Selasa, 24 Maret 2020

Mengenal Diri



Mau apa hidup? Jawabannya macam-macam sesuai tingkat keadaran.

Jarang orang peka bila kena penyakit sedikit (secara fisik), biasanya bila sudah parah baru menyadarinya, tapi sudah terlambat.

Kenapa? Sebabnya kita terlalu sering mengalami yang tidak enak, jadi terbiasa. Karena terbiasa kena penyakit, terbiasa dengan kondisi yang tidak nyaman.

Penyakit atau penderitaan di kaitkan dengan lapisan-lapisan kesadaran dalam diri.

Gurdjief mengatakan, “Orang terlahir tanpa soul, hanya dengan ‘benih soul’. Kadang matipun tanpa soul”.

Lapisan Fisik.

Ditemukan bahwa tulang kaki manusia lebih kuat dari beton yang paling kuat, dan rambut manusia khususnya wanita tahan beban 30 kg tidak putus (sehelai).

Fisik perlu dirawat kesehatannya. Musuh utama badan adalah Kemalasan.

Makin mapan seseorang atau makin tinggi pekerjaan, kita dibuat menjadi makin malas.

Bekerja 8 jam didepan komputer dalam jangka wktu lama membuat ukuran otak makin kecil. 

Setiap generasi makin kecil. Karena mainannya makin bodoh, game komputer.

Untuk saat ini tidak cukup 1,5 liter air bagi tubuh dalam sehari tapi 3 liter.

Terjadi gerakan badan dan perpindahan kesadaran.

Lapisan Energi.

Bagaimana mengoptimalkan energi?

Dengan latihan postur yoga Ardhacakrasana  di luar ruangan yang memungkinkan kena sinar matahari langsung.

Dengan latihanini menciptakan posisi matahari dan dada satu garis, akan memberikan manfaat pada lapisan energi.

Dalam matahari ada black hole, ini yang membuat matahari bertahan, bila black hole ini tertutup matahari akan pecah. Black hole ini fungsinya untuk keseimbangan.

Di jantung manusia juga ada ‘black hole’. Dengan latihan ini menempatkan pada satu garis black hole pada manusia dan matahari, akan diteruskan ke bumi hingga ke inti bumi dan disana juga ada black hole.

Ini akan memberikan manfaat luar biasa, mendapat kekuatan dari matahari dan bumi, akan tercipta keseimbangan pada lapisan prana.

Lapisan Mental/Emosional.

Manas dalam bahasa Sanskerta berarti mind dan juga emosional. Segala sesuatu yang berpusat di otak.

Konon neocortex pada otak manusia adalah hasil intervensi Ilahi. Semua emosi manusia ada di sana. Sekaranng neocortex dalam diri kita belum berkembang, baru digunakan 2-3 % saja. Orang-orang yang jenius menggunakan sekitar 3-5 %. Jika tidak digunakan maka tidak berkembang.

Makan, minum, tidur dan seks, baru empat aplikasi ini yang kita gunakan, lahir, mati, dan lahir lagi. Padahal di dalam neocortex masih sekian banyak aplikasi yang tidak digunakan.
Dua musuh utama manusia adalah Ego dan Iri hati.

Kemarahan tidak dapat dikendalikan, marah timbul karena Kecewa, dan ini berasal dari ego dan iri hati.

Bila kedua hal ini dapat dikendalikan maka rasa-rasa negatif lain—kemarahan, keserakahan, keterikatan, keangkuhan—dapat dikendalikan.

Jika ego dan iri hati menguasai kita akan kehilangan sense of discrimination atau viveka dan mengalami kegelapan.

Bagaimana melampaui ego dan iri hati? Be Happy and Celebrate Life.

Ketawa lebih sering, ada alasan atau tidak.

Lapisan Inteligensia.

Bagaimana mengembangkannya? Hanya dengan baca buku.

Bacalah sesuatu yang membuat Anda berpikir bukan tidur. Untuk membaca harus pakai modal intelijensia sedikit.

Bacalah sesuatu yang membuka wawaan, bukan dogma—do and don’t. baca apa saja, jangan yang disukai saja, sekali-kali baca juga yang tidak disukai, misal buku-buku agama lain.

Bagaimana menguji atau mengetahui bahwa intelijensia telah bekembang?

Saat menemukan benang-merah atau kaitannya, menemukan esensi atau inti setiap ajaran adalah sama dan satu.

Akibatnya pertama-tama muncul pergolakan, sehingga ada studi perbandingan agama-agama.

Dengan esensi kita dapat menembus apa yang ada dibaliknya.

Swadaya dalam bahasa Sanskerta berarti Belajar dan Mempelajari Diri.

Pertanyaan-prtanyaan.
  • Kafir adalah orang-orang yang hatinya sudah tertutup, diapain pun tidak bisa. Yesus bilang menghadapi orang-orang seperti ini, “Kibaskan bajumu dan tinggalkan”.
  • Kematian adalah suatu misteri yang luar biasa.
  • Lapisan Ananda adalah akumulasi lapisan-lapisan sebelumnya. Keempat lapisan sebelumnya terurus maka baru dapat mencapai lapisan Ananda. Jika lapisan fisik dan energi seimbang akan memberikan kekuatan pada lapisan mental/emosional dan akhirnya memperkuat intelijensia hingga mencapai ananda.
  • Mintalah maka akan diberikan kepada mu.
  • Ego adalah seperti bahan bakar, jika alat transportasinya berganti—mobil menjadi kapal terbang—maka bahan bakarnya juga harus diganti.



(Wejangan Guruji Anand Krishna, pada 23 Januari 2011, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar