Selasa, 24 Maret 2020

Pandangan Kyai Ganjel tentang Hubungan Sastrojendro sedarah, Lesbi/Homo, KB...


Gunungan


Hubungan Sastrojendro sedarah?

Pada zaman Adam dan Hawa, diceritakan mempunyai anak Kain dan Habel, sesungguhnya siapa Ibu dari Kain dan Habel? Secara Genetika perkawinan satu sel, keturunan ke delapan akan hancur. Injil perjanjian Lama itu dibuat kapan? Situasi manusia keturunan yang ke berapa, manusia sudah banyak. Perjanjian Lama isinya ada berupa sejarah, cerita atau legenda, betapa sulitnya membedakan kenyataan dan legenda.

Adam dan Hawa - ciptaan yang paling berkwalitas, bisa perorangan, bisa kelompok. Adam dan Hawa tidak ada tapi personifikasi. Karena yang berbicara orang ahli atau berkuasa maka dituruti dan dipercaya masyarakat. Semua itu jangan terlalu dipersoalkan. Lapar didepan ada nasi, ya, dimakan; dari mana asal nasi jangan dipersoalkan. Yang lebih penting, kawin antara keluarga itu berkembang membuat orang makin memisahkan diri sendiri, egoisme. Bertentangan dengan kemanunggalan terhadap sesama.

Kenyataannya walau Agama melarang kawin antara keluarga tetap saja masih ada ras-ras, pembedaan-pembedaan. Harapan Allah semua manusia bersatu tidak ada pembedaan.

Kawin tidak-demokrasi, karena siapa yang mengurus anak, yang bertanggung jawab. Secara prinsip Gantharwa tidak menerima, karena dampaknya orang menjadi egois. Secara jujur kita punya pasangan, demokrasi, hati nuraninya rela nggak? Kejadiannya memang sejarah atau diceritakan karena ada bukti? Jangan mencari pembenaran yang tidak jelas.


Lesbi, homo gimana?

Salah satu teman berpendapat setuju, alasannya karena hidup itu tidak membedakan, ada kebebasan.

Bapak menanggapi, ‘tidak membedakan’ dalam hal apa? Harus jelas,  permasalahannya tidak sesederhana itu. Contoh, orang makan ikan tapi tidak sekalian makan piringnya. Kebebasan, pendapat umum identik dengan semau gue-melempar  orang bebas dst. Kebebasan yang sehat adalah merealisasi Kebenaran tanpa ada hambatan. Bebas untuk berbuat baik. Sikap ‘semau gue’ berkembang menjadi dosa, dampaknya menderita, sengsara dan akhirnya mati. Boleh makan apa saja kecuali buah terlarang.

Tuhan tidak membedakan, semua orang di undang masuk surga. Kerumunan domba satu gembala. Manusia besikap pada Tuhan berbeda-beda karena manusia bebas. Salah-salah menuduh Tuhan yang membedakan. Kerajaan Surga menabur tidak memilih subur atau tidak subur. Orang berpendapat, saya diciptakan menjadi semak berduri, jalan dan sebagainya. Dalam keluarga, orang tua menyarankan anaknya makan yang baik, perlakuan beda bila anak sedang sakit.


KB, Keluarga Berencana?

Tidak setuju, menghambat perkembangan manusia. KB adalah alasan manusia yang khawatir, menderita karena ‘over acting’- pemborosan yang tidak perlu, padahal sekitarnya banyak orang kelaparan. Karena kelaparan hanyut pada pikiran-pikiran negatif. Manusia modern adalah manusia-manusia yang keterikatan.

Dari sisi Kerja atau Karya. Apakah KB mendukung Karya? Pertama, membuat percaya pada Dia. Kedua, segala sesuatu mendukung Sastro Jendro. Diluar itu salah, walau dirasakan enak. Racun terasa madu, merasa lebih bahagia tapi semua palsu. Hidup jangan hanya mengandalkan perasaan - bisa tertipu, tapi juga mengandalkan kesadaran. Kalau hanya kesadaran bisa bahaya, jadi ‘dingin’, harus seimbang.

Dari sisi Cinta. Apakah KB sudah Cinta? Seimbang egoisme dan Sosialis, keseimbangan antara kebutuhan ku dan kepentingan masyarakat.

Dari sisi Sastro Jendro. Apakah KB sudah ya, ya, ya? Allah meng-iya-kankan ngak, diwakili sosial.


Dalam Agama Islam, istri boleh lebih dari satu maksimal empat, bagaimana?     
   
Istri lebih dari satu syaratnya, pertama, persetujuan istri pertama, secara jujur siapa istri yang mau diduakan? Kedua, dapat bersikap adil, yang adil adalah Tuhan. Istri lebih dari satu adalah sesuatu yang dibolehkan tapi tidak memungkinkan.

Kesalahan orang, tidak berlogika atau bernalar urut. Misalnya orang yang lupa dimaafkan, padahal lupa sendiri sudah salah, jika itu dimaafkan berarti menyuburkan kesalahan. Kelalaian bukan untuk di dukung atau ditolelir tapi harus dirombak total. Terlanjur bukan untuk dimaafkan, apalagi kata masyarakat bahwa kelalaian adalah takdir, adalah salah Tuhan sendiri, pendapat seperti ini dampaknya berbahaya. 

Kesalahannya tidak tahu, lalu ini dijadikan basic, diteruskan dengan nalar lurus dan dibenarkan? Kesalahannya diperbaiki, basicnya kesalahan. Yesus mengadakan perubahan total, seorang revolusioner. Menyembuhkan langsung, lumpuh jadi bisa jalan, buta jadi melihat; bukan bertahap. 
        

Ganti kelamin?            
                                
Gantharwa diawali bicara dengan pokok-pokok dan akhirnya bicara total. Prinsip ada toleransinya, dapat dirubah atau diralat asal dampaknya lebih dari prinsipnya. Misal, tidak beristri, secara prinsip salah. Toleransi, tidak beristri untuk mencintai lebih banyak manusia, boleh. Dilihat dari motivasi, sistem, dampak dan ‘plus’ kekuatan

Secara manusia bingung, buntu, tanggung resiko sendiri. Gunakan pelajaran tiga–puluh-lima hari dan kliwonan ditambah Lisensi untuk solving problem. Tugas kita, pegang buku dan tongkat, membuat orang itu mengerti dan memiliki kuasa. Lebih luas, kita sebagai penonton - menonton sekilas dan mengadili atau belajar untuk bisa bersikap jelas. Dari potongan-potongan cerita, yang bermasalah melakukan pembenaran diri. Untuk mutasi atau ganti kelamin, tidak gampang harus dilihat dari banyak sisi.


Masalah hukum dan hukuman, tebusan dari hukuman. Benar nggak Tuhan tidak menghukum?

Hukum sama dengan ketentuan, kepastian atau takdir. Takdir ialah Siapa yang Benar bersama Allah di Surga; diuraikan menjadi Kasih.

Bagaimana menjadi Benar dan bersatu dengan Allah? ‘Mencintai Allah dengan melaksanakan perintah-perintahNya’. Yesus mengatakan, ‘Aku datang bukan untuk mengadili tapi menyelamatkan’. Secara duniawi hukuman negatif, ada berat dan ringan.

Perumpamaan, Kereta Api jurusan Bandung-Jakarta akan berangkat, petugas berkata, ‘Cepat-cepatlah masuk kereta karena kereta akan berangkat ke Jakarta ’ dan kereta berangkat. Kiamat berarti kereta telah berangkat. Tuhan tidak menghukum tapi menawarkan dan manusia berkehendak bebas. Bahayanya pemahaman Takdir jadi selip bahwa hidup manusia tidak ada artinya. Tuhan Maha Pengampun, jangan selip bahwa dosa-dosa manusia di ampuni total, tidak, diampuni sebanding dengan pertobatannya.

Tebusan atau menebus dosa. Dikatakan bahwa ‘Dosa manusia ditebus dengan mati dan sengsaranya Yesus’. Pelunasan ada dua faktor, keterkaitan dua pribadi antara manusia dan Allah. Agar tejadi pelunasan maka, pertama, perlu Pertobatan. Kalau jalannya salah, kembali; salah jalan dan terperosok apa bisa kembali? Siapa yang  hutang harus bayar, sebelum Yesus yang ada hanya ini. 

Terperosok jatuh adalah resikonya sendiri, maka pihak manusia perlu pertobatan. Informasi itu disampaikan Nabi, bagaimana menebus dosa. Kedua, zaman Yesus. Yesus dikatakan penebus, menghadirkan Allah pengampun. Jatuh kejurang dengan naik ke jurang lebih cepat mana? Jika manusia hanya mengandalkan pertobatan siapa yang bisa kembali, maka ada pengampunan Tuhan. Baru penebusan terlaksana.

Melihat bahwa Tuhan Pengampun salah-salah kita menjadi orang cuek. Miliki Semangat Hindu dan Fasilitas Kristen. Disini kumpul bermacam suku mari kita petik yang positif. Kita mendapat pengampunan sebanding kita mengampuni sesama, biar tidak egois. Bertobat - menghentikan kesalahan, bagaimana bertobat jika kesalahannya tidak tahu, dengan kawruh kita tahu dimana letak kesalahan dan cara menyelesaikannya. Mari perluas pancaran terang kita.

Penebusan Yesus bukan mati di kayu salibnya, tapi Yesus yang menebarkan Kebenaran, tentang mana yang salah dan mana yang benar, tentang dimana kesalahan dan cara menyelesaikannya. Hukuman adalah balas dendam, motivasinya kebencian. Cinta itu memeluk sambil nendang, nendang dengan basicnya adalah kasih.



(Wejangan Kyai Ganjel pada Kliwonan 16 Sep 1999,  Padepokan Gantharwa, Cibolerang Indah Blok H1 Caringin, Bandung, Jawa Barat)

(http://gantharwa.org/)

(Gambar: https://id.pinterest.com/pin/840202874206376126/)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar