjalanan sehingga yang lain jadi nomer dua? Yang utama.

4.      Apakah :

a.      Anda cukup sehat (badan) untuk berjalan.

b.  Tidak mati cepat, minimal 50 tahun. Kesadaran tertinggi dapat dicapai minimal membutuhkan waktu 45-48 tahun.

c.   Anda tampan atau cantik (Anda tampan atau cantik kalau Anda percaya). Pikiran yang jernih dan perasaan yang tenang membuat Anda tampak cantik atau tampan.

d.   Punya kedudukan sosial, minimal dimata masyarakat Anda tidak dianggap tidak berguna.

e.      Dia punya sarana cukup untuk melanjutkan perjalanan.

f.       Bisa meyakinkan orang dengan apa yang dia sampaikan.

g.      Memiliki pikiran yang jernih, tidak bingung.

h.     Berjiwa bebas, tidak terbelenggu dogma, kesimpulan…

Tidak gampang menyerah, YAKINLAH!

Rahasia: Pilih salah satu yang Anda pikir tidak Anda miliki dan kembangkan itu maka semua berubah, dan semua dapat dicapai dalam satu kehidupan.


Hal-hal kecil yang perlu diperhatikan dalam Sangha :

1.  Para Biksu—anggota sangha Buddha di panggil biksu—tidak pernah di tegur secara pribadi, tapi di tegur di depan umum, sebanyak tiga kali. Tidak juga berubah mendapat sangsi ringan berupa bertapa, sansi berat dikeluarkan dari Sangha.

2.     Menciptakan klik-klikkan—gap atau kelompok-kelompok tersendiri—mendapat sangsi.

3.    Menciptakan kegaduhan yang dapat menciptakan klik-klikkan mendapat sangsi dan di tegur, tidak mau terima juga dapat sangsi.

4.      Kalau dihukum dan tidak menerima lalu membicarakan juga kena sangsi.

5.  Salah  satu biksu membuat kesalahan, dan kesalahan itu tidak boleh dibicarakan dengan orang di luar Sangha, kecuali ada ditugaskan Guru.

6.      Menutupi kesalahan diri dengan membisu, serta mencari pembenaran, kena sangsi.

7.   Melihat langsung salah satu anggota Sangha membicarakan masalah dalam Sangha dengan orang luar, harus diberitahukan.

8.      Tidak mengembalikan kusen, alas duduk dengan baik, kena sangsi.

9.      Ada anggota keluar dan kita berada satu atap dengan dia, kena sangsi.

10. Ada anggota baru belajar dan keluar (dengan penuh kesadaran), kita tidak boleh berhubungan dengan dia.

11. Kadang kita bohong setengah-setengah atau membuat cerita untuk bohong, mengakibatkan kesadaran menurun.

12.  Menguping biksu menjelek-jelekkan orang, kena sangsi.

13.  Masuk Sangha, tahu semua aturan juga mengiyakan dan kemudian mengkritik aturan, kena sangsi.

14. Berbuat salah, langsung menghadap ketua dan menjalani hukuman. Salah satu cara mempertahankan kesadaran.

15. Ada demokrasi untuk menentukan hukuman suatu kesalahan, jika tidak dapat baru voting, suara terbanyak.

16.  Biksu tidak boleh mencari makanan dalam satu rumah berturut-turut.

Catatan:  Sangha Buddha bertahan hingga 2500 tahun.

Dalam tahap Svami dan Bhagavan, harus ada aturan. Alirkan energi dengan penuh hati-hati.



(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada 06 Juli 2007, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar