Sabtu, 28 Maret 2020

The Essence of Gayatri Mantra


Bṛhaspati (Sanskrit: बृहस्पति, often written as Brihaspati) is an Indian name, and refers to different mythical figures depending on the age of the text  #Dakshinamurthy_images #Dakshinamurthy_god #Dakshinamurthy_painting #medha_Dakshinamurthy #Dakshinamurthy_stotram #Dakshinamurthy_idol
Bunda Gayatri digambarkan sebagai Dewi Berwajah Lima



Makna dari mantra.

Terdiri dari dua suku kata man atau manas dan tra atau trayeti.

Manas adalah pikiran, namun tidak cukup diartikan sebagai pikiran saja. Manas adalah segala sesuatu yang berfungsi lewat otak, atau segala sesuatu yang menggunakan otak untuk mengekpresikan diri.

Dari kata manomayakosha, man juga dapat berarti mental/emosional. Segala emosi yang kita kenal berekspresi lewat otak. Bhavanainner filing, Buddha mengartikannya dengan pengertian ini. Bhavana ini kadang-kadang tidak pernah kita gunakan bahkan sampai kita mati pun.

Trayeti adalah sesuatu yang membebaskan. Membebaskan diri dari pkiran dan juga membebaskan pikiran itu sendiri.

Pertama membebaskan pikiran. Keadaan sekarang pikiran kita, emosi kita berada di wilayah tertentu dimana kita tidak bisa mengalami transcendent.
Tranpersonal Phsycology adalah Spiritualitas.

Sifat otak tidak bisa berada pada tingkat emosi yang tertinggi secara terus-menerus atau permanen. Makin kita naik dalam emosi tertinggi itu maka makin kita akan mengalami penurunan drastis, maka itu diperlukan Gayatri.

Mantra membebaskan kita dari hal yang kotor, mantra mengantar kita pada pembebasan pikiran.

Gayatri membebaskan mental-emosional dan mengantar kita masuk ke wilayah lain, mengantar pada ruang yang berbeda, pada inteligensia bahkan melampaui segalanya.

Gayatri membebaskan kita dari beban pikiran dan perasaan, inilah inti dari Gayatri Mantra.

Dalam tradisi Nath, ketika Isha Nath ini lahir pergilah orang-orang yang diutus untuk mengingatkan anak yang lahir ini dan dibisikkan Gayatri, karena Isha lahir diluar kelompok.

Gayatri adalah nama “cara memantrakan” mantra itu.

Gayatri Maha Mantra:

“Invoking the inner light of Intelligence that Dispel the Darkness of Ignorance”. Maha Mantra Gayatri membangkitkan Cahaya Diri untuk memusnahkan kegelapan karena kebodohan.

Mantra adalah mantra, membebaskan pikiran kita, tapi ada fungsi yang berbeda-beda. Ada fungsi khusus setiap mantra, membebaskan dari apa? Disebut Maha Mantra karena fungsinya Menghentikan Pikiran dan menghantar pada wilayah yang berbeda.

Gaytri sangat tergantung dari pengucapannya, karena mengantar pada frekuensi yang lain.

O bhoor bhuva sva
tat savitur vareya
bhargo devasya dheemahi
dhiyo yo na prachodayāt

(oo dibaca u, ee dibaca i)

Untuk itu, silakan mengujungi situs dibawah ini, dan merekam atau sekedar mendengar cara pengucapan Gayatri yang benar sebagaimana diajarkan oleh Sri Satya Sai Baba.



What is Gayatri?

Ke-1. “A highly revered mantra from a hymn of the Rigveda (3.62.10) an attribute to the … Seer Vishvaa-Mitra”. Merupakan metode Gaayatri yang sama, mantra ini disebut dengan generik yaitu mantra.

Ke-2. “The mantra is named for its vedic Gaayatri Mantra”. Nama Gaayatri berasal dari ‘meter’ – frekuensi itu, cara pengucapannya.

Ke-3. “As the verse can also be interpreted to invoke Savitr—the source of light—its often called saavitri”. Untuk membangkitkan “Sumber Cahaya”.

Ke-4. “Its recitation is preceded by Om (the Supreme Being) and the formula Bhoor Bhuvah Svah known as the MaahaVyaahrite (great utterance)”. Om adalah passwordnya, bukan bagian isi.

Om adalah “Sabda Kunci” – the great password. Ya, sesungguhnya “sabda”, bukan “kata”.

Bhoor Bhuvah Svaha. Dalam bahasa Sanskerta tempo doeloe disebut mahaavyaahritee, the great utterance – atau, ucapan agung. Ini merupakan formula, code untuk decode bahasa semesta.

Semesta menggunakan bahasa getaran, dan Bhoor Bhuvah Svaha inilah yang merubah getaran menjadi suara, sesuai dengan bahasa yang kita pahami, supaya kita tidak hanya menerima pesan-pesanNya, tetapi juga memahamiNya dengan baik.

Free Interpretative Translations.

Svami Vivekananda: “We meditated on the glory of that Being who has produced this universe; may the enlighten our mind”.

Kami bermeditasi kepada Kemuliaan Pribadi Utama yang dariNya alam semesta ini berasal; semoga pikiran kita tercerahkan.

S. Radhakrishna: “We meditated on the effulgent glory of the divine light; may He inspire our understanding”.

Kami bermeditasi kepada Kemuliaan Cahaya Terang Ilahi; semoga Dia mengilhami Pengertian atau Pemahaman kita.

The Arya Samaj: “O God! Gever of life, Remover of all pain and sorrow. Bestower of happiness, the Creator of the universe. Thou Art, most Luminous, adorable and destroyer of sin. We meditate upon Thee; may Thou inspire…”

"Ya Tuhan! Pemberi kehidupan, Penghilang semua rasa sakit dan kesedihan. Pemberi kebahagiaan, Pencipta alam semesta. Engkau, yang paling Bercahaya, Mulia dan Penghancur segala dosa. Kami bermeditasi kepadaMu; semoga Engkau memberikan inspirasi ... "

Atmajaya: "Oh Bunda Ilahi, Engkaulah Penguasa Tiga Alam, CahayaMU Menerangi jagad raya, Terangilah pikiran serta lembutkanlah jiwaku, Oh Bunda Ilahi, Tingkatkanlah Kesadaranku"

Penekanan dari  pernyataan-pernyataan diatas adalah berbicara tentang pikiran, perasaan, intelek; tidak bicara masalah fisik.

Maha Mantra to the point, mantra ini satu-satunya mantra yang digunakan untuk pikiran itu sendiri. Seluruh hidup kita dikuasai oleh pikiran kita.

Siddhis on the physical plane, obtain from each of the 24 syllables in the mantra.

Daftar di bawah ini adalah siddhi, “pencapaian” yang terjadi, tercapai dengan sendirinnya, tanpa mesti diharapka.

Ketika pikiran menjadi jernih, perasaan terkendali, dan jiwa tercerahkan maka pencapaian pada tataran fisik, materi, terjadi sendiri tanpa mesti diharap-harapkan.

Gayatri terdiri dari 24 huruf, dan setiap huruf mewakili satu pencapaian:

1.       ‘tat’ – tapini – keberhasilan
2.       ‘sa’ – saphalataa – keberanian
3.       ‘vi’ – visshwaa – ketekunan
4.       ‘tur’ – tushti – kesejahteraan
5.       ‘va’ – varadaa – persatuan
6.       ‘re’ – revati – kasih
7.       ‘ni’ – sukshma – kekayaan
8.       ‘yam’ – jnaana – kilau kesadaran diri
9.       ‘bhar’ – bharga – perlindungan
10.   ‘go’ – gomati – kebijaksanaan
11.   ‘de’ – devikaa – penaklukan
12.   ‘va’ – varaahi – kesetiaan
13.   ‘sya’ – simhani – kebulatan tekad
14.   ‘’dhee’ – dhyaana – kemampuan untuk bertahan
15.   ‘ma’ – maryaadaa – pengendalian diri
16.   ‘hi’ – sphutaa – kemampuan untuk berkorban dan menghadapi tantangan
17.   ‘dhi’ – medha – kemampuan untuk melihat ke depan
18.   ‘yo’ – yogamaayaa – kewaspadaan
19.   ‘yo’ – yogini – kemampuan untuk berbuat yang terbaik
20.   ‘nah’ – dhaarini – kelembutan/kemanisan/kehangatan
21.   ‘pra’ – prabhaava – idealisme
22.   ‘cho’ – ushmaa – semangat petualangan
23.   ‘da’ – drishya – kemampuan untuk memilah antara yang tepat dan yang tidak tepat untuk dilakukan
24.   ‘(y)aat’ – niranjana – pelayanan.

Jagan Terjebak!

(Jangan terjebak oleh pencapaian hanya satu aksara tersebut)

Daftar ini adalah untuk menjebak mereka yang belum siap untuk menerima keberlimpahan Bunda Gayatri. Dengan melakukan gayatri secara utuh, Anda mencapai semuanya. Biarlah Bunda Gayatri yang menentukan kiranya apa yang Anda butuhkan. Ia Maha Mengetahui. Yakinilah KasihNya.

Para Suci dalam semua agama ketika mereka berada di dunia ini sebenarnya mereka sudah melampaui surga (Janah dalam bahasa Arab). Janah adalah tempat para pitra—leluhur kita, fisik tempat ini adalah Bulan.

Raga orang yang sudah meninggal begitu kena api maka penghubung antara badan kasar dan halus—tali perak, langsung terputus.

Ada semacam grace atau rahmat dari Tuhan begitu kita mengalami kematian langsung kita di bawa ke Janah. Namun begitu sudah bersentuhan dengan Janah langsung kembali dan lahir kembali.

Namun bila yang bersangkutan sudah memiliki kesadaran tinggi maka ia akan langsung menembus Janah dan bila pribadi ini lahir kembali mereka disebut avatar, lahir bukan karena sebab-akibat tapi karena kesadarannya sendiri.

Namun ada juga yang walau pun kembali dengan penuh kesadaran ia terlupa akan tujuannya yang utama dan mengalami penurunan kesadaran. Bila dalam kelupaannya benih kesadaranya kembali, maka ia bisa mencapai Mahah.

Bila kita sudah mencapai Janah maka kita bisa memperoleh Visudha Cakra – peace. Mahamantra untuk mencapai Tapah dan Satyam. Bertapa tidak sama dengan Tapah, tapa brata itu berarti berupaya, mengusahakan untuk mencapai tujuan kita.

Lebih bagus kita menciptakan pengertian sendiri dengan rambu-rambu tujuan Gayatri, untuk mencerahkan pikiran kita, apa yang baik atau tidak baik, tepat atau tidak tepat dan simpan itu menjadi Gaayatri bagi Anda sendiri.



(Sumber:
  • Wejangan Guruji Anand Krishna, pada Sabtu 13 Agustus 2011, di Anand Krishna Center Denpasar, Jl. Pura Mertasari 27 Sunset Road, Abianbase Kuta, Pemecutan Klod, Kec. Denpasar.
  • Buku Cinta Yang Mencerahkan “Gayatri Shadhana”, Laku Spiritual bagi Orang Modern, karya Guruji Anand Krishna, Penerbit Azka Mulia Media Jakarta 2012.
  • Gambar: https://id.pinterest.com/pin/825918019147025094/)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar